Kamis, 21 Maret 2013

Hari Ini Milik Anda................



Jika kamu berada di pagi hari, janganlah menunggu sore tiba. Hari
inilah yang akan Anda jalani, bukan hari kemarin yang telah berlalu dengan
segala kebaikan dan keburukannya, dan juga bukan esok hari yang belum
tentu datang. Hari yang saat ini mataharinya menyinari Anda, dan siangnya
menyapa Anda inilah hari Anda.

Umur Anda, mungkin tinggal hari ini. Maka, anggaplah masa hidup
Anda hanya hari ini, atau seakan-akan Anda dllahirkan hari ini dan akan
mati hari ini juga. Dengan begitu, hidup Anda tak akan tercabik-cabik
diantara gumpalan keresahan, kesedihan dan duka masa lalu dengan
bayangan masa depan yang penuh ketidakpastian dan acapkali menakutkan.
Pada hari ini pula, sebaiknya Anda mencurahkan seluruh perhatian,
kepedulian dan kerja keras. Dan pada hari inilah, Anda harus bertekad
mempersembahkan kualitas shalat yang paling khusyu', bacaan al-Qur'an
yang sarat tadabbur, dzikir dengan sepenuh hati, keseimbangan dalam segala
hal, keindahan dalam akhlak, kerelaan dengan semua yang Allah berikan,
perhatian terhadap keadaan sekitar, perhatian terhadap kesehatan jiwa dan
raga, serta perbuatan baik terhadap sesama.

Pada hari dimana Anda hidup saat inilah sebaiknya Anda membagi
waktu dengan bijak. Jadikanlah setiap menitnya laksana ribuan tahun dan
setiap detiknya laksana ratusan bulan. Tanamlah kebaikan sebanyakbanyaknya
pada hari itu. Dan, persembahkanlah sesuatu yang paling indah
untuk hari itu. Ber-istighfar-lah atas semua dosa, ingatlah selalu kepada-
Nya, bersiap-siaplah untuk sebuah perjalanan menuju alam keabadian, dan
nikmatilah hari ini dengan segala kesenangan dan kebahagiaan! Terimalah
rezeki, isteri, suami, anak-anak, tugas-tugas, rumah, ilmu, dan jabatan Anda
hari dengan penuh keridhaan.

{Maka berpegangteguhlah dengan apa yang Aku berikan kepadamu dan hendaklah
kamu termasuk orang yang bersyukur.}
(QS. Al-A'raf: 144)
Hiduplah hari ini tanpa kesedihan, kegalauan, kemarahan, kedengkian
dan kebencian.

Jangan lupa, hendaklah Anda goreskan pada dinding hati Anda satu
kalimat (bila perlu Anda tulis pula di atas meja kerja Anda): Harimu adalah
hari ini. Yakni, bila hari ini Anda dapat memakan nasi hangat yang harum
baunya, maka apakah nasi basi yang telah Anda makan kemarin atau nasi
hangat esok hari (yang belum tentu ada) itu akan merugikan Anda?
Jika Anda dapat minum air jernih dan segar hari ini, maka mengapa
Anda harus bersedih atas air asin yang Anda minum kemarin, atau
mengkhawatirkan air hambar dan panas esok hari yang belum tentu terjadi?
Jika Anda percaya pada diri sendiri, dengan semangat dan tekad yang
kuat Anda, maka akan dapat menundukkan diri untuk berpegang pada
prinsip: aku hanya akan hidup hari ini. Prinsip inilah yang akan menyibukkan
diri Anda setiap detik untuk selalu memperbaiki keadaan, mengembangkan
semua potensi, dan mensucikan setiap amalan.

Dan itu, akan membuat Anda berkata dalam hati, "Hanya hari ini
aku berkesempatan untuk mengatakan yang baik-baik saja. Tak berucap
kotor dan jorok yang menjijikkan, tidak akan pernah mencela, menghardik
dan juga membicarakan kejelekan orang lain. Hanya hari ini aku
berkesempatan menertibkan rumah dan kantor agar tidak semrawut dan
berantakan. Dan karena hanya ini saja aku akan hidup, maka aku akan
memperhatikan kebersihan tubuhku, kerapian penampilanku, kebaikan tutur
kata dan tindak tandukku."

Karena hanya akan hidup hari ini, maka aku akan berusaha sekuat
tenaga untuk taat kepada Rabb, mengerjakan shalat sesempurna mungkin,
membekali diri dengan shalat-shalat sunah nafilah, berpegang teguh pada
al-Qur'an, mengkaji dan mencatat segala yang bermanfaat.
Aku hanya akan hidup hari ini, karenanya aku akan menanam dalam
hatiku semua nilai keutamaan dan mencabut darinya pohon-pohon kejahatan
berikut ranting-rantingnya yang berduri, baik sifat takabur, ujub, riya', dan
buruk sangka.

Hanya hari ini aku akan dapat menghirup udara kehidupan, maka
aku akan berbuat baik kepada orang lain dan mengulurkan tangan kepada
siapapun. Aku akan menjenguk mereka yang sakit, mengantarkan jenazah,
menunjukkan jalan yang benar bagi yang tersesat, memberi makan orang
kelaparan, menolong orang yang sedang kesulitan, membantu yang orang
dizalimi, meringankan penderitaan orang yang lemah, mengasihi mereka
yang menderita, menghormati orang-orang alim, menyayangi anak kecil,
dan berbakti kepada orang tua.

Aku hanya akan hidup hari ini, maka aku akan mengucapkan, "Wahai
masa lalu yang telah berlalu dan selesai, tenggelamlah seperti mataharimu.
Aku tak akan pernah menangisi kepergianmu, dan kamu tidak akan pernah
melihatku termenung sedetik pun untuk mengingatmu. Kamu telah
meninggalkan kami semua, pergi dan tak pernah kembali lagi."
"Wahai masa depan, engkau masih dalam kegaiban. Maka, aku tidak
akan pernah bermain dengan khayalan dan menjual diri hanya untuk sebuah
dugaan. Aku pun tak bakal memburu sesuatu yang belum tentu ada, karena
esok hari mungkin tak ada sesuatu. Esok hari adalah sesuatu yang belum
diciptakan dan tidak ada satu pun darinya yang dapat disebutkan."
"Hari ini milik Anda", adalah ungkapan yang paling indah dalam
"kamus kebahagiaan". Kamus bagi mereka yang menginginkan kehidupan
yang paling indah dan menyenangkan.

Rabu, 20 Maret 2013

KITAB TAUHID



كتاب التوحيد

SYEKHUL ISLAM
MUHAMMAD BIN ABDUL WAHAB

KITABUT TAUHID



TAUHID
[ HAKEKAT DAN KEDUDUKANNYA ]
Firman Allah :
( ِ (الذريات: 56  وما  خَل ْ ق  ت اْلجِ  ن  واْلأِن  س إِلَّا لِي  عب  دون
“Tidak Aku ciptakan jin dan Manusia
melainkan hanya untuk beribadah (1) kepada-Ku.”
(QS. Adz –Dzariyat, 56 ).
 وَلَقد بعْثنا فِي ُ كلِّ ُأمةٍ  ر  سو ً لا َأنِ ا  عب  دوا اللَّه  وا  جتنِبوا (
( (النحل: من الآية 36 الطَّا ُ غوت
“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus
Rasul pada setiap umat (untuk menyerukan) “
(1 ) Ibadah ialah penghambaan diri kepada Allah ta’ala dengan
mentaati segala perintah Nya dan menj auhi segala l arangan-Nya,
sebagaimana yang telah disampaikan oleh Rasulullah saw. Dan
inilah hakekat agama Islam, karena Islam maknanya ial ah
penyerahan diri kepada Allah semata, yang disertai dengan
kepatuhan mutlak kepada Nya, dengan penuh rasa rendah diri dan
cinta.
Ibadah berarti juga segala perkat aan dan perbuat an, baik lahir
maupun batin, yang dicintai dan diridloi oleh Allah. Dan suatu
amal akan diterima oleh Allah sebagai ibadah apabila diniati
dengan ikhlas karena Allah semata ; dan mengikuti tuntunan
Rasulullah saw.

Beribadalah kepada Allah ( saja ) dan jauhilah
thoghut” (1) .” (QS. An – Nahl, 36 ).
 وَق  ضى  رب  ك َألاَّ ت  عب  دوا إِلاَّ إِياه  وبِاْل  والِ  دينِ إِ  ح  سانا إِ ما
يبُلغ  ن عِن  د  ك اْلكِبر َأ  ح  د  ه  ما َأ  و كِ َ لا  ه  ما َف َ لا تُق ْ ل َل  ه  ما ُأ  ف  و َ لا
تن  ه  ر  ه  ما  وُق ْ ل َل  ه  ما َق  و ً لا َ كرِيما  وا  خفِ  ض َل  ه  ما  جنا  ح الذُّلِّ مِ  ن
الر  ح  مةِ  وُق ْ ل  ر  ب ا  ر  ح  م  ه  ما َ ك  ما  ربيانِي  صغِ  يرا
“Dan tuhanmu telah memerintahkan supaya
kamu jangan beribadah kecuali hanya kepada-Nya,
dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu
bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah
seorang diantara keduanya atau kedua-duanya
sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu,
maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan
kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah
kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada
mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah
dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh
kesayangan, dan ucapkanlah : “Wahai Tuhanku,
kasihilah mereka keduanya sebagaimana mereka
berdua telah mendidik aku waktu kecil” (QS. Al –
Isra’, 23- 24).
(1 ) Thoghut ialah : setiap yang di agungkan - selain Allah – dengan
disembah, ditaati, atau dipatuhi ; baik yang diagungkan itu berupa
batu, manusia ataupun setan.
Menjauhi thoghut berarti mengingkarinya, tidak menyembah dan
memujanya, dalam bentuk dan cara apapun.

ُق ْ ل تعاَل  وا َأت ُ ل ما  حرم  رب ُ ك  م  عَلي ُ ك  م َألاَّ ت  شرِ ُ كوا بِهِ  شيًئا
 وبِاْل  والِ  دينِ إِ  ح  سانا  و َ لا ت ْ قتلُوا َأ  و َ لاد ُ ك  م مِ  ن إِ  م َ لاقٍ ن  ح  ن ن  ر  زُق ُ ك  م
 وإِيا  ه  م  و َ لا ت ْ قربوا اْلَف  واحِ  ش ما َ ظ  هر مِن  ها  و ما ب َ ط  ن  و َ لا ت ْ قتُلوا
الن ْ ف  س الَّتِي  حرم اللَّه إِلاَّ بِاْلح  ق َذلِ ُ ك  م  و  صا ُ ك  م بِهِ َلعلَّ ُ ك  م ت  عقُِلو َ ن
 و َ لا ت ْ قربوا ما َ ل اْليتِيمِ إِلاَّ بِالَّتِي هِ  ي َأ  ح  س  ن  حتى يبُل َ غ َأ  ش  ده  وَأ  وُفوا
اْل َ كي َ ل  واْلمِيزا َ ن بِاْلقِ  سطِ لاَ ن َ كلِّ  ف ن ْ ف  سا إِلاَّ  و  سع  ها  وإَِذا ُقْلت  م
َفا  عدُِلوا  وَل  و َ كا َ ن َذا ُق  ربى  وبِع  هدِ اللَّهِ َأ  وُفوا َذلِ ُ ك  م  و  صا ُ ك  م بِهِ
َلعلَّ ُ ك  م ت َ ذكَّرو َ ن  وَأنَّ  ه َ ذا صِراطِي م  ستقِي  ما َفاتبِعوه  و َ لا تتبِعوا
ال  سب َ ل َفتَفر  ق بِ ُ ك  م  ع  ن  سبِيلِهِ َذلِ ُ ك  م  و  صا ُ ك  م بِهِ َلعلَّ ُ ك  م تتُقو َ ن
“Katakanlah (Muhammad) marilah kubacakan
apa yang diharamkan kepadamu oleh Tuhanmua,
yaitu “ Janganlah kamu mempersekutukan sesuatu
dengan Dia, berbuat baiklah terhadap kedua orang
tuamu, dan janganlah kamu membunuh anak anak
kamu karena takut kemiskinan. Kami akan memberi
rizki kepadamu dan kepada mereka ; dan janganlah
kamu mendekati perbuatan perbuatan yang keji,
baik yang nampak diantaranya maupun yang
tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa
yang diharamkan Allah (membunuhnya )
melainkan dengan sesuatu ( sebab ) yang benar.
Demikian itu yang diperintahkan oleh Tuhanmu
kepadamu supaya kamu memahami ( nya ). Dan
janganlah kamu dekati harta anak yatim, kecual i
dengan cara yang lebih bermanfaat, hingga sampai
ia dewasa. Dan sempurnakanlah takaran dan

timbangan dengan adil. Kami tidak memikulkan
beban kepada seseorang melainkan sekedar
kesanggupannya. Dan apabila kamu berkata, maka
hendaklah kamu berlaku adi l, kendatipun dia
adalah kerabat(mu). Dan penuhilah janji Allah. Yang
demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar
kamu ingat. Dan bahwa ( yang Kami perintahkan )
ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia ;
dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan ( yang
lain ), karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu
dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan
Allah kepadamu agar kamu bertakwa.” ( QS. Al –
An’am, 151- 153).
Ibnu Mas’ud berkata : “Barang siapa yang
ingin melihat wasiat Muhammad yang tertera di
atasnya cincin stempel milik beliau, maka supaya
membaca firman Allah : “Katakanlah ( Muhammad
) marilah kubacakan apa yang diharamkan
kepadamu oleh Tuhanmu, yaitu “Janganlah kamu
berbuat syirik sedikitpun kepadaNya, dan “Sungguh
inilah jalan-Ku berada dalam keadaan lurus, maka
ikutilah jalan tersebut, dan janganlah kalian ikuti
jalan-jalan yang lain. (1) ”
Mu’adz bin Jabal berkata :
على حمار، فقال لي :" يا معاذ، كنت رديف النبي
أتدري ما حق الله على العباد، وما حق العباد على الله ؟ قلت :
الله ورسوله أعلم، قال : حق الله على العباد أن يعبدوه ولا
(1 )Atsar ini diriwayatkan oleh At Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ibnu Abi
Hatim.

يشركوا به شيئا، وحق العباد على الله أن لا يعذب من لا يشرك
به شيئا، قلت : يا رسول الله، أفلا أبشر الناس ؟ قال : " لا
تبشرهم فيتكلوا ".
“Aku pernah diboncengkan Nabi di atas
keledai, kemudian beliau berkata kepadaku : “
wahai muadz, tahukah kamu apakah hak Allah
yang harus dipenuhi oleh hamba-hambaNya, dan
apa hak hamba-hambaNya yang pasti dipenuhi oleh
Allah ?, Aku menjawab : “Allah dan RasulNya yang
lebih mengetahui”, kemudian beliau bersabda : “Hak
Allah yang harus dipenuhi oleh hamba-hambaNya
ialah hendaknya mereka beribadah kepadaNya dan
tidak menyekutukanNya dengan sesuatupun,
sedangkan hak hamba yang pasti dipenuhi oleh
Allah ialah bahwa Allah tidak akan menyiksa orang
orang yang tidak menyekutukanNya dengan
sesuatupun, lalu aku bertanya : ya Rasulullah,
bolehkah aku menyampaikan berita gembira ini
kepada orang-orang ?, beliau menjawab : “Jangan
engkau lakukan itu, karena hawatir mereka nanti
bersikap pasrah” ( HR. Bukhari, Muslim ).
Pelajaran penting yang terkandung dalam bab
ini :
1-Hikmah diciptakannya jin dan manusia oleh Allah
.
2-Ibadah adalah hakekat ( tauhid ), sebab
pertentangan yang terjadi antara Rasulullah

dengan kaumnya adalah dalam masalah tauhid
ini.
3-Barang siapa yang belum merealisasikan tauhid
ini dalam hidupnya, maka ia belum beribadah
(menghamba) kepada Allah . inilah sebenarnya
makna firman Allah :
ولا أنتم عابدون ما أعبد
“Dan sekali-kali kamu sekalian bukanlah
penyembah (Tuhan) yang aku sembah” ( QS. Al
Kafirun, 3 )
4-Hikmah diutusnya para Rasul [ adalah untuk
menyeru kepada tauhid, dan melarang
kemusyrikan ].
5-Misi diutusnya para Rasul itu untuk seluruh
umat.
6-Ajaran para Nabi adalah satu, yaitu tauhid [
mengesakan Allah saja].
7-Masalah yang sangat penting adalah : bahwa
ibadah kepada Allah tidak akan terealisasi
dengan benar kecuali dengan adanya
pengingkaran terhadap thoghut.
Dan inilah maksud dari firman Allah :
فمن يكفر بالطاغوت ويؤمن بالله فقد استمسك بالعروة
الوثقى
“Barang siapa yang mengingkari
thoghut dan beriman kepada Allah, maka ia benar
benar telah berpegang teguh kepada tali yang
paling kuat” ( QS. Al Baqarah, 256 ).
8-Pengertian thoghut bersifat umum, mencakup
semua yang diagungkan selain Allah .

9-Ketiga ayat muhkamat yang terdapat dalam surat
Al – An’am menurut para ulama salaf penting
kedudukannya, di dalamnya ada 10 pelajaran
penting, yang pertama adalah larangan berbuat
kemusyrikan.
10-Ayat ayat muhkamat yang terdapat dalam surat
Al Isra mengandung 18 masalah, dimulai dengan
firman Allah :
لا تجعل مع الله إلها آخر فتقعد مذموما مخذولا
“Janganlah kamu menjadikan bersama Allah
sesembahan yang lain, agar kamu tidak menjadi
terhina lagi tercela” ( QS. Al Isra’ , 22 ).
Dan diakhiri dengan firmanNya :
ولا تجعل مع الله إلها آخر فتلقى في جهنم ملوما مدحورا
“Dan janganlah kamu menjadikan bersama Allah
sesembahan yang lain, sehingga kamu (nantinya)
dicampakan kedalam neraka jahannam dalam
keadaan tercela, dijauhkan (dari rahmat Allah )”
(QS. Al Isra’ , 39 ).
Dan Allah mengingatkan kita pula tentang
pentingnya masalah ini, dengan firmanNya:
ذلك مما أوحى إليك ربك من الحكمة
“Itulah sebagian hikmah yang diwahyukan
Tuhanmu kepadamu” (QS. Al Isra’ , 39 ).
11-Satu ayat yang terdapat dalam surat An–Nisa’,
disebutkan didalamnya 10 hak, yang pertama
Allah memulainya dengan firmanNya:

واعبدوا الله ولا تشركوا به شيئا
“Beribadahlah kamu sekalian kepada Allah ( saja ),
dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya
dengan sesuatu pun.” ( QS. An – Nisa’ , 36 ).
12-Perlu diingat wasiat Rasulullah di saat akhir
hayat beliau.
13-Mengetahui hak hak Allah yang wajib kita
laksanakan.
14Mengetahui hak hak hamba yang pasti akan
dipenuhi oleh Allah apabila mereka
malaksanakanya.
15-Masalah ini tidak diketahui oleh sebagian
basar para sahabat (1).
16-Boleh merahasiakan ilmu pengetahuan untuk
maslahah.
17-Dianjurkan untuk menyampaikan berita yang
menggembirakan kepada sesama muslim.
18-Rasulullah merasa khawatir terhadap sikap
menyandarkan diri kepada keluasan rahmat
Allah.
19-Jawaban orang yang ditanya, sedangkan dia
tidak mengetahui adalah : “Allah dan Rasul-Nya
yang lebih mengetahui.
(1 )Tidak diketahui oleh sebagian besar para sahabat, karena
Rasulullah menyuruh Muadz agar tidak memberitahukannya
kepada meraka, dengan al asan beliau khawatir kalau mereka nanti
akan bersikap menyandarkan diri kepada keluasan rahmat Allah.
Sehingga tidak mau berlomba lomba dalam mengerjakan amal
sholeh. Maka Mu’adz pun tidak memberitahukan masal ah
tersebut, kecuali di akhir hayatnya dengan rasa berdosa. Oleh
sebab itu, di masa hidup Mu’adz masalah ini tidak diketahui oleh
kebanyakan sahabat.

20-Diperbolehkan memberikan ilmu kepada orang
tertentu saja, tanpa yang lain.
21-Kerendahan hati Rasulullah , sehingga beliau
hanya naik keledai, serta mau memboncengkan
salah seorang dari sahabatnya.
22-Boleh memboncengkan seseorang diatas
binatang, jika memang binatang itu kuat.
23-Keutamaan Muadz bin Jabal.
24-Tauhid mempunyai kedudukan yang sangat
penting.
|| 22 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
BAB 2
KEISTIMEWAAN TAUHID
DAN DOSA DOSA YANG DIAMPUNI KARENANYA
Firman Allah :
الذين آمنوا ولم يلبسوا إيمام بظلم أولئك لهم الأمن وهم
مهتدون
“Orang orang yang beriman dan tidak menodai
keimanan (1) mereka dengan kedzoliman (
kemusyrikan ) (2), mereka itulah orang- orang yang
mendapat ketentraman dan mereka itulah orang
orang yang mendapat jalan hidayah”, ( QS. Al
An’am, 82).
Ubadah bin Shomit menuturkan :
Rasulullah bersabda :
" من شهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأن محمدا
عبده ورسوله، وأن عيسى عبد الله ورسوله، وكلمته ألقاها إلى
مريم وروح منه والجنة حق والنار حق أدخله الله الجنة على ما
كان من العمل " أخرجاه
(1 ) Iman ialah : ucapan hati dan lisan yang disertai dengan perbuatan,
diiringi dengan ketulusan niat karena Allah, dan dilandasi dengan
berpegang teguh kepada sunnah Rasulullah .
(2 ) Syirik disebut kezholiman karena syirik adalah menempatkan
suatu ibadah tidak pada t empatnya, dan memberikannya kepada
yang tidak berhak menerimanya.
|| 23 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
“Barang siapa yang bersyahadat (1) bahwa
tidak ada sesembahan yang hak ( benar ) selain
Allah saja, tiada sekutu bagiNya, dan Muhammad
adalah hamba dan RasulNya, dan bahwa Isa
adalah hamba dan RasulNya, dan kalimatNya yang
disampaikan kepada Maryam, serta Ruh dari
padaNya, dan sorga itu benar adanya, neraka juga
benar adanya, maka Allah pasti memasukkanya
kedalam sorga, betapapun amal yang telah
diperbuatnya”. ( HR. Bukhori & Muslim )
Imam Bukhori dan Muslim meriwayatkan pula
hadits dari Itban bahwa Rasulullah bersabda :
" فإن الله حرم على النار من قال لا إله إلا الله يبتغي بذلك
وجه الله "
“Sesungguhnya Allah mengharamkan neraka
bagi orang orang yang mengucapkan لا إله إلا الله
dengan ikhlas dan hanya mengharapkan ( pahala
melihat ) wajah Allah”.
Diriwayatkan dari Abu Said Al Khudri
bahwa Rasulullah bersabda :
" قال موسى يا رب، علمني شيئا أذكرك وأدعوك به، قال
: قل يا موسى : لا إله إلا الله، قال : يا رب كل عبادك يقولون
(1 ) Syahadat ialah : persaksian dengan hati dan lisan, dengan
mengerti maknanya dan mengamalkan apa yang menjadi
tuntutannya, baik lahir maupun batin.
|| 24 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
هذا، قال موسى : لو أن السموات السبع وعامرهن – غيري –
والأرضين السبع في كفة، ولا إله إلا الله في كفة، مالت ن
لا إله إلا الله " ( رواه ابن حبان والحاكم وصححه ).
“Musa berkata : “Ya Rabb, ajarkanlah
kepadaku sesuatu untuk mengingatMu dan berdoa
kepadaMu”, Allah berfirman :” ucapkan hai Musa لا
إله إلا الله ”, Musa berkata : “ya Rabb, semua
hambaMu mengucapkan itu”, Allah menjawab :” Hai
Musa, seandainya ketujuh langit serta seluruh
penghuninya – selain Aku - dan ketujuh bumi
diletakkan dalam satu timbangan dan kalimat لا إله
إلا الله diletakkan dalam timbangan yang lain,
niscaya kalimat لا إله إلا الله lebih berat
timbangannya.” ( HR. Ibnu Hibban, dan imam Hakim
sekaligus menshohehkannya ) .
Imam Tirmidzi meriwayatkan hadits ( yang
menurut penilaianya hadits itu hasan ) dari Anas
bin Malik ia berkata aku mendengar Rasulullah
bersabda :
" قال الله تعالى : يا ابن آدم، لو أتيتني بقراب الأرض
خطايا، ثم لقيتني لا تشرك بي شيئا، لأتيتك بقراا مغفرة "
“Allah berfirman : “Hai anak Adam, jika
engkau datang kepadaKu dengan membawa dosa
sejagat raya, dan engkau ketika mati dalam
|| 25 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
keadaan tidak menyekutukanKu dengan
sesuatupun, pasti Aku akan datang kepadamu
dengan membawa ampunan sejagat raya pula”.
Kandungan bab ini :
1-Luasnya karunia Allah .
2-Besarnya pahala tauhid di sisi Allah .
3-Dan tauhid juga dapat menghapus dosa.
4-Penjelasan tentang ayat yang ada dalam surat Al
– An’am.
5-Perhatikan kelima masalah yang ada dalam
hadits Ubadah.
6-Jika anda memadukan antara hadits Ubadah,
hadits Itban dan hadits sesudahnya, maka akan
jelas bagi anda pengertian kalimat لا إله إلا الله , juga
kesalahan orang-orang yang tersesat karena hawa
nafsunya.
7-Perlu diperhatikan syarat-syarat yang disebutkan
dalam hadits Itban, ( yaitu ikhlas semata-mata
karena Allah, dan tidak menyekutukanNya ).
8-Para Nabipun perlu diingatkan akan
keistimewaan .لا إله إلا الله
9-Penjelasan bahwa kalimat لا إله إلا الله berat
timbangannya mengungguli berat timbangan
seluruh makhluk, padahal banyak orang yang
mengucapkan kalimat tersebut.
10-Pernyataan bahwa bumi itu tujuh lapis seperti
halnya langit.
11-Langit dan bumi itu ada penghuninya.
|| 26 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
12-Menetapkan sifat sifat Allah apa adanya,
berbeda dengan pendapat Asy’ariyah (1).
13-Jika anda memahami hadits Anas, maka anda
akan mengetahui bahwa sabda Rasul yang ada
dalam hadits Itban : “sesungguhnya Allah
mengharamkan masuk neraka bagi orang orang
yang mengucapkan لا إله إلا الله dengan penuh ihlas
karena Allah, dan tidak menyekutukanNya”,
maksudnya adalah tidak menyekutukan Allah
dengan sesuatupun, bukan hanya mengucapkan
kalimat tersebut dengan lisan saja.
14- Nabi Muhammad dan Nabi Isa adalah
sama-sama hamba Allah dan RasulNya.
(1 ) Asy’ariyah adal ah salah satu aliran teologis, pengikut Syekh Abu
Hasan Ali bin Ismail Al Asy’ari ( 260 – 324 H = 874 – 936 M ).
Dan maksud penulis di sini ialah menetapkan sifat sifat Allah
sebagaimana yang disebutkan dalam Al qur’an maupun As
sunnah. Termasuk sifat yang ditet apkan adalah kebenaran adanya
wajah bagi Allah, mengikuti cara yang diamalkan kaum sala f
sholeh dalam masalah ini, yaitu : mengimani kebesaran si fat sifat
Allah yang dituturkan Al qur’an dan As sunnah t anpa t ahri f,
ta’thil, takyif dan t amtsil. Adapun Asy’ariyah, sebagian mereka
ada yang ment a’wilkannya (menafsirinya dengan makna yang
menyimpang dari makna yang sebenarnya ) dengan dalih bahwa
hal itu jika tidak dita’wilkan bisa menimbulkan tasybih (
penyerupaan ) Allah dengan makhlukNya, akan t etapi perlu
diketahui bahwa Syekh Abu Hasan sendiri dalam masalah ini
telah menyatakan berpegang teguh dengan madzhab salaf sholeh,
sebagaimana beliau nyatakan dalam kitab yang ditulis di akhir
hidupnya, yaitu Al Ibanah ‘an ushulid diyanah (editor : Abdul
Qodir Al Arnauth, Bairut, makat abah darul bayan, 1401 H )
bahkan dalam karyanya ini beliau mengkritik dan menyanggah
tindakan ta’wil yang dilakukan oleh orang orang yang
menyimpang dari madzhab salaf.
|| 27 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
15-Mengetahui keistimewaan Nabi Isa, sebagai
Kalimat Allah(1).
16-Mengetahui bahwa Nabi Isa adalah ruh diantara
ruh-ruh yang diciptakan Allah.
17-Mengetahui keistimewaan iman kepada
kebenaran adanya sorga dan neraka.
18-Memahami sabda Rasul : “betapapun amal yang
telah dikerjakannya”.
19-Mengetahui bahwa timbangan itu mempunyai
dua daun.
20- Mengetahui kebenaran adanya wajah bagi
Allah.
(1 ) Kalimat Allah maksudnya bahwa Nabi Isa itu diciptakan Allah
dengan firmanNya “Kun” ( jadilah ) yang disampaikan Nya
kepada Maryam melalui malaikat Jibril.
|| 28 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
BAB 3
MENGAMALKAN TAUHID DENGAN SEBENAR
BENARNYA DAPAT MENYEBABKAN MASUK
SORGA TANPA HISAB
Firman Allah :
إِنَّ إِب راهِي  م َ كا َ ن ُأمًة َقانِتا لِّلهِ  حنِيًفا  وَل  م ي  ك مِ  ن اْل  م  شرِكِ  ين
120 ) سورة النحل )
“Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang imam
yang dapat dijadikan teladan lagi patuh kepada
Allah dan hanif (berpegang teguh pada kebenaran ) ,
dan sekali kal i ia bukanlah termasuk orang orang
yang mempersekutukan(Tuhan)” ( QS, An Nahl, 120
)
والذين هم برم لا يشركون
“Dan orang orang yang tidak mempersekutukan
dengan Robb mereka (sesuatu apapun )”. ( QS. Al
Mu’minun, 59 )
Husain bin Abdurrahman berkata: “Suatu
ketika aku berada di sisi Said bin Zubair, lalu ia
bertanya : “siapa diantara kalian melihat bintang
yang jatuh semalam ?, kemudian aku menjawab : “
aku ”, kemudian kataku : “ ketahuilah,
sesungguhnya aku ketika itu tidak sedang
melaksanakan sholat, karena aku disengat
kalajengking”, lalu ia bertanya kepadaku : “lalu apa
yang kau lakukan ?”, aku menjawab : “aku minta di
|| 29 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
ruqyah (1)”, ia bertanya lagi : “apa yang mendorong
kamu melakukan hal itu ?”, aku menjawab : “yaitu :
sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Asy Sya’by
kepada kami”, ia bertanya lagi : “dan apakah hadits
yang dituturkan kepadamu itu ?”, aku menjawab :
“dia menuturkan hadits kepada kami dari Buraidah
bin Hushaib :
" لا رقية إلا من عين أو حمة "
“Tidak boleh Ruqyah kecuali karena ain (2)
atau terkena sengatan”.
Said pun berkata : “sungguh telah berbuat
baik orang yang telah mengamalkan apa yang telah
didengarnya, tetapi Ibnu Abbas menuturkan hadits
kepada kami dari Rasulullah , beliau bersabda :
" عرضت علي الأمم، فرأيت النبي معه الرهط، والنبي معه
الرجل والرجلان، والنبي وليس معه أحد، إذ رفع لي سواد عظيم،
فظننت أم أمتي، فقيل لي : هذا موسى وقومه، فنظرت فإذا
سواد عظيم، فقيل لي : هذه أمتك، ومعهم سبعون ألفا يدخلون
الجنة بغير حساب ولا عذاب، ثم ض فدخل مترله، فحاض
الناس في أولئك، فقال بعضهم : فلعلهم الذي صحبوا رسول الله
(1)Ruqyah, maksudnya di sini, ialah : penyembuhan dengan bacaan
ayat ayat Al qur’an atau doa doa.
(2)Ain, yaitu : pengaruh jahat yang disebabkan oleh rasa dengki
seseorang, mel alui pandangan matanya. Disebut juga penyakit
mata.
|| 30 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
، وقال بعضهم : فلعلهم الذين ولدوا في الإسلام فلم يشركوا
فأخبروه، بالله شيئا، وذكروا أشياء، فخرج عليهم رسول الله
فقال :" هم الذين لا يسترقون ولا يتطيرون ولا يكتوون وعلى
رم يتوكلون " فقام عكاشة بن محصن فقال : ادع الله أن يجعلنى
منهم، فقال : أنت منهم، ثم قال رجل آخر فقال : ادع الله أن
:" سبقتك عكاشة ". يجعلني منهم، فقال
“Telah diperlihatkan kepadaku beberapa
umat, lalu aku melihat seorang Nabi, bersamanya
sekelompok orang, dan seorang Nabi, bersamanya
satu dan dua orang saja, dan Nabi yang lain lagi
tanpa ada seorangpun yang menyertainya, tiba tiba
diperlihatkan kepadaku sekelompok orang yang
banyak jumlahnya, aku mengira bahwa mereka itu
umatku, tetapi dikatakan kepadaku : bahwa mereka
itu adalah Musa dan kaumnya, tiba tiba aku melihat
lagi sekelompok orang yang lain yang jumlahnya
sangat besar, maka dikatakan kepadaku : mereka
itu adalah umatmu, dan bersama mereka ada 70
000 ( tujuh puluh ribu ) orang yang masuk sorga
tanpa hisab dan tanpa disiksa lebih dahulu,
kemudian beliau bangkit dan masuk ke dalam
rumahnya, maka orang orang pun
memperbincangkan tentang siapakah mereka itu ?,
ada diantara mereka yang berkata : barangkal i
mereka itu orang orang yang telah menyertai Nabi
dalam hidupnya, dan ada lagi yang berkata : barang
kali mereka itu orang orang yang di lahirkan dalam
lingkungan Islam hingga tidak pernah
|| 31 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
menyekutukan Allah dengan sesuatupun, dan yang
lainnya menyebutkan yang lain pula.
Kemudian Rasulullah keluar dan merekapun
memberitahukan hal tersebut kepada beliau. Maka
beliau bersabda : “Mereka itu adalah orang-orang
yang tidak pernah minta ruqyah, tidak melakukan
tathoyyur (1) dan tidak pernah meminta lukanya
ditempeli besi yang dipanaskan, dan mereka pun
bertawakkal kepada tuhan mereka, kemudian
Ukasyah bin Muhshon berdiri dan berkata :
mohonkanlah kepada Allah agar aku termasuk
golongan mereka, kemudian Rasul bersabda : “ya,
engkau termasuk golongan mereka”, kemudian
seseorang yang lain berdiri juga dan berkata :
mohonkanlah kepada Allah agar aku juga termasuk
golongan mereka, Rasul menjawab : “Kamu sudah
kedahuluanUkasyah”( HR. Bukhori dan Muslim )
Kandungan bab ini :
1-Mengetahui adanya tingkatan tingkatan manusia
dalam bertauhid.
2-Pengertian mengamalkan tauhid dengan
semurni-murninya.
3-Pujian Allah kepada Nabi Ibrahim, karena beliau
tidak pernah melakukan kemusyrikan.
4-Pujian Allah kepada tokoh para wali Allah (para
shahabat Rasulullah) karena bersihnya diri
mereka dari kemusyrikan.
5-Tidak meminta ruqyah, tidak meminta supaya
lukanya ditempeli dengan besi yang panas, dan
(1 )Tathoyyur ialah : merasa pesimis, merasa bernasib sial, atau
meramal nasib buruk karena melihat burung, binat ang lainnya at au
apa saja.
|| 32 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
tidak melakukan tathoyyur adalah termasuk
pengamalan tauhid yang murni.
6-Tawakkal kepada Allah adalah sifat yang
mendasari sikap tersebut.
7-Dalamnya ilmu para sahabat, karena mereka
mengetahui bahwa orang-orang yang dinyatakan
dalam hadits tersebut tidak akan mendapatkan
kedudukan yang demikian tinggi kecuali dengan
adanya pengamalan.
8-Semangatnya para sahabat untuk berlombalomba
dalam mengerjakan amal kebaikan.
9-Keistimewaan umat Islam dengan kwantitas dan
kwalitasnya.
10-Keutamaan para pengikut Nabi Musa.
11-Umat umat terdahulu telah ditampakkan
kepada Nabi Muhammad .
12-Setiap umat dikumpulkan sendiri-sendiri
bersama para Nabinya.
13-Sedikitnya orang orang yang mengikuti ajakan
para Nabi.
14-Nabi yang tidak mempunyai pengikut akan
datang sendirian pada hari kiamat.
15-Manfaat dari pengetahuan ini adalah tidak silau
dengan jumlah yang banyak dan tidak kecil hati
dengan jumlah yang sedikit.
16-Diperbolehkan melakukan ruqyah disebabkan
terkena ain dan sengatan.
17-Luasnya ilmu para ulama salaf, hal itu bisa
diketahui dari ucapan Said bin Zubair : “Sungguh
telah berbuat baik orang yang mengamalkan apa
yang telah didengarnya, tetapi …”, dengan
demikian jelaslah bahwa hadits yang pertama
tidak bertentangan dengan hadits yang kedua.
|| 33 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
18-Kemuliaan sifat para ulama salaf, karena
ketulusan hati mereka, dan mereka tidak memuji
seseorang dengan pujian yang dibuat buat.
19-Sabda Nabi : “Engkau termasuk golongan
mereka” adalah salah satu dari tanda-tanda
kenabian Beliau.
20-Keutamaan Ukasyah.
21-Penggunaan kata sindiran (1).
22-Kemuliaan akhlak Nabi Muhammad .
(1 )Karena beliau bersabda kepada seseorang : “Kamu sudah
kedahuluan Ukasyah”, dan tidak bersabda kepadanya : “Kamu
tidak pantas untuk dimasukkan ke dalam golongan mereka”.
|| 34 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
BAB 4
TAKUT KEPADA SYIRIK
Firman Allah :
إن الله لا يغفر أن يشرك به ويغفر ما دون ذلك لمن يشاء
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni
dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang
selain dari (syirik) itu, bagi siapa saja yang
dikehendakiNya”. ( QS. An Nisa’, 48 )
Nabi Ibrahim berkata :
واجنبني وبني أن نعبد الأصنام
“ ……. Dan jauhkanlah aku dan anak cucuku
dari perbuatan (menyembah) berhala”. ( QS. Ibrahim,
35 )
Diriwayatkan dalam suatu hadits, bahwa
Rasulullah bersabda :
" أخوف ما أخاف عليكم الشرك الأصغر، فسئل عنه ؟ فقال
: الرياء "
“Sesuatu yang paling aku khawatirkan dari
kamu kalian adalah perbuatan syirik kecil ,
kemudian beliau ditanya tentang itu, dan beliaupun
menjawab : yaitu riya”( HR. Ahmad, Thobroni dan
Abi Dawud ).
Diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud bahwa
Rasulullah bersabda :
|| 35 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
" من مات وهو يدعو من دون الله ندا دخل النار "
“Barang siapa yang mati dalam keadaan
menyembah sesembahan selain Allah, maka
masuklah ia kedalam neraka”( HR. Bukhori )
Diriwayatkan oleh Muslim dari Jabir
bahwa Rasulullah bersabda :
" من لقي الله لا يشرك به شيئا دخل الجنة ومن لقيه يشرك
به شيئا دخل النار "
“Barang siapa yang menemui Allah (mati)
dalam keadaan tidak berbuat syirik kepadaNya,
pasti ia masuk surga, dan barang siapa yang
menemuiNya ( mati ) dalam keadaan berbuat
kemusyrikan maka pasti ia masuk neraka”.
Kandungan bab ini :
1-Syirik adalah perbuatan dosa yang harus
ditakuti dan dijauhi.
2-Riya’ termasuk perbuatan syirik.
3-Riya’ termasuk syirik kecil (1).
(1 )Syirik ada dua macam : pertama : syirik akbar ( besar ) yaitu
memperlakukan sesuatu selain Allah sama dengan Allah, dalam
hal hal yang merupakan hak khusus bagiNya. Kedua : syirik
ashghor (kecil), yaitu : perbuatan yang disebutkan dalam Al
Qur’an dan Al hadits sebagai suatu syirik, tetapi belum sampai ke
tingkat syirik akbar. Adapun perbedaan diantara keduanya :
a-Syirik akbar menghapuskan seluruh amal, sedang syirik kecil
hanya menghapuskan amal yang disertainya saja.
|| 36 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
4-Riya’ adalah dosa yang paling ditakuti oleh
Rasulullah terhadap orang orang sholeh.
5-Dekatnya sorga dan neraka.
6-Dekatnya sorga dan neraka telah sama-sama
disebutkan dalam satu hadits.
7-Barang siapa yang mati tidak dalam kemusyrikan
maka pasti ia masuk sorga, dan barang siapa
yang mati dalam kemusyrikan maka pasti ia
masuk neraka, meskipun ia termasuk orang yang
banyak ibadahnya.
8-Hal yang sangat penting adalah permohonan Nabi
Ibrahim untuk dirinya dan anak cucunya agar
dijauhkan dari perbuatan menyembah berhala.
9-Nabi Ibrahim mengambil ibrah ( pelajaran ) dari
keadaan sebagian besar manusia, bahwa mereka
itu adalah sebagaimana perkataan beliau :
رب إن أضللن كثيرا من الناس
“Ya Rabb, sesungguhnya berhala berhala itu telah
menyesatkan banyak orang” ( QS. Ibrahim, 36 ).
10-Dalam bab ini mengandung penjelasan tentang
makna لا إله إلا الله sebagaimana dalam hadits yang
diriwayatkan oleh imam Bukhori, [yaitu :
pembersihkan diri dari syirik dan pemurnian
ibadah kepada Allah ].
11-Keutamaan orang yang dirinya bersih dari
kemusyrikan.
b-Syirik akbar mengakibatkan pel akunya kekal di dalam neraka,
sedang syirik kecil tidak sampai demikian.
c-Syirik akbar menj adikan pelakunya keluar dari Islam, sedang
syirik kecil tidak menyebabkan keluar dari Islam
|| 37 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
BAB 5
DAKWAH KEPADA SYAHADAT
“ LA ILAHA ILL ALLAH”
Firman Allah :
قل هذه سبيلي أدعو إلى الله على بصيرة أنا ومن اتبعني
وسبحان الله وما أنا من المشركين
“Katakanlah : ”inilah jalan ( agama ) ku, aku
dan orang orang yang mengikutiku, aku berda’wah
kepada Allah dengan hujjah yang nyata, maha suci
Allah, dan aku tidak termasuk orang orang yang
musyrik”. (QS. Yusuf, 108 )
Ibnu Abbas berkata : ketika Rasulullah
mengutus Muadz bin Jabal ke Yaman beliau
bersabda kepadanya :
" إنك تأتي قوما من أهل الكتاب، فليكن أول ما تدعوهم
إليه شهادة أن لا إله إلا الله - وفي رواية : إلى أن يوحدوا الله -،
فإن هم أطاعوك لذلك فأعلمهم أن الله افترض عليهم خمس
صلوات في كل يوم وليلة، فإن هم أطاعوك لذلك فأعلمهم أن
الله افترض عليهم صدقة تؤخذ من أغنيائهم فترد على فقرائهم،
فإن هم أطاعوك لذلك فإياك وكرائم أموالهم، واتق دعوة المظلوم
فإنه ليس بينها وبين الله حجاب ".
|| 38 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
“Sungguh kamu akan mendatangi orang-orang
ahli kitab ( Yahudi dan Nasrani) maka hendaklah
pertama kali yang harus kamu sampaikan kepada
mereka adalah syahadat La Ilaha Illallah – dalam
riwayat yang lain disebutkan “supaya mereka
mentauhidkan Allah”-, jika mereka mematuhi apa
yang kamu da’wahkan, maka sampaikan kepada
mereka bahwa Allah telah mewajibkan kepada
mereka sholat lima waktu dalam sehari semalam,
jika mereka telah mematuhi apa yang telah kamu
sampaikan, maka sampaikanlah kepada mereka
bahwa Allah telah mewajibkan kepada mereka
zakat, yang diambil dari orang-orang kaya diantara
mereka dan diberikan pada orang-orang yang fakir.
Dan jika mereka telah mematuhi apa yang kamu
sampaikan, maka jauhkanlah dirimu dari harta
pilihan mereka, dan takutlah kamu dari doanya
orang orang yang teraniaya, karena sesungguhnya
tidak ada tabir penghalang antara doanya dan
Allah” ( HR. Bukhori dan Muslim ) .
Dalam hadits yang lain, Imam Bukhori dan
Muslim meriwayatkan dari Sahl bin Sa’d , bahwa
Rasulullah disaat perang khaibar bersabda :
" لأعطين الراية غدا رجلا يحب الله ورسوله، ويحبه الله
ورسوله، يفتح الله على يديه"، فبات الناس يدوكون ليلتهم أيهم
كلهم يرجون أن يعطاها، فلما أصبحوا غدوا على رسول الله
يعطاها، فقال : " أين علي بن أبي طالب ؟، فقيل : هو يشتكي
عينيه، فأرسلوا إليه فأتي به، فبصق في عينيه ودعا له، فبرأ كأن لم
|| 39 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
يكن به وجع، فأعطاه الراية، فقال :" انفذ على رسلك حتى
تنزل بساحتهم، ثم ادعهم إلى الإسلام، وأخبرهم بما يجب
عليهم من حق الله تعالى فيه، فوالله لأن يهدي الله بك رجلا
واحدا خير لك من حمر النعم"، يدوكون أي يخوضون ".
“Sungguh akan aku serahkan bendera
(komando perang) ini besok pagi kepada orang yang
mencintai Allah dan RasulNya, dan dia dicintai oleh
Allah dan RasulNya, Allah akan memberikan
kemenangan dengan sebab kedua tangannya”,
maka semalam suntuk para sahabat
memperbincangkan siapakah diantara mereka yang
akan diserahi bendera itu, di pagi harinya mereka
mendatangi Rasulullah ,. masing masing berharap
agar ia yang diserahi bendera tersebut, maka saat
itu Rasul bertanya : “di mana Ali bin Abi Tholib ?,
mereka menjawab : dia sedang sakit pada kedua
matanya, kemudian mereka mengutus orang untuk
memanggilnya, dan datanglah ia, kemudian Rasul
meludahi kedua matanya, seketika itu dia sembuh
seperti tidak pernah terkena penyakit, kemudian
Rasul menyerahkan bendera itu kepadanya dan
bersabda : “melangkahlah engkau kedepan dengan
tenang hingga engkau sampai ditempat mereka,
kemudian ajaklah mereka kepada Islam (1), dan
(1 )Ajaklah mereka kepada Islam, yaitu kepada pengertian yang
sebenarnya dari kedua kalimat syahadat, yaitu : berserah diri
kepada Allah, lahir dan batin, dengan mentaati segal a
perintahNya dan menjauhi segala laranganNya, yang disampaikan
melalui RasulNya.
|| 40 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
sampaikanlah kepada mereka akan hak hak Allah
dalam Islam, maka demi Allah, sungguh Allah
memberi hidayah kepada seseorang dengan sebab
kamu itu lebih baik dari onta-onta yang merah” (1).
Kandungan bab ini :
1-Dakwah kepada “ La Ilaha Illallah” adalah
jalannya orang orang yang setia mengikuti
Rasulullah .
2-Peringatan akan pentingnya ikhlas [dalam
berdakwah semata mata karena Allah], sebab
kebanyakan orang kalau mengajak kepada
kebenaran, justru mereka mengajak kepada
[kepentingan] dirinya sendiri.
3-Mengerti betul akan apa yang didakwahkan
adalah termasuk kewajiban.
4-Termasuk bukti kebaikan tauhid, bahwa tauhid
itu mengagungkan Allah.
5-Bukti kejelekan syirik, bahwa syirik itu
merendahkan Allah.
6-Termasuk hal yang sangat penting adalah
menjauhkan orang Islam dari lingkungan orang
orang musyrik, agar tidak menjadi seperti mereka,
walaupun dia belum melakukan perbuatan syirik.
7-Tauhid adalah kewajiban pertama.
8-Tauhid adalah yang harus didakwahkan pertama
kali sebelum mendakwahkan kewajiban yang lain
termasuk sholat.
9-Pengertian “supaya mereka mentauhidkan Allah”
adalah pengertian syahadat.
10Seseorang terkadang termasuk ahli kitab, tapi ia
tidak tahu pengertian syahadat yang sebenarnya,
(1 )onta onta merah adalah harta kekayaan yang sangat berharga dan
menjadi kebanggaan orang arab pada masa itu.
|| 41 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
atau ia memahami namun tidak
mengamalkannya.
11-Peringatan akan pentingnya sistem pengajaran
dengan bertahap.
12-Yaitu dengan diawali dari hal yang sangat
penting kemudian yang penting dan begitu
seterusnya.
13-Salah satu sasaran pembagian zakat adalah
orang fakir.
14-Kewajiban orang yang berilmu adalah
menjelaskan tentang sesuatu yang masih
diragukan oleh orang yang belajar.
15-Dilarang mengambil harta yang terbaik dalam
penarikan zakat.
16-Menjaga diri dari berbuat dzolim terhadap
seseorang.
17-Pemberitahuan bahwa do’a orang yang teraniaya
itu dikabulkan.
18-Diantara bukti tauhid adalah ujian yang dialami
oleh Rasulullah dan para sahabat, seperti
kesulitan, kelaparan maupun wabah penyakit.
19-Sabda Rasulullah : “Demi Allah akan aku
serahkan bendera …” adalah salah satu dari
tanda-tanda kenabian beliau.
20-Kesembuhan kedua mata Ali, setelah diludahi
Rasulullah adalah salah satu dari tanda tanda
kenabian beliau.
21-Keutamaan sahabat Ali bin Abi Tholib .
22-Keutamaan para sahabat Rasul, [karena hasrat
mereka yang besar sekali dalam kebaikan dan
sikap mereka yang senantiasa berlomba lomba
dalam mengerjakan amal sholeh] ini dapat dilihat
dari perbincangan mereka dimalam [menjelang
perang Khaibar, tentang siapakah diantara
|| 42 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
mereka yang akan diserahi bendera komando
perang, masing-masing mereka menginginkan
agar dirinyalah yang menjadi orang yang
memperoleh kehormatan itu].
23-Kewajiban mengimani takdir Allah, karena
bendera tidak diserahkan kepada orang yang
sudah berusaha, malah diserahkan kepada orang
yang tidak berusaha untuk memperolehnya.
24-Adab di dalam berjihad, sebagaimana yang
terkandung dalam sabda Rasul : “berangkatlah
engkau dengan tenang”.
25-Disyariatkan untuk mendakwahi musuh
sebelum memeranginya.
26-Syariat ini berlaku pula terhadap mereka yang
sudah pernah didakwahi dan diperangi
sebelumnya.
27-Dakwah harus dilaksanakan dengan bijaksana,
sebagaimana yang diisyaratkan dalam sabda Nabi
: “ … dan sampaikanlah kepada mereka tentang
hak hak Allah dalam Islam yang harus dilakukan”.
28-Wajib mengenal hak hak Allah dalam Islam 1.
29-Kemuliaan dakwah, dan besarnya pahala bagi
orang yang bisa memasukkan seorang saja
kedalam Islam.
30-Diperbolehkan bersumpah dalam
menyampaikan petunjuk.
(1 )Hak Allah dal am Islam yang wajib dilaksanakan ial ah seperti
sholat, zakat, puasa, haji dan kewajiban kewajiban lainnya.
|| 43 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
BAB 6
PENJELASAN TENTANG
MAKNA TAUHID DAN SYAHADAT “LA ILAHA
ILLALLAH”
Firman Allah :
أولئك الذين يدعون يبتغون إلى رم الوسيلة أيهم أقرب
ويرجون رحمته ويخافون عذابه إن عذاب ربك كان محذورا
“Orang orang yang mereka seru itu, mereka
sendiri mencari jalan kepada tuhan mereka, siapa
diantara mereka yang lebih dekat ( kepada Allah ) ,
dan mereka mengharapkan rahmatNya serta takut
akan siksaNya; sesungguhnya siksa Tuhanmu
adalah sesuatu yang ( harus ) ditakuti.” ( QS. Al
Isra’, 57 )
وإذ قال إبراهيم لأبيه وقومه إنني براء مما تعبدون إلا
الذي فطرني فإنه سيهدين
“Dan ingatlah ketika Ibrahim berkata kepada
bapak dan kaumnya : sesungguhnya aku
membebaskan diri dari apa yang kalian sembah,
kecuali (Allah) Dzat yang telah menciptakan aku,
karena hanya Dia yang akan menunjukkan (kepada
jalan kebenaran).” (QS. Az zukhruf, 26-27 ).
|| 44 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
اتخذوا أحبارهم ورهباهم أربابا من دون الله والمسيح بن
مريم وما أمروا إلا ليعبدوا إلها واحدا لا إله إلا هو سبحانه عما
يشركون
“Mereka menjadikan orang-orang alim dan
pendeta-pendeta mereka sebagai tuhan-tuhan selain
Allah, dan ( mereka mempertaruhkan pula ) Al Masih
putera Maryam; padahal mereka itu tiada lain
hanyalah diperintahkan untuk beribadah kepada
satu sembahan, tiada sembahan yang haq selain
Dia. Maha suci Allah dari perbuatan syirik mereka.”
(QS. Al Taubah, 31 ).
ومن الناس من يتخذ من دون الله أندادا يحبوم كحب
الله والذين آمنوا أشد حبا لله
“Diantara sebagian manusia ada yang
menjadikan tuhan-tuhan tandingan selain Allah,
mereka mencintainya sebagaimana mereka
mencintai Allah, adapun orang-orang yang beriman
lebih besar cintanya kepada Allah.” ( QS. Al
Baqarah, 165 ) .
Diriwayatkan dalam Shoheh Muslim, bahwa
Rasulullah bersabda :
" من قال لا إله إلا الله وكفر بما يعبد من دون الله حرم
ماله ودمه وحسابه على الله "
|| 45 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
“Barang siapa yang mengucapkan لا إله إلا الله
, dan mengingkari sesembahan selain Allah, maka
haramlah harta dan darahnya, adapun
perhitungannya adalah terserah kepada Allah”.
Keterangan tentang bab ini akan dipaparkan
pada bab-bab berikutnya.
Adapun kandungan bab ini menyangkut
masalah yang paling besar dan paling mendasar,
yaitu pembahasan tentang makna tauhid dan
syahadat.
Masalah tersebut telah diterangkan oleh bab
ini dengan beberapa hal yang cukup jelas, antara
lain :
1-Ayat dalam surat Al Isra’. Diterangkan dalam
ayat ini sanggahan terhadap orang-orang musyrik,
yang memohon kepada orang-orang yang sholeh,
oleh karena itu, ayat ini mengandung suatu
penjelasan bahwa perbuatan mereka itu adalah
syirik besar (1).
2-Ayat dalam surat At taubah. Diterangkan
dalam ayat ini bahwa orang-orang ahli kitab telah
menjadikan orang-orang alim dan pendeta pendeta
mereka sebagai tuhan-tuhan selain Allah, dan
dijelaskan pula bahwa mereka hanya diperintahkan
untuk menyembah kepada satu sesembahan, dan
menurut penafsiran yang sebenarnya mereka itu
hanya diperintahkan untuk taat kepadanya dalam
(1 )Dapat diambil kesimpulan dari ayat dalam surat Al Isra’ tersebut
bahwa makna t auhid dan syahadat “ La Ilaha Illallah” yaitu :
meninggalkan apa yang dilakukan oleh orang orang musyrik,
seperti menyeru ( memohon ) kepada orang orang sholeh dan
meminta syafaat mereka.
|| 46 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
hal-hal yang tidak bermaksiat kepada Allah, dan
tidak berdoa kepadanya.
3-Kata-kata Nabi Ibrahim kepada orangorang
kafir : “sesungguhnya saya berlepas diri dari
apa yang kalian sembah, kecuali ( saya hanya
menyembah) Dzat yang menciptakanku”.
Di sini beliau mengecualikan Allah dari segala
sesembahan.
Pembebasan (dari segala sembahan yang batil)
dan pernyataan setia (kepada sembahan yang haq,
yaitu : Allah) adalah makna yang sebenarnya dari
syahadat “La Ilaha Illallah”.
Allah berfirman :
وجعلها كلمة باقية في عقبه لعلهم يرجعون
“Dan Nabi Ibrahim menjadikan kalimat
syahadat ini kalimat yang kekal pada
keturunannya, agar mereka ini kembali ( kepada
jalan yang benar ).” (QS. Az Zukhruf, 28 )
4-Ayat dalam surat Al Baqarah yang
berkenaan dengan orang-orang kafir, yang
dikatakan oleh Allah dalam firmanNya :
وما هم بخارجين من النار
“Dan mereka tidak akan bisa keluar dari
neraka”.
Disebutkan dalam ayat tersebut, bahwa
mereka menyembah tandingan tandingan selain
Allah, yaitu dengan mencintainya sebagaimana
mereka mencintai Allah, ini menunjukkan bahwa
mereka mempunyai kecintaan yang besar kepada
Allah, meskipun demikian kecintaan mereka ini
|| 47 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
belum bisa memasukkan mereka kedalam agama
Islam (1).
Lalu bagaimana dengan mereka yang cintanya
kepada sesembahan selain Allah itu lebih besar dari
cintanya kepada Allah ?
Lalu bagaimana lagi orang-orang yang cuma
hanya mencintai sesembahan selain Allah, dan
tidak mencintai Allah?
4-Sabda Rasulullah :
" من قال لا إله إلا الله وكفر بما يعبد من دون الله حرم
ماله ودمه وحسابه على الله "
“Barang siapa yang mengucapkan , لا إله إلا الله
dan mengingkari sesembahan selain Allah, maka
haram darah dan hartanya, sedangkan
perhitungannya kembali kepada Allah”.
Ini adalah termasuk hal yang penting sekali
yang menjelaskan pengertian لا إله إلا الله . Sebab apa
yang dijadikan Rasulullah sebagai pelindung darah
dan harta bukanlah sekedar mengucapkan kalimat
itu dengan lisan atau memahami arti dan lafadznya,
atau mengetahui akan kebenarannya, bahkan
bukan pula karena tidak meminta kecuali kepada
Allah saja, yang tiada sekutu bagiNya, akan tetapi
(1 )Dari ayat dalam surat Al baqoroh tersebut diambil kesimpulan
bahwa penjel asan makna tauhid dan syahadat “ La Ilaha Illallah”
yaitu : pemurnian kepada Allah yang diiringi dengan rasa rendah
diri dan penghambaan hanya kepadaNya.
|| 48 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
harus disertai dengan tidak adanya penyembahan
kecuai hanya kepadaNya.
Jika dia masih ragu atau bimbang, maka
belumlah haram dan terlindung harta dan
darahnya.
Betapa besar dan pentingnya penjelasan
makna لا إله إلا الله yang termuat dalam hadits ini,
dan betapa jelasnya keterangan yang
dikemukakannya, dan kuatnya argumentasi yang
diajukan bagi orang-orang yang menentangnya.
|| 49 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
BAB 7
MEMAKAI GELANG DAN SEJENISNYA
UNTUK MENANGKAL BAHAYA ADALAH
PERBUATAN SYIRIK (1).
Firman Allah :
قل أفرأيتم ما تدعون من دون الله إن أرادني الله بضر هل
هن كاشفات ضره أو أرادني برحمة هل هن ممسكات رحمته قل
حسبي الله عليه يتوكل المتوكلون
“Katakanlah (hai Muhammad kepada orangorang
musyrik) : terangkanlah kepadaku tentang
apa yang kamu seru selain Allah, jika Allah hendak
mendatangkan kemadhoratan kepadaku, apakah
berhala berhala itu dapat menghilangkan
kemadhorotan itu ?, atau jika Allah menghendaki
untuk melimpahkan suatu rahmat kepadaku apakah
mereka mampu menahan rahmatNya ?, katakanlah :
cukuplah Allah bagiku, hanya kepadaNyalah orang
orang yang berserah diri bertawakkal.” (QS. Az
zumar, 38 )
Imron bin Husain menuturkan bahwa
Rasulullah melihat seorang laki-laki memakai
(1 )Dimulai dengan bab ini, penulis hendak menerangkan lebih lanjut
tentang pengertian tauhid dan syahadat “ La Ilaha Illallah”, dengan
menyebutkan hal hal yang bertentangan dengannya, yaitu : syirik
dan macam macamnya, baik yang akbar maupun yang ashghor,
karena dengan mengenal syirik sebagai lawan tauhid akan jel as
sekali pengertian yang sebenarnya dari tauhid dan syahadat “ La
Ilah Illah”.
|| 50 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
gelang yang terbuat dari kuningan, kemudian
beliau bertanya :
" ما هذه ؟، قال : من الواهنة، فقال : انزعها فإا لا
تزيدك إلا وهنا، فإنك لو مت وهي عليك ما أفلحت أبدا "
“Apakah itu ?”, orang laki-laki itu menjawab :
“gelang penangkal penyakit”, lalu Nabi bersabda :
“lepaskan gelang itu, karena sesungguhnya ia tidak
akan menambah kecuali kelemahan pada dirimu,
dan jika kamu mati sedangkan gelang ini masih ada
pada tubuhmu maka kamu tidak akan beruntung
selama lamanya.”( HR. Ahmad dengan sanad yang
bisa diterima )
Di riwayatkan oleh Imam Ahmad pula dari
Uqbah bin Amir, dalam hadits yang marfu’,
Rasulullah bersabda :
" من تعلق تميمة فلا أتم الله له، ومن تعلق ودعة فلا ودع
الله له"، وفي رواية :" من تعلق تميمة فقد أشرك".
“Barang siapa yang menggantungkan
tamimah (1) maka Allah tidak akan mengabulkan
keinginannya, dan barang siapa yang
menggantungkan Wada’ah (2) maka Allah tidak akan
memberikan ketenangan kepadanya” dan dalam
(1)Tamimah : sesuatu yang dikalungkan di leher anak anak sebagai
penangkal atau pengusir penyakit, pengaruh jahat yang disebabkan
oleh rasa dengki seseorang, dan lain sebagainya.
(2)Wada’ah : sesuatu yang diambil dari laut, menyerupai rumah
kerang ; menurut anggapan orang orang jahiliyah dapat digunakan
sebagai penangkal penyakit. Termasuk dalam pengertian ini adal ah
jimat.
|| 51 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
riwayat yang lain Rasul bersabda : “Barang siapa
yang menggantungkan tamimah maka ia telah
berbuat kemusyrikan”.
Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Hudzaifah
bahwa ia melihat seorang laki-laki yang
ditangannya ada benang untuk mengobati sakit
panas, maka dia putuskan benang itu seraya
membaca firman Allah :
وما يؤمن أكثرهم بالله إلا وهم مشركون
“Dan sebagian besar dari mereka tidak
beriman kepada Allah, melainkan dalam keadaan
mempersekutukan Allah (dengan sesembahan
sesembahan lain ). ( QS. Yusuf, 106 ).
Kandungan bab ini :
1-Larangan keras memakai gelang , benang dan
sejenisnya untuk tujuan-tujuan seperti tersebut
diatas.
2-Dikatakan bahwa sahabat Nabi tadi apabila mati
sedangkan gelang ( atau sejenisnya ) itu masih
melekat pada tubuhnya, maka ia tidak akan
beruntung selamanya, ini menunjukkan
kebenaran pernyataan para sahabat bahwa syirik
kecil itu lebih berat dari pada dosa besar.
3-Syirik tidak dapat dimaafkan dengan alasan
tidak mengerti.
4-Gelang, benang dan sejenisnya tidak berguna
untuk menangkal atau mengusir suatu penyakit,
bahkan ia bisa mendatangkan bahaya, seperti
sabda Nabi Muhammad : “… karena dia hanya
akan menambah kelemahan pada dirimu”.
|| 52 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
5-Wajib mengingkari orang orang yang melakukan
perbuatan di atas.
6-Penjelasan bahwa orang yang menggantungkan
sesuatu dengan tujuan di atas, maka Allah akan
menjadikan orang tersebut memiliki
ketergantungan pada barang tersebut.
7-Penjelasan bahwa orang yang menggantungkan
tamimah telah melakukan perbuatan syirik.
8-Mengikatkan benang pada tubuh untuk
mengobati penyakit panas adalah bagian dari
syirik.
9-Pembacaan ayat di atas oleh Hudzaifah
menunjukkan bahwa para sahabat menggunakan
ayat-ayat yang berkaitan dengan syirik akbar
sebagai dalil untuk syirik ashghor, sebagaimana
penjelasan yang disebutkan oleh Ibnu Abbas
dalam salah satu ayat yang ada dalam surat Al
Baqarah (1).
10-Menggantungkan Wada’ah untuk mengusir atau
menangkal penyakit, termasuk syirik.
11-Orang yang menggantungkan tamimah didoakan
: “semoga Allah tidak akan mengabulkan
keinginannya” dan orang yang menggantungkan
wadaah didoakan : “semoga Allah tidak
memberikan ketenangan pada dirinya.”
(1 )Penjelasan Ibnu Abbas ini akan disebutkan dalam bab 42
|| 53 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
BAB 8
RUQYAH DAN TAMIMAH
Diriwayatkan dalam shoheh Bukhori dan
Muslim bahwa Abu Basyir Al Anshori bahwa dia
pernah bersama Rasulullah dalam suatu
perjalanan, lalu beliau mengutus seorang utusan
untuk menyampaikan pesan :
" أن لا يبقين في رقبة بعير قلادة من وتر أو قلادة إلا
قطعت "
“Agar tidak terdapat lagi dileher onta kalung
dari tali busur panah atau kalung apapun harus
diputuskan.
Ibnu Mas’ud menuturkan : aku telah
mendengar Rasulullah bersabda :
" إن الرقى والتمائم والتولة شرك " رواه أحمد وأبو داود.
“Sesungguhnya Ruqyah, Tamimah dan Tiwalah
adalah syirik.”(HR. Ahmad dan Abu Dawud )
TAMIMAH adalah sesuatu yang dikalungkan
di leher anak-anak untuk menangkal dan menolak
penyakit ‘ain. Jika yang dikalungkan itu berasal
dari ayat-ayat Al Qur’an, sebagian ulama salaf
memberikan keringanan dalam hal ini ; dan
|| 54 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
sebagian yang lain tidak memperbolehkan dan
melarangnya, diantaranya Ibnu Mas’ud (1) ..
RUQYAH (2) yaitu : yang disebut juga dengan
istilah Ajimat. Ini diperbolehkan apabila
penggunaannya bersih dari hal hal syirik, karena
Rasulullah telah memberikan keringanan dalam
hal ruqyah ini untuk mengobati ‘ain atau sengatan
kalajengking.
TIWALAH adalah sesuatu yang dibuat
dengan anggapan bahwa hal tersebut dapat
menjadikan seorang istri mencintai suaminya, atau
seorang suami mencintai istrinya.
Dalam hadits marfu’ dari Abdullah bin
‘Ukaim Rasulullah bersabda :
" من تعلق شيئا وكل إليه " رواه أحمد والترمذي
“Barang siapa yang menggantungkan sesuatu
(dengan anggapan bahwa barang tersebut
bermanfaat atau dapat melindungi dirinya) maka
Allah akan menjadikan orang tersebut selalu
bergantung kepadanya.”(HR. Ahmad dan At
Turmudzi )
Imam Ahmad meriwayatkan dari Ruwaifi’
Rasulullah pernah bersabda kepadanya :
(1)Tamimah dari ayat Al Qur’an dan Al Hadits lebih baik
ditinggalkan, karena tidak ada dasarnya dari syara’ ; bahkan
hadits yang melarangnya bersi fat umum, tidak seperti halnya
ruqyah, ada hadits lain yang membolehkan. Di samping itu
apabila dibiarkan atau diperbol ehkan akan membuka peluang
untuk menggunakan tamimah yang haram.
(2 )Ruqyah : penyembuhan suatu penyakit dengan pembacaan ayat
ayat suci Al Qur’an, atau doa doa.
|| 55 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
" يا رويفع، لعل الحياة تطول بك، فأخبر الناس أن من
عقد لحيته، أو تقلد وترا، أو استنجى برجيع دابة أو عظم، فإن
محمدا بريء منه "
“Hai Ruwaifi’, semoga engkau berumur
panjang, oleh karena itu sampaikanlah kepada
orang orang bahwa barang siapa yang menggulung
jenggotnya, atau memakai kalung dari tal i busur
panah, atau bersuci dari buang air dengan kotoran
binatang atau tulang, maka sesungguhnya
Muhmmad berlepas diri dari orang tersebut”.
Waki’ meriwayatkan bahwa Said bin zubair
berkata :
“Barang siapa yang memotong tamimah dari
seseorang maka tindakannya itu sama dengan
memerdekakan seorang budak.”
Dan waki’ meriwayatkan pula bahwa Ibrahim
(An Nakho’i) berkata : “mereka ( para sahabat )
membenci segala jenis tamimah, baik dari ayat
ayat Al Qur’an maupun bukan dari ayat ayat Al
Qur’an.”
Kandungan bab ini :
1-Pengertian ruqyah dan tamimah.
2-Pengertian tiwalah.
3-Ketiga hal diatas merupakan bentuk syirik
dengan tanpa pengecualian.
|| 56 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
4-Adapun ruqyah dengan menggunakan ayat ayat
Al Qur’an atau do’a-do’a yang telah diajarkan
oleh Rasulullah untuk mengobati penyakit ‘ain,
sengatan serangga atau yang lainnya, maka tidak
termasuk syirik.
5-Jika tamimah itu terbuat dari ayat-ayat Al
Qur’an, dalam hal ini para ulama berbeda
pendapat, apakah termasuk ruqyah yang
diperbolehkan atau tidak ?
6-Mengalungkan tali busur panah pada leher
binatang untuk mengusir penyakit ‘ain, termasuk
syirik juga.
7-Ancaman berat bagi orang yang mengalungkan
tali busur panah dengan maksud dan tujuan
diatas.
8-Besarnya pahala bagi orang yang memutus
tamimah dari tubuh seseorang.
9-Kata-kata Ibrahim An Nakhoi tersebut di atas,
tidaklah bertentangan dengan perbedaan
pendapat yang telah disebutkan, sebab yang
dimaksud Ibrahim di sini adalah sahabat sahabat
Abdullah bin mas’ud (1).
(1)Sahabat Abdullah bin Mas’ud antara lain : Alqomah, Al Aswad,
Abu Wail, Al Harits bin Suwaid, ‘Ubaidah As Salmani, Masruq,
Ar Rabi’ bin Khaitsam, Suwaid bin ghoflah. Mereka ini adal ah
tokoh generasi tabiin.
|| 57 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
BAB 9
MENGHARAPKAN BERKAH DARI PEPOHONAN,
BEBATUAN ATAU YANG SEJENISNYA
Firman Allah :
أفرأيتم اللات والعزى ومناة الثالثة الأخرى ألكم الذكر
وله الأنثى تلك إذا قسمة ضيزا إن هي إلا أسماء سميتموها أنتم
وآباءكم ما أنزل الله ا من سلطان إن يتبعون إلا الظن وما وى
الأنفس ولقد جاءهم من رم الهدى
“Maka apakah patut kalian (hai orang-orang
musyrik) menganggap Al lata dan Al Uzza dan
Manat yang ketiga, (1). Apakah ( patut ) untuk kamu (
anak ) laki- laki dan untuk Allah (anak ) perempuan
? yang demikian itu tentulah suatu pembagian yang
tidak adil. Itu tidak lain hanyalah nama-nama yang
diada-adakan oleh kamu dan bapak-bapak kamu;
Allah tidak menurunkan suatu keteranganpun untuk
(menyembah)nya. Mereka tidak lain hanyalah
mengikuti sangkaan sangkaan dan apa yang
diingini oleh hawa nafsu mereka; padahal
sesungguhnya tidak datang kepada mereka
petunjuk dari Tuhan mereka.” ( QS. An najm, 19 - 23
)
Abi Waqid Al Laitsi menuturkan :
“Suatu saat kami keluar bersama Rasulullah
menuju Hunain, sedangkan kami dalam keadaan
(1)Al Lata, Al Uzza dan Manat adal ah nama berhal a berhal a yang
dipuja orang arab jahiliyah dan dianggapnya sebagai anak anak
perempuan Allah.
|| 58 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
baru saja lepas dari kekafiran ( masuk Islam ),
disaat itu orang-orang musyrik memiliki sebatang
pohon bidara yang dikenal dengan dzatu anwath,
mereka selalu mendatanginya dan
menggantungkan senjata-senjata perang mereka
pada pohon tersebut, disaat kami sedang melewati
pohon bidara tersebut, kami berkata : “ya
Rasulullah, buatkanlah untuk kami dzat anwath
sebagaimana mereka memilikinya”. Maka
Rasulullah menjawab :
" الله أكبر إا السنن، قلتم والذي نفسي بيده كما قالت
اجعل لنا إلها كما لهم ءالهة، قال إنكم قوم بنو أسرائيل لموسى
لتركبن سنن من كان قبلهم" رواه الترمذي وصححه. تجهلون
“Allahu Akbar, itulah tradisi ( orang orang
sebelum kalian ) demi Allah yang jiwaku ada di
tanganNya, kalian benar-benar telah mangatakan
suatu perkataan seperti yang dikatakan oleh Bani
Israel kepada Musa :“buatkanlah untuk kami
sesembahan sebagaimana mereka memiliki
sesembahan, Musa menjawab : sungguh kalian
adalah kaum yang tidak mengerti ( faham )” kalian
pasti akan mengikuti tradisi orang orang sebelum
kalian.”(HR. Turmudzi, dan dinyatakan shoheh
olehnya)
Kandungan dalam bab ini :
|| 59 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
1. Penjelasan tentang ayat yang terdapat dalam
surat An najm (1).
2. Mengetahui bentuk permintaan mereka (2).
3. Mereka belum melakukan apa yang mereka
minta.
4. Mereka melakukan itu semua untuk
mendekatkan diri mereka kepada Allah, karena
mereka beranggapan bahwa Allah menyukai
perbuatan itu.
5. Apabila mereka tidak mengerti hal ini, maka
selain mereka lebih tidak mengerti lagi.
6. Mereka memiliki kebaikan-kebaikan dan
jaminan maghfirah (untuk diampuni) yang tidak
dimiliki oleh orang-orang selain mereka.
7. Nabi Muhammad tidak menerima argumentasi
mereka, bahkan menyanggahnya dengan
sabdanya : “Allahu Akbar, sungguh itu adalah
tradisi orang-orang sebelum kalian dan kalian
akan mengikuti mereka”. Beliau bersikap keras
terhadap permintaan mereka itu dengan ketiga
kalimat ini.
(1 )Dalam ayat ini, Allah menyangkal tindakan kaum musyrikin
yang tidak rasional, karena mereka menyembah ketiga berhal a
tersebut yang tidak dapat mendatangkan manfaat dan tidak pul a
dapat menolak madlarat. Dan Allah mencela tindakan dzalim
mereka dengan memilih untuk diri mereka jenis yang baik dan
memberikan untuk Allah jenis yang buruk dal am anggapan mereka.
Tindakan mereka itu semua hanyalah berdasarkan sangkaan
sangkaan dan hawa nafsu, tidak berdasarkan pada tuntunan para
Rasul yang mengaj ak umat manusia untuk beribadah hanya kepada
Allah dan tidak beribadah kepada selainNya.
(2 )Yaitu : mereka meminta dibuatkan Dzatu Ansath sebagaimana
yang dimiliki oleh kaum musyrikin, untuk diharapkan berkahnya.
|| 60 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
8. Satu hal yang sangat penting adalah
pemberitahuan dari Rasulullah bahwa
permintaan mereka itu persis seperti
permintaan bani israil kepada nabi Musa :
“buatkanlah untuk kami sesembahan
sebagaimana mereka mempunyai sesembahan
sesembahan …”
9. Pengingkaran terhadap hal tersebut adalah
termasuk diantara pengertian لا إله إلا الله yang
sebenarnya, yang belum difahami oleh mereka
yang baru masuk Islam.
10.Rasulullah menggunakan sumpah dalam
menyampaikan petunjuknya, dan beliau tidak
berbuat demikian kecuali untuk kemaslahatan.
11.Syirik itu ada yang besar dan ada yang kecil,
buktinya mereka tidak dianggap murtad dengan
permintaannya itu.
12.Perkataan mereka “…sedang kami dalam
keadaan baru saja lepas dari kekafiran (masuk
islam) …” menunjukan bahwa para sahabat
yang lain mengerti bahwa perbuatan mereka
termasuk syirik.
13.Diperbolehkan bertakbir ketika merasa heran,
atau mendengar sesuatu yang tidak patut
diucapkan dalam agama, berlainan dengan
pendapat orang yang menganggapnya makruh.
14.Diperintahkan menutup pintu yang menuju
kemusyrikan.
15.Dilarang meniru dan melakukan suatu
perbuatan yang menyerupai perbuatan orangorang
jahiliyah.
16.Boleh marah ketika menyampaikan pelajaran.
|| 61 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
17.Kaidah umum, bahwa diantara umat ini ada
yang mengikuti tradisi-tradisi umat sebelumnya,
berdasarkan Sabda Nabi “itulah tradisi orang
orang sebelum kamu … dst”
18.Ini adalah salah satu dari tanda kenabian Nabi
Muhammad, karena terjadi sebagaimana yang
beliau ceritakan.
19.Celaan Allah yang ditujukan kepada orang
yahudi dan nasrani, yang terdapat dalam Al
qur’an berlaku juga untuk kita.
20.Sudah menjadi ketentuan umum dikalangan
para sahabat, bahwa ibadah itu harus
berdasarkan perintah Allah [ bukan mengikuti
keinginan, pikiran atau hawa nafsu sendiri].
Dengan demikian, hadits tersebut di atas
mengandung suatu isyarat tentang hal hal yang
akan ditanyakan kepada manusia di alam
kubur. Adapun “Siapakah Tuhanmu ?”, sudah
jelas; sedangkan “ Siapakah Nabimu ?”
berdasarkan keterangan masalah-masalah ghoib
yang beliau beritakan akan terjadi; dan “apakah
agamamu ?” berdasarkan pada ucapan mereka :
“buatkanlah untuk kami sesembahan
sebagaimana mereka itu mempunyai
sesembahan sesembahan … dst”
21.Tradisi orang-orang ahli kitab itu tercela seperti
tradisinya orang-orang musyrik.
22.Orang yang baru saja pindah dari tradisi-tradisi
batil yang sudah menjadi kebiasaan dalam
dirinya, tidak bisa dipastikan secara mutlak
bahwa dirinya terbebas dari sisa-sisa tradisi
tersebut, sebagai buktinya mereka mengatakan :
“ kami baru saja masuk islam” dan merekapun
belum terlepas dari tradisi tradisi kafir, karena
|| 62 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
kenyataannya mereka meminta dibuatkan Dzatu
Anwath sebagaimana yang dipunyai oleh kaum
musyrikin.
|| 63 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
BAB 10
MENYEMBELIH BINATANG
BUKAN KARENA ALLAH
Firman Allah :
قل إن صلاتي ونسكي ومحياي ومماتي لله رب
العالمين، لاشريك له وبذلك أمرت وأنا أول المسلمين
“Katakanlah, bahwa sesungguhnya shalatku,
penyembelihanku, hidupku dan matiku hanya
semata-mata untuk Allah, Rabb semesta alam, tiada
sekutu bagiNya, demikian itulah yang diperintahkan
kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama
menyerahkan diri ( kepada Allah )” ( QS. Al An’am,
162-163).
فصل لربك وانحر
“Maka dirikanlah sholat untuk Rabbmu, dan
sembelihlah korban( untukNya )” ( QS. Al Kautsar, 2 )
Ali bin Abi Tholib berkata :
“Rasulullah bersabda kepadaku tentang
empat perkara :
" لعن الله من ذبح لغير الله، لعن الله من لعن
والديه، لعن الله من آوى محدثا، لعن الله من غير منار
الأرض"
|| 64 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
“Allah melaknat orang-orang yang
menyembelih binatang bukan kerena Allah, Allah
melaknat orang-orang yang melaknat kedua orang
tuanya, Allah melaknat orang-orang yang melindungi
orang yang berbuat kejahatan, dan Allah melaknat
orang-orang yang merubah tanda batas tanah” ( HR.
Muslim )
Thoriq bin Syihab menuturkan bahwa
Rasulullah bersabda :
" دخل الجنة رجل في ذباب, ودخل النار رجل في ذباب،
قالوا : وكيف ذلك يا رسول الله ؟، قال : مر رجلان على قوم
لهم صنم لا يجوزه أحد حتى يقرب له شيئا، فقالوا لأحدهما
قرب، قال : ليس عندي شيء أقرب، قالوا له : قرب ولو ذبابا،
فقرب ذبابا فخلوا سبيله فدخل النار، وقالوا للآخر : قرب، فقال
، فضربوا عنقه فدخل : ما كنت لأقرب لأحد شيئا دون الله
الجنة " رواه أحمد.
“Ada seseorang yang masuk sorga karena
seekor lalat, dan ada lagi yang masuk neraka
karena seekor lalat pula, para sahabat bertanya :
bagaimana itu bisa terjadi ya Rasulullah, Rasul
menjawab : “ada dua orang berjalan melewati
sekelompok orang yang memiliki berhala, yang mana
tidak boleh seorangpun melewatinya kecuali dengan
mempersembahkan sembelihan binatang untuknya
lebih dahulu, maka mereka berkata kepada salah
satu diantara kedua orang tadi : persembahkanlah
|| 65 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
sesuatu untuknya, ia menjawab : saya tidak
mempunyai apapun yang akan saya persembahkan
untuknya, mereka berkata lagi : persembahkan
untuknya walaupun dengan seekor lalat, maka
iapun persembahkan untuknya seekor lalat, maka
mereka lepaskan ia untuk meneruskan
perjalanannya, dan iapun masuk kedalam neraka
karenanya, kemudian mereka berkata lagi pada
seseorang yang lain : persembahkalah untuknya
sesuatu, ia menjawab : aku tidak akan
mempersembahkan sesuatu apapun untuk selain
Allah, maka merekapun memenggal lehernya, dan
iapun masuk kedalam surga” ( HR. Ahmad ).
Kandungan bab ini :
1-Penjelasan tentang makna ayat قل إن صلاتي ونسكي
2-Penjelasan tentang makna ayat فصل لربك وانحر
3-Orang yang pertama kali dilaknat oleh Allah
berdasarkan hadits diatas adalah orang yang
menyembelih karena selain Allah.
4-Dilaknat orang yang melaknat kedua orang
tuanya, hal itu bisa terjadi bila ia melaknat kedua
orang tua seseorang, lalu orang tersebut melaknat
kedua orang tuanya.
5-Dilaknat orang yang melindungi pelaku
kajahatan, yaitu orang yang memberikan
perlindungan kepada seseorang yang melakukan
kejahatan yang wajib diterapkan kepadanya
hukum Allah.
6-Dilaknat pula orang yang merubah tanda batas
tanah, yaitu merubah tanda yang membedakan
|| 66 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
antara hak milik seseorang dengan hak milik
tetangganya, dengan digeser maju atau mundur.
7-Ada perbedaan antara melaknat orang tertentu
dengan melaknat orang-orang ahli maksiat secara
umum.
8-Adanya kisah besar dalam hadits ini, yaitu kisah
seekor lalat.
9-Masuknya orang tersebut kedalam neraka
disebabkan karena mempersembahkan seekor
lalat yang ia sendiri tidak sengaja berbuat
demikian, tapi ia melakukan hal tersebut untuk
melepaskan diri dari perlakuan buruk para
pemuja berhala itu.
10-Mengetahui kadar kemusyrikan yang ada dalam
hati orang orang mukmin, bagaimana ketabahan
hatinya dalam menghadapi eksekusi hukuman
mati dan penolakannya untuk memenuhi
permintaan mereka, padahal mereka tidak
meminta kecuali amalan lahiriyah saja.
11-Orang yang masuk neraka dalam hadits ini
adalah orang Islam, karena jika ia orang kafir,
maka Rasulullah tidak akan bersabda : “ …
masuk neraka karena sebab lalat ...”
12-Hadits ini merupakan suatu bukti bagi hadits
shoheh yang mengatakan :
" الجنة أقرب إلى أحدكم من شراك نعله والنار مثل ذلك "
13-“Sorga itu lebih dekat kepada seseorang dari
pada tali sandalnya sendiri, dan neraka juga
demikian”
14-Mengetahui bahwa amalan hati adalah tolok
ukur yang sangat penting, walaupun bagi para
pemuja berhala.
|| 67 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
BAB 11
MENYEMBELIH BINATANG KARENA ALLAH
DILARANG DILAKUKAN DI TEMPAT
PENYEMBELIHAN YANG BUKAN KARENA ALLAH
Firman Allah :
والذين اتخذوا مسجدا ضرارا وكفرا وتفريقا بين المؤمنين
وإرصادا لمن حارب الله ورسوله من قبل وليحلفن إن أردنا إلا
الحسنى والله يشهد إم لكذبون لا تقم فيه أبدا لمسجد أسس
على التقوى من أول يوم أحق أن تقوم فيه فيه رجال يحبون أن
يتطهروا والله يحب المتطهرين
“Dan (di antara orang-orang munafik itu) ada
orang-orang yang mendirikan masjid untuk
menimbulkan kemudlaratan ( pada orang-orang
mu’min) , untuk kekafiran dan untuk memecah belah
antara orang-orang mu’min serta menunggu
kedatangan orang-orang yang telah memerangi Allah
dan RasulNya sejak dahulu). Mereka sesungguhnya
bersumpah : “kami tidak menghendaki selain
kebaikan.” Dan Allah menjadikan saksi bahwa
sesungguhnya mereka itu adalah pendusta (dalam
sumpahnya) Janganlah kamu dirikan sholat di
masjid itu selama-lamanya. Sesungguhnya masjid
yang didirikan atas dasar takwa ( masjid quba) ,
sejak hari pertama adalah lebih patut kamu lakukan
shalat di dalamnya. Di dalamnya ada orang-orang
yang ingin membersihkan diri . Dan Allah menyukai
|| 68 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
orang-orang yang mensucikan diri. ” (QS. At taubah,
107 –108 )
Tsabit bin Dhohhak berkata :
فقال :" هل كان نذر رجل أن يذبح إبلا ببوانة، فسأل النبي
فيها وثن من أوثان الجاهلية يعبد ؟" قالوا : لا، قال :" فهل
كان فيها عيد من أعيادهم ؟" قالوا : لا، فقال رسول الله
:" أوف بنذرك، فإنه لا وفاء لنذر في معصية الله ولا فيما لا
يملك ابن آدم". رواه أبو داود وإسناده على شرطهما.
“Ada seseorang yang bernadzar akan
menyembelih onta di Buwanah (1), lalu ia bertanya
kepada Rasulullah , maka Nabi bertanya :
“apakah di tempat itu ada berhala berhala yang
pernah disembah oleh orang-orang jahiliyah ? para
sahabat menjawab : tidak, dan Nabipun bertanya
lagi : “apakah di tempat itu pernah dirayakan hari
raya mereka ? para sahabatpun menjawab : tidak,
maka Nabipun menjawab : “laksanakan nadzarmu
itu, karena nadzar itu tidak boleh dilaksanakan
dalam bermaksiat kepada Allah, dan dalam hal
yang tidak dimiliki oleh seseorang” ( HR. Abu
Daud, dan Isnadnya menurut persyaratan Imam
Bukhori dan Muslim ) .
Kandungan bab ini :
(1 )Buwanah : nama suatu tempat di sebelah selatan kota Makkah,
sebelum Yalamlam; atau anak bukit sebelah Yanbu’.
|| 69 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
1-Penjelasan tentang firman Allah yang telah
disebutkan di atas(1).
2-Kemaksiatan itu bisa berdampak negatif,
sebagaimana ketaatan berdampak positif.
3-Masalah yang masih meragukan hendaknya
dikembalikan kepada masalah yang sudah jelas,
agar keraguan itu menjadi hilang.
4-Diperbolehkan bagi seorang mufti untuk
mengajukan pertanyaan-pertanyaan sebelum
berfatwa untuk mendapatkan keterangan yang
jelas.
5-Mengkhususkan tempat untuk bernadzar tidak
dilarang selama tempat itu bebas dari hal hal
yang terlarang.
6-Tidak diperbolehkan mengkhususkan tempat,
jika di tempat itu ada berhala-berhala yang
pernah disembah pada masa jahiliyah, walaupun
semuanya sudah dihilangkan.
7-Tidak diperbolehkan mengkhususkan tempat
untuk bernadzar, jika tempat itu pernah
digunakan untuk melakukan perayaan orangorang
jahiliyah, walaupun hal itu sudah tidak
dilakukan lagi.
8-Tidak diperbolehkannya melakukan nadzar di
tempat-tempat tersebut, karena nadzar tersebut
termasuk katagori nadzar maksiat.
9-Harus dihindari perbuatan yang menyerupai
orang-orang musyrik dalam acara-acara
(1 ) Ayat ini menunjukkan pula bahwa menyembelih binatang dengan
niat karena Allah dilarang dilakukan di tempat yang dipergunakan
oleh orang-orang musyrik untuk menyembelih binatang,
sebagaimana sholat dengan niat karena Allah dilarang dilakukan
di masjid yang didirikan atas dasar maksiat kepada Allah.
|| 70 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
keagamaan dan perayaan-perayaan mereka,
walaupun tidak bermaksud demikian.
10-Tidak boleh bernadzar untuk melaksanakan
kemaksiatan.
11-Tidak boleh seseorang bernadzar dalam hal yang
tidak menjadi hak miliknya.
|| 71 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
BAB 12
BERNADZAR UNTUK SELAIN ALLAH
ADALAH SYIRIK
Firman Allah :
يوفون بالنذر ويخافون يوما كان شره مستطيرا
“Mereka menepati nadzar dan takut akan
suatu hari yang azabnya merata di mana- mana.” (
QS. Al insan, 7 )
وما أنفقتم من نفقة أو نذرتم من نذر فإن الله يعلمه
“Dan apapun yang kalian nafkahkan, dan
apapun yang kalian nadzarkan, maka
sesungguhnya Allah mengetahuinya” ( QS. Al
baqarah, 270 ).
Diriwayatkan dalam shoheh Bukhori dari
Aisyah ra. bahwa Rasulullah bersabda :
" من نذر أن يطيع الله فليطعه، ومن نذر أن يعصي الله فلا
يعصه "
“Siapa yang bernadzar untuk mentaati Allah
maka ia wajib mentaatinya, dan barang siapa yang
bernadzar untuk bermaksiat kepada Allah maka ia
tidak boleh bermaksiat kepadaNya (dengan
melaksanakan nadzarnya itu). ”
Kandungan bab ini :
1-Menunaikan nadzar adalah wajib.
|| 72 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
2-Apabila sudah menjadi ketetapan bahwa nadzar
itu ibadah kepada Allah, maka memalingkannya
kepada selain Allah adalah syirik.
3-Dilarang melaksanakan nadzar yang maksiat.
|| 73 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
BAB 13
MEMINTA PERLINDUNGAN KEPADA SELAIN
ALLAH
ADALAH SYIRIK
Firman Allah :
وأنه كان رجال من الإنس يعوذون برجال من الجن
فزادوهم رهقا
“Bahwa ada beberapa orang laki-laki dari
manusia yang meminta perlindungan kepada
beberapa laki-laki dari jin, maka jin-jin itu hanya
menambah dosa dan kesalahan”( QS. Al jin, 6 ) .
Khaulah binti Hakim menuturkan : aku
mendengar Rasulullah bersabda :
" من نزل منزلا فقال : أعوذ بكلمات الله التامات من
شر ما خلق، لم يضره شيء حتى يرحل من منزله ذلك ".
رواه مسلم
“Barang siapa yang singgah di suatu tempat ,
lalu ia berdo’a :
أعوذ بكلمات الله التامات من شر ما خلق
( aku berlindung dengan kalam Allah yang
maha sempurna dari kejahatan semua mahluk yang
Ia ciptakan ) maka tidak ada sesuatupun yang
membahayakan dirinya sampai dia beranjak dari
tempatnya itu” ( HR. Muslim ).
Kandungan bab ini :
|| 74 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
1-Penjelasan tentang maksud ayat yang ada dalam
surat Al Jin (1).
2-Meminta perlindungan kepada selain Allah (jin)
adalah syirik.
3-Hadits tersebut di atas, sebagaimana disimpulkan
oleh para ulama, merupakan dalil bahwa kalam
Allah itu bukan makhluk, karena minta
perlindungan kepada makhluk itu syirik.
4-Keutamaan doa ini walaupun sangat singkat.
5-Sesuatu yang bisa mendatangkan kebaikan
dunia, baik dengan menolak kejahatan atau
mendatangkan keberuntungan tidak berarti
sesuatu itu tidak termasuk syirik.
(1 ) Dalam ayat ini Allah memberitahukan bahwa ada di antara
manusia yang meminta perlindungan kepada jin agar merasa
aman dari apa yang mereka khawatirkan, akan tetapi jin itu justru
menambah dosa dan rasa khawatir bagi mereka, karena mereka
tidak meminta perlindungan kepada Allah. Dengan demikian,
ayat ini menunjukkan bahwa isti’adzah (meminta perlindungan)
kepada selain Allah adalah termasuk syirik dan terlarang.
|| 75 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
BAB 14
MINTA PERTOLONGAN DAN BERDO’A
KEPADA SELAIN ALLAH ADALAH SYIRIK.
Firman Allah :
ولا تدع من دون الله ما لا ينفعك ولا يضرك، فإن
فعلت فإنك إذا من الظالمين
“Dan janganlah kamu memohon / berdo’a
kepada selain Allah, yang tidak dapat memberikan
manfaat dan tidak pula mendatangkan bahaya
kepadamu, jika kamu berbuat hal itu maka
sesungguhnya kamu dengan demikian termasuk
orang-orang yang dzolim ( musyrik )” ( QS. Yunus,
106 ).
وإن يمسسك الله بضر فلا كاشف له إلا هو وإن يردك
بخير فلا راد لفضله يصيب به من يشاء من عباده وهو الغفور
الرحيم
“Dan jika Allah menimpakan kepadamu suatu
bahaya, maka tidak ada yang dapat
menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allah
menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tak ada
yang dapat menolak kurniaNya. Dia memberikan
kebaikan itu kepada siapa yang dikehendakiNya di
antara hamba hambaNya dan Dia lah yang Maha
Pengampun lagi Maha penyayang”( QS. Yunus, 107
).
|| 76 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
إن الذين تعبدون من دون الله لا يملكون لكم
رزقا فابتغوا عند الله الرزق واعبدوه واشكروا له إليه
ترجعون
“Sesungguhnya mereka yang kamu sembah
selain Allah itu tidak mampu memberikan rizki
kepadamu, maka mintalah rizki itu pada Allah
dan sembahlah Dia (saja) serta bersyurkurlah
kepadaNya. Hanya kepada Nya lah kamu sekalian
dikembalikan.” ( QS. Al Ankabut, 17 ).
ومن أضل ممن يدعو من دون الله من لا يستجيب له إلى
يوم القيامة وهم عن دعائهم غافلون وإذا حشر الناس كانوا لهم
أعداء وكانوا بعبادم كافرون
“Dan tiada yang lebih sesat dari pada orang
yang memohon kepada sesembahan-sesembahan
selain Allah, yang tiada dapat mengabulkan
permohonannya sampai hari kiamat dan sembahan
sembahan itu lalai dari (memperhatikan)
permohonan mereka. Dan apabila menusia
dikumpulan (pada hari kiamat) niscaya sembahansembahan
itu menjadi musuh mereka dan
mengingkari pemujaan mereka.” ( QS. Al Ankabut, 5-
6 ).
أمن يجيب المضطر إذا دعاه ويكشف السوء ويجعلهم
خلفاء الأرض أإله مع الله قليلا ما تذكرون
|| 77 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
“Atau siapakah yang mengabulkan (do’a)
orang-orang yang dalam kesulitan disaat ia berdo’a
kepadaNya, dan yang menghilangkan kesusahan,
dan yang menjadikan kamu sekalian menjadi
kholifah di bumi ? adakah sesembahan ( yang haq )
selain Allah ? amat sedikitlah kamu
mengingat(Nya).” ( QS. An Naml, 62).
Imam At-thabrani dengan menyebutkan
sanadnya meriwayatkan bahwa : “pernah ada pada
zaman Rasulullah seorang munafik yang selalu
menyakiti orang-orang mu’min, maka salah seorang
di antara orang mu’min berkata : “marilah kita
bersama-sama memohon perlindungan kepada
Rasulullah supaya dihindarikan dari tindakan
buruk orang munafik ini”, ketika itu Rasulullah
menjawab :
" إنه لا يستغاث بي وإنما يستعاث بالله "
“ sesungguhnya aku tidak boleh dimintai
perlindungan, hanya Allah sajalah yang boleh
dimintai perlindungan”.
Kandungan bab ini :
1-Istighotsah itu pengertiannya lebih husus dari
pada berdo’a(1).
2-Penjelasan tentang ayat yang pertama (2).
3-Meminta perlindungan kepada selain Allah adalah
syirik besar.
(1 ) Istighotsah ialah : meminta pertolongan ketika dalam keadaan
sulit supaya dibebaskan dari kesulitan itu.
(2 ) Ayat pertama menunjukkan bahwa dilarang memohon kepada
selain Allah, karena selainNya tidak dapat memberikan manfaat
dan tidak pula dapat mendatangkan bahaya kepada seseorang.
|| 78 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
4-Orang yang paling sholeh sekalipun jika
melakukan perbuatan ini untuk mengambil hati
orang lain, maka ia termasuk golongan orangorang
yang dzolim ( musyrik ).
5-Penjelasan tentang ayat yang kedua (1).
6-Meminta perlindungan kepada selain Allah tidak
dapat mendatangkan manfaat duniawi, disamping
perbuatan itu termasuk perbuatan kafir.
7-Penjelasan tentang ayat yang ketiga (2).
8-Meminta rizki itu hanya kepada Allah,
sebagaimana meminta sorga.
9-Penjelasan tentang ayat yang ke empat (3).
10-Tidak ada orang yang lebih sesat dari pada
orang yang memohon kepada sesembahan selain
Allah.
11-Sesembahan selain Allah tidak merasa dan tidak
tahu kalau ada orang yang memohon kepadanya.
12-Sesembahan selain Allah akan benci dan marah
kepada orang yang memohon kepadanya pada
hari kiamat.
(1 ) Ayat kedua menunjukkan bahwa Allah lah yang berhak dengan
segala ibadah yang dilakukan manusia, seperti doa, istighotsah
dan sebagainya. Karena hanya Allah yang Maha Kuasa, jika Di a
menimpakan sesuatu bahaya kepada seseorang, maka tidak ada
yang dapat menghilangkannya sel ain Dia sendiri, dan jika Dia
menghendaki untuk seseorang suatu kebaikan, maka tidak ada
yang dapat menolak karuniaNya. Tidak ada seorangpun yang
menghalangi kehendakNya.
(2 ) Ayat ketiga menunjukkan bahwa hanya Allah yang berhak
dengan ibadah dan rasa syukur kita, dan hanya kepadaNya
seharusnya kita meminta rizki, karena selain Allah tidak mampu
memberikan rizki.
(3 ) Ayat keempat menunjukkan bahwa doa ( permohonan) adal ah
ibadah. Karena itu, barang siapa yang menyelewengkannya
kepada selain Allah, maka dia adalah musyrik.
|| 79 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
13-Permohonan ini dianggap ibadah kepada
sesembahan selain Allah.
14-Pada hari kiamat sesembahan selain Allah itu
akan mengingkari ibadah yang mereka lakukan.
15-Permohonan kepada selain Allah inilah yang
menyebabkan seseorang menjadi orang yang
paling sesat.
16-Penjelasan tentang ayat yang ke lima (1).
17-Satu hal yang sangat mengherankan adalah
adanya pengakuan dari para penyembah berhala
bahwa tidak ada yang dapat mengabulkan
permohonan orang yang berada dalam kesulitan
kecuali Allah, untuk itu, ketika mereka berada
dalam keadaan sulit dan terjepit, mereka
memohon kepadaNya dengan ikhlas dan
memurnikan ketaatan untukNya.
18-Hadits di atas menunjukan tindakan preventif
yang dilakukan Rasulullah untuk melindungi
ketauhidan, dan etika sopan santun beliau
kepada Allah.
(1 ) Ayat kelima menunjukkan bahwa istighotsah (mohon pertolonan)
kepada selain Allah – karena tidak ada yang kuasa kecuali Dia –
adalah bathil dan termasuk syirik.
|| 80 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
BAB 15
TIDAK SEORANGPUN YANG BERHAK
DISEMBAH SELAIN ALLAH
Firman Allah :
أيشركون ما لا يخلق شيئا وهم يخلقون ولا يستطيعون
لهم نصرا ولا أنفسهم ينصرون
“Apakah mereka mempersekutukan ( Allah )
dengan berhala berhala yang tidak dapat
menciptakan sesuatupun ? sedangkan berhalaberhala
itu sendiri buatan orang, dan berhalaberhala
itu tidak mampu memberi pertolongan
kepada penyembah penyembahnya dan kepada
dirinya sendiripun berhala-berhala itu tidak dapat
memberi pertolongan.” ( QS. Al A’raf, 191-192 ).
والذين تدعون من دونه ما يملكون من قطمير إن
تدعوهم لا يسمعوا دعاءكم ولو سمعوا ما استجابوا لكم ويوم
القيامة يكفرون بشرككم ولا ينبئك مثل خبير
“Dan sesembahan-sesembahan yang kalian
mohon selain Allah, tidak memi liki apa apa
walaupun setipis kulit ari. Jika kamu menyeru
mereka, mereka tidak akan mendengar seruanmu
itu; kalaupun mereka mendengar, mereka tidak
dapat memperkenankan permintaanmu; dan pada
hari kiamat meraka akan mengingkari
kemusyrikanmu, dan tidak ada yang dapat
memberikan keterangan kepadamu sebagaimana
|| 81 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
yang diberikan oleh yang Maha Mengetahui. ” ( QS.
Fathir 13-14 ).
Diriwayatkan dalam shoheh (Bukhori dan
Muslim) dari Anas bin Malik , ia berkata :
يوم أحد، وكسرت رباعيته، فقال : " كيف شج النبي
. ليس لك من الأمر شيء يفلح قوم شجوا نبيهم "، فنزلت
“Ketika perang uhud Rasulullah terluka
kepalanya, dan pecah gigi serinya, maka beliau
bersabda : “Bagaimana akan beruntung suatu kaum
yang melukai Nabinya ?” kemudian turunlah ayat :
“Tak ada hak apapun bagimu dalam urusan mereka
itu”. ( QS. Ali Imran 128 ).”
Dan diriwayatkan dalam shoheh Bukhori Ibnu
Umar bahwa ia mendengar Rasulullah
bersabda ketika beliau berdiri dari ruku’ pada
rakaat yang terahir dalam sholat shubuh :
" اللهم العن فلانا وفلانا "، بعد ما يقول :" سمع الله لمن
. ليس لك من الأمر شيء حمده ربنا لك الحمد "، فأنزل الله
“Ya Allah, laknatilah si fulan dan sifulan”,
setelah beliau mengucapkan : سمع الله لمن حمده ربنا لك
الحمد , setelah itu turunlah firman Allah :
ليس لك من الأمر شيء
“Tak ada hak apapun bagimu dalam urusan
mereka itu”.
|| 82 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
Dalam riwayat yang lain : “Beliau mendoakan
semoga Shofwan bin Umayah, Suhail bin Amr, dan
Al Harits bin Hisyam dijauhkan dari rahmat Allah”,
maka turunlah ayat :
ليس لك من الأمر شيء
“Tak ada hak apapun bagimu dalam urusan
mereka itu”.
Diriwayatkan pula dalam shoheh Bukhori dari
Abu Hurairah ia berkata : “ketika diturunkan
kepada Rasulullah firman Allah :
وأنذر عشيرتك الأقربين
“Dan berilah peringatan kepada keluargamu
yang terdekat”( QS. Asy Syu’ara,214 )
berdirilah beliau dan bersabda : “Wahai orangorang
quraisy, tebuslah diri kamu sekal ian (dari
siksa Allah dengan memurnikan ibadah kepadaNya) .
sedikitpun aku tidak bisa berbuat apa-apa
dihadapan Allah untuk kalian. Wahai Abbas bin
Abdul Mutholib, sedikitpun aku tidak bisa berbuat
apa-apa untukmu dihadapan Allah, wahai Shofiyah
bibi Rasulullah, sedikitpun aku tidak bisa berbuat
apa-apa untukmu dihadapan Allah nanti, wahai
Fatimah binti Rasulullah, mintalah kepadaku apa
saja yang kau kehendaki, tapi sedikitpun aku tidak
bisa berbuat apa-apa untukmu dihadapan Allah
nanti”.
Kandungan bab ini :
|| 83 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
1-Penjelasan tentang kedua ayat tersebut diatas (1).
2-Kisah perang uhud.
3-Rasulullah, pemimpin para rasul, dalam sholat
subuh telah membaca qunut sedang para
sahabat dibelakangnya mengamini.
4-Orang orang yang beliau doakan semoga Allah
menjauhkan rahmatNya dari mereka adalah
orang-orang kafir.
5-Mereka telah melakukan perbuatan yang tidak
dilakukan oleh orang-orang kafir yang lain, antara
lain melukai kepala Rasulullah, dan berupaya
untuk membunuh beliau, serta mengkoyak-koyak
tubuh para korban yang terbunuh, padahal yang
terbunuh itu adalah sanak famili mereka.
6-Terhadap peristiwa itulah Allah menurunkan
firmanNya beliau :
ليس لك من الأمر شيء
7-Allah berfirman : أو يتوب عليهم أو يعذم
“Atau Allah terima taubat mereka, atau menyiksa
mereka”(QS. Ali Imran, 128 ).
Kemudian Allah pun menerima taubat mereka,
dengan masuknya mereka kedalam agama Islam,
dan menjadi orang orang yang beriman.
8-Dianjurkannya melakukan qunut nazilah, yaitu :
qunut yang dilakukan ketika umat Islam dalam
keadaan mara bahaya.
(1 ) Kedua ayat tersebut menunjukkan kebatilan syirik mulai dari
dasarnya, karena makhluk yang lemah ini, yang tidak mempunyai
kekuasaan apa-apa, tidak dapat dijadikan sebagai sandaran sama
sekali; dan menunjukkan pula bahwa Allah lah yang berhak
dengan segala macam ibadah yang dilakukan manusia.
|| 84 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
9-Menyebutkan nama-nama mereka beserta nama
orang tua mereka ketika didoakan terlaknat di
dalam sholat, tidak membatalkan sholat.
10-Boleh melaknat orang kafir tertentu didalam
qunut.
11-Kisah Rasulullah ketika diturunkan kepada
beliau firman Allah “Dan berilah peringatan
kepada keluargamu yang terdekat”.
12-Kesungguhan Rasulullah dalam hal ini,
sehingga beliau melakukan sesutu yang
menyebabkan dirinya dituduh gila, demikian
halnya apabila dilakukan oleh orang mukmin
pada masa sekarang.
13-Rasulullah memperingatan keluarganya yang
paling jauh kemudian yang terdekat dengan
sabdanya : “sedikitpun Aku tidak bisa berbuat
apa-apa untukmu dihadapan Allah nanti” sampai
beliau bersabda : “wahai Fatimah putri Rasul, aku
tidak bisa berbuat untukmu apa-apa dihadapan
Allah nanti”.
Jika beliau sebagai pemimpin para rasul telah
berterus terang tidak bisa membela putrinya
sendiri pemimpin kaum wanita di jagat raya ini,
dan jika orang mengimani bahwa apa yang beliau
katakan itu benar, kemudian jika dia
memperhatikan apa yang terjadi pada diri kaum
khowash (1) dewasa ini, maka akan tampak
baginya bahwa tuhid ini sudah ditinggalkan, dan
tuntunan agama sudah menjadi asing.
(1 ) Kaum Khowash ialah : orang orang tertentu yang ditokohkan
dalam masalah agama, dan merasa bahwa dirinya patut diikuti,
disegani dan diminta berkah doanya.
|| 85 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
BAB 16
MALAIKAT MAKHLUK YANG PERKASA
BERSUJUD KEPADA ALLAH (1).
Firman Allah :
حتى إذا فزع عن قلوم قالوا ماذا قال ربكم قالوا الحق
وهو العلي الكبير
“Sehingga apabila telah dihilangkan rasa
takut dari hati mereka (malaikat), mereka berkata :
apakah yang telah difirmankan oleh Tuhanmu ?,
mereka menjawab : perkataan yang benar, dan
Dialah yang maha tinggi lagi maha besar” ( QS.
Saba’ , 23 ).
Diriwayatkan dalam kitab shohehnya Imam
Bukhori, dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah
bersabda :
" إذا قضى الله الأمر في السماء ضربت الملائكة بأجنحتها
حتى خضعانا لقوله، كأنه سلسلة على صفوان ينفذهم ذلك،
إذا فزع عن قلوم قالوا ماذا قال ربكم قالوا الحق وهو العلي
(1 ) Bab ini menjelaskan bukti lain yang menunjukkan kebatilan syirik
dan hanya Allah yang berhak dengan segala macam ibadah.
Karena apabila para malaikat, sebagai makhluk yang sangat
perkasa dan paling kuat, bersimpuh sujud di hadapan Allah yang
Maha tinggi dan Maha besar ketika mendengar firmanNya, maka
tidak ada yang berhak dengan ibadah, puja dan puji, sanjungan
dan pengagungan kecuali Allah.
|| 86 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
، فيسمعها مسترق السمع، ومسترق السمع هكذا بعضه الكبير
فوق بعض – وصفه سفيان بكفه، فحرفها وبدد بين أصابعه –
فيسمع الكلمة فيلقيها إلى من تحته، ثم يلقيها الآخر إلى من تحته،
حتى يلقيها على لسان الساحر أو الكاهن، فربما أدركه الشهاب
قبل أن يلقيها، وربما ألقاها قبل أن يدركه، فيكذب معها مائة
كذبة، فيقال : أليس قد قال لنا يوم كذا وكذا ؟ فيصدق بتلك
الكلمة التي سمعت من السماء".
“Apabila Allah menetapkan suatu perintah
diatas langit, para malaikat mengibas ngibaskan
sayapnya, karena patuh akan firmanNya, seolaholah
firman yang didengarnya itu bagaikan
gemrincing rantai besi ( yang ditarik ) di atas batu
rata, hal ini memekakkan mereka ( sehingga jatuh
pingsan karena ketakutan ), “sehingga apabila telah
dihilangkan rasa takut dari hati-hati mereka, mereka
berkata : “apakah yang telah difirmankan oleh
tuhanmu ?” mereka menjawab : “ ( perkataan ) yang
benar, dan Dialah yang maha tinggi lagi maha
besar”, ketika itulah ( syetan syetan ) pencuri berita
mendengarnya, pencuri berita itu sebagian diatas
sebagian yang lain - Sufyan bin Uyainah (1)
menggambarkan dengan telapak tangannya, dengan
direnggangkan dan dibuka jari jemarinya - ketika
mereka ( penyadap berita) mendengar berita itu,
disampaikanlah kepada yang ada dibawahnya, dan
(1 )Sufyan bin Uyainah bin Maimun Al Hilali, salah seorang periwayat
hadits ini.
|| 87 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
seterusnya, sampai ke tukang sihir dan tukang
ramal, tapi kadang-kadang syetan pencuri berita itu
terkena syihab ( meteor ) sebelum sempat
menyampaikan berita itu, dan kadang-kadang
sudah sempat menyampaikan berita sebelum
terkena syihab, kemudian dengan satu kalimat yang
didengarnya itulah tukang sihir dan tukang ramal itu
melakukan seratus macam kebohongan, mereka
mendatangi tukang sihir dan tukang ramal seraya
berkata : bukankah ia telah memberi tahu kita
bahwa pada hari anu akan terjadi anu ( dan itu
terjadi benar) , sehingga ia dipercayai dengan sebab
kalimat yang didengarnya dari langit”.
An – Nawwas bin Sam’an menuturkan
bahwa Rasulullah , bersabda :
" إذا أراد الله تعالى أن يوحي بالأمر تكلم بالوحي أخذت
، السموات منه رجفة، أو قال : رعدة شديدة خوفا من الله
فإذا سمع ذلك أهل السموات صعقوا وخروا سجدا، فيكون أول
من يرفع رأسه جبريل ، فيكلمه الله من وحيه بما أراد، ثم يمر
جبريل على الملائكة، كلما مر بسماء سأله ملائكتها : ماذا قال
ربنا يا جبريل ؟، فيقول جبريل : قال الحق وهو العلي الكبير،
فيقولون كلهم مثل ما قال جبريل، فينتهى جبريل بالوحي إلى
". حيث أمره الله
|| 88 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
“Apabila Allah hendak mewahyukan
perintahnya, maka Dia firmankan wahyu tersebut,
dan langit-langit bergetar dengan kerasnya karena
takut kepada Allah , dan ketika para malaikat
mendengar firman tersebut mereka pingsan dan
bersujud, dan diantara mereka yang pertama kal i
bangun adalah Jibri l, maka Allah sampaikan wahyu
yang Ia kehendakiNya kepadanya, kemudian Jibri l
melewati para malaikat, setiap ia melewati langit
maka para penghuninya bertanya kepadanya : “apa
yang telah Allah firmankan kepadamu ?”, Jibril
menjawab : “Dia firmankan yang benar, dan Dialah
yang Maha Tinggi lagi Maha Besar, dan seluruh
malaikat yang ia lewati bertanya kepadanya seperti
pertanyaan pertama, demikianlah sehingga Jibri l
menyampaikan wahyu tersebut sesuai dengan yang
telah diperintahkan oleh Allah kepadanya.”
Kandungan bab ini :
1-Penjelasan tentang ayat yang telah disebutkan di
atas (1).
2-Ayat tersebut mengandung argumentasi yang
memperkuat kebatilan syirik, hususnya yang
berkaitan dengan orang-orang sholeh, dan ayat
itu juga memutuskan akar-akar pohon syirik
yang ada dalam hati seseorang.
(1 ) Ayat ini menerangkan keadaan para malaikat, yang mana mereka
adalah makhluk Allah yang paling kuat dan amat perkasa yang
disembah oleh orang orang musyrik. Apabila demikian keadaan
meraka dan rasa takut mereka kepada Allah ketika Allah
berfirman, maka apakah pantas mereka dijadikan sesembahan
selain Allah ? tentu tidak pantas, dan makhluk selain mereka lebih
tidak pantas lagi.
|| 89 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
3-Penjelasan tentang firman Allah : “mereka
menjawab : “(perkataan) yang benar” dan Dialah
yang Maha Tinggi lagi Maha Besar. (1)”
4-Menerangkan tentang sebab pertanyaan para
malaikat tentang wahyu yang difirmankan Allah.
5-Jibril kemudian menjawab pertanyaan mereka
dengan perkataan : “Dia firmankan yang benar
…”
6-Menyebutkan bahwa malaikat yang pertama kali
mengangkat kepalanya adalah Jibril.
7-Jibril memberikan jawaban tersebut kepada
seluruh malaikat penghuni langit, karena
mereka bertanya kepadanya.
8-Para malaikat penghuni langit jatuh pingsan
ketika mendengar firman Allah.
9-Langitpun bergetar keras ketika mendengar
firman Allah itu.
10-Jibril adalah malaikat yang menyampaikan
wahyu itu ketujuan yang telah diperintahkan
Allah kepadanya.
11-Hadits di atas menyebutkan tentang adanya
syetan-syetan yang mencuri berita wahyu.
12-Cara mereka mencuri berita, sebagian mereka
naik di atas sebagian yang lain.
13-Peluncuran syihab ( meteor ) untuk menembak
jatuh syetan syetan pencuri berita.
14-Adakalanya syetan pencuri berita itu terkena
syihab sebelum sempat menyampaikan berita
yang didengarnya, dan adakalanya sudah
(1 ) Firman Allah ini menunjukkan : bahwa Kalamullah bukanl ah
makhluk (ciptaan ), karena mereka berkata : “ Apakah yang telah
difirmankan oleh Tuhanmu ?”, menunjukkan pula bahwa Allah
Maha Tinggi di atas seluruh makhlukNya, dan Maha Besar yang
kebesaranNya tidak dapat dijangkau oleh pikiran mereka.
|| 90 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
sempat menyampaikan berita ke telinga
manusia yang menjadi abdinya sebelum terkena
syihab.
15-Adakalanya ramalan tukang ramal itu benar.
16-Dengan berita yang diterimanya ia melakukan
seratus macam kebohongan.
17-Kebohongannya tidak akan dipercaya kecuali
karena adanya berita dari langit ( melalui syetan
penyadap berita ).
18-Kecenderungan manusia untuk menerima suatu
kebatilan, bagaimana mereka bisa bersandar
hanya kepada satu kebenaran saja yang
diucapkan oleh tukang ramal, tanpa
memperhitungkan atau mempertimbangkan
seratus kebohongan yang disampaikannya.
19-Satu kebenaran tersebut beredar luas dari
mulut ke mulut dan diingatnya, lalu dijadikan
sebagai bukti bahwa apa yang dikatakan oleh
tukang ramal itu benar.
20-Menetapkan sifat sifat Allah ( seperti yang
terkandung dalam hadits di atas ), berbeda
dengan faham Asy’ariyah yang mengingkarinya.
21-Penjelasan bahwa bergetarnya langit dan
pingsanya para malaikat itu desebabkan karena
rasa takut mereka kepada Allah .
22-Para malaikat pun bersimpuh sujud kepada
Allah.
|| 91 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
BAB 17
S Y A F A ’ A T (1)
Firman Allah :
وأنذر به الذين يخافون أن يحشروا إلى رم ليس لهم من
دونه ولي ولا شفيع لعلهم يتقون
“Dan berilah peringatan dengan apa yang
telah diwahyukan itu kepada orang-orang yang
takut akan dikumpulkan kepada Rabb mereka (
pada hari kiamat ), sedang mereka tidaklah
mempunyai seorang pelindung dan pemberi
syafaatpun selain Allah, agar mereka bertakwa” (
QS. Al an’am, 51 ).
قل لله الشفاعة جميعا
“Katakanlah ( hai Muhammad ) : hanya milik
Allah lah syafaat itu semuanya” ( QS. Az zumar, 44
).
من ذا الذي يشفع عنده إلا بإذنه
“Tiada seorang pun yang dapat memberi
syafaat di sisi Allah tanpa seizinNya” ( QS. Al
baqarah, 225 ).

Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
وكم من ملك في السموات لا تغني شفاعتهم شيئا إلا
من بعد أن يأذن الله لمن يشاء ويرضى
“Dan berapa banyak malaikat di langit ,
syafaat mereka sedikitpun tidak berguna, kecual i
sesudah Allah mengiizinkan ( untuk diberi syafaat )
bagi siapa saja yang dikehendaki dan diridloiNya” (
QS. An najm, 26 ).
قل ادعوا الذين زعمتم من دون الله لا يملكون مثقال ذرة
في السموات ولا الأرض وما لهم فيهما من شرك وما له منهم
من ظهير ولا تنفع الشفاعة عنده إلا لمن أذن له
“Katakanlah : “serulah mereka yang kamu
anggap (sebagai tuhan ) selain Allah, mereka tak
memil iki kekuasaan seberat dzarrah ( biji atum )
pun di langit maupun di bumi, dan mereka tidak
mempunyai suatu andil apapun dalam (penciptaan )
langit dan bumi, dan sama sekali tidak ada di
antara mereka menjadi pembantu bagiNya. Dan
tiadalah berguna syafaat di sisi Allah, kecuali bagi
orang yang telah diizinkaNya memperoleh syafaat
itu …” ( QS. Saba’, 22 ).
Abul Abbas (1) mengatakan : “Allah telah
menyangkal segala hal yang menjadi tumpuan
(1 ) Taqiyuddin Abul Abbas ibnu Taimiyah : Ahmad bin Abdul Halim
bin Abdus Salam bin Abdullah An Numairi Al Harrani Ad
Dimasqi. Syaikhul Islam, dan tokoh yang gigih sekali dalam
|| 93 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
kaum musyrikin, selain diriNya sendiri, dengan
menyatakan bahwa tidak ada seorangpun selainNya
yang memiliki kekuasaan, atau bagiannya, atau
menjadi pembantu Allah.
Adapun tentang syafa’at, maka telah
ditegaskan oleh Allah bahwa syafaat ini tidak
berguna kecuali bagi orang yang telah diizinkan
untuk memperolehnya, sebagaimana firmanNya :
ولا يشفعون إلا لمن ارتضى
“Dan mereka tidak dapat memberi syafa’at ,
kecuali kepada orang yang diridlai Allah” ( QS. Al
Anbiya’, 28 ) .
Syafa’at yang diperkirakan oleh orang-orang
musyrik itu tidak akan ada pada hari kiamat,
sebagaimana yang telah dinyatakan oleh Al qur’an.
Dan diberitakan oleh Nabi : “bahwa beliau
pada hari kiamat akan bersujud kepada Allah dan
menghaturkan segala pepujian kepadaNya, beliau
tidak langsung memberi syafaat lebih dahulu,
setelah itu baru dikatakan kepada beliau :
“Angkatlah kepalamu, katakanlah niscaya
ucapanmu pasti akan didengar, dan mintalah
niscaya permintaanmu akan dikabulkan, dan berilah
syafa’at niscaya syafa’atmu akan diterima”. ( HR.
Bukhori dan Muslim )
gerakan dakwah Islamiyah. Dilahirkan di Harran, tahun 661 H (
1263 M ) dan meninggal di Damaskus tahun 728 H ( 1328 ).
|| 94 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
Abu Hurairah bertanya kepada beliau :
“siapakah orang yang paling beruntung
mendapatkan syafa’atmu ?”, Beliau menjawab :
“yaitu orang yang mengucapkan la Ilaha Illallah
dengan ihlas dari dalam hatinya” . ( HR. Bukhori
dan Ahmad )
Syafa’at yang ditetapkan ini adalah syafaat
untuk Ahlul Ikhlas Wattauhid ( orang orang yang
mentauhidkan Allah dengan ikhlas karena Allah
semata ) dengan seizin Allah; bukan untuk orang
yang menyekutukan Allah dengan yang lainNya.
Dan pada hakikatnya, bahwa hanya Allah
lah yang melimpahkan karuniaNya kepada orangorang
yang ikhlas tersebut, dengan memberikan
ampunan kepada mereka, dengan sebab doanya
orang yang telah diizinkan oleh Allah untuk
memperoleh syafa’at, untuk memuliakan orang
tersebut dan menempatkanya di tempat yang
terpuji.
Jadi syafa’at yang ditiadakan oleh Al qur’an
adalah yang didalamnya terdapat kemusyrikan.
Untuk itu Al Qur’an telah menetapkan dalam
beberapa ayatnya bahwa syafaat itu hanya ada
dengan izin Allah; Dan Nabi pun sudah
menjelaskan bahwa syafaat itu hanya diperuntukan
untuk orang-orang yang bertauhid dan ikhlas
karena Allah semata”.
Kandungan bab ini :
|| 95 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
1-Penjelasan tentang ayat ayat di atas (1).
2-Syafa’at yang dinafikan adalah syafa’at yang
didalamnya terdapat unsur-unsur kemusyrikan.
3-Syafa’at yang ditetapkan adalah syafa’at untuk
orang-orang yang bertauhid dengan ikhlas, dan
dengan izin Allah.
4-Penjelasan tentang adanya syafa’at kubro, yaitu :
Al Maqom Al Mahmud ( kedudukan yang terpuji ).
5-Cara yang dilakukan oleh Rasulullah ketika
hendak mendapatkan syafaat, beliau tidak
langsung memberi syafaat lebih dahulu, tapi
dengan bersujud kepada Allah, menghaturkan
segala pepujian kepadaNya. kemudian setelah
diizinkan oleh Allah barulah beliau memberi
syafaat.
6-Adanya pertanyaan : “siapakah orang yang paling
beruntung mendapatkan syafa’at beliau ?”
(1 ) Ayat pertama dan kedua menunjukkan bahwa syafaat seluruhnya
adalah hak khusus bagi Allah.
Ayat ketiga menunjukkan bahwa syafaat itu tidak diberikan
kepada seseorang, tanpa adanya izin ddari Allah.
Ayat keempat menunjukkan bahwa syafaat itu diberikan ol eh
orang yang di ridloi Allah dengan izin dariNya. Dengan demikian
syafaat itu adalah hak mutlak Allah, tidak dapat diminta kecuali
dariNya; dan menunjukkan pula kebatilan syirik yang dilakukan
oleh kaum musyrikin dengan mendekatkan di ri kepada malaikat,
nabi atau orang orang sholeh, untuk meminta syafaat mereka.
Ayat kelima mengandung bantahan terhadap kaum musyrikin
yang mereka itu menyeru selain Allah, seperti malaikat dan
makhluk makhluk lainnya, karena menganggap bahwa makhluk
makhluk itu bisa mendatangkan manfaat dan menolak madlarat;
dan menunjukkan bahwa syafaat tidak berguna bagi mereka,
karena syirik yang mereka lakukan, tetapi hanya berguna bagi
orang yang mengamalkan tauhid, dan itupun dengan izin Allah.
|| 96 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
7-Syafa’at itu tidak diberikan kepada orang yang
mensekutukan Allah.
8-Penjelasan tentang hakikat syafa’at yang
sebenarnya.
|| 97 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
BAB 18
NABI TIDAK DAPAT MEMBERI HIDAYAH
KECUALI DENGAN KEHENDAK ALLAH (1)
Firman Allah :
إنك لا دى من أحببت ولكن الله يهدي من يشاء وهو
أعلم بالمهتدين
“Sesungguhnya kamu ( hai Muhammad ) tidak
akan dapat memberi hidayah ( petunjuk ) kepada
orang yang kamu cintai, tetapi Allah lah yang
memberi petunjuk kepada siapa saja yang
dikehendakiNya, dan Allah lebih mengetahui orangorang
yang mau menerima petunjuk.” (QS. Al
qoshosh, 56 )
Diriwayatkan dalam shoheh Bukhori, dari
Ibnul Musayyab, bahwa bapaknya berkata : “Ketika
Abu Tholib akan meninggal dunia, maka datanglah
Rasulullah , dan pada saat itu Abdullah bin Abi
Umayyah, dan Abu Jahal ada disisinya, lalu
Rasulullah bersabda kepadanya :
" يا عم، قل لا إله إلا الله كلمة أحاج لك ا عند الله "
(1 ) Bab ini merupakan bukti adanya kewajiban bertauhid kepada
Allah. Karena apabila Nabi Muhammad sebagai makhluk
termulia dan yang paling tinggi kedudukannya di sisi Allah, tidak
dapat memberi hidayah kepada siapapun yang beliau inginkan,
maka tidak ada sembahan yang haq mel ainkan Allah, yang bisa
memberi hidayah kepada siapa saja yang Dia kehendaki.
|| 98 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
“Wahai pamanku, ucapkanlah “la ilaha illallah”
kalimat yang dapat aku jadikan bukti untukmu
dihadapan Allah”.
Tetapi Abdullah bin Abi Umayyah dan Abu
Jahal berkata kepada Abu Tholib : “Apakah kamu
membenci agama Abdul Muthollib ?”, kemudian
Rasulullah mengulangi sabdanya lagi, dan mereka
berduapun mengulangi kata-katanya pula. maka
ucapan terahir yang dikatakan oleh Abu Tholib
adalah: bahwa ia tetap masih berada pada
agamanya Abdul Mutholib, dan dia menolak untuk
mengucapkan kalimat la ilah illallah, kemudian
Rasulullah bersabda : “sungguh akan aku mintakan
ampun untukmu pada Allah, selama aku tidak
dilarang”, lalu Allah menurunkan firmanNya :
ما كان للنبي والذين آمنوا أن يستغفروا للمشركين
“Tidak layak bagi seorang Nabi serta orangorang
yang beriman memintakan ampunan ( kepada
Allah ) bagi orang-orang musyrik” (QS. Al bara’ah,
113 ).
Dan berkaitan dengan Abu Tholib, Allah
menurunkan firmanNya :
إنك لا دي من أحببت ولكن الله يهدي من يشاء
“Sesungguhnya kamu ( hai Muhammad ) tak
sanggup memberikan hidayah ( petunjuk) kepada
orang-orang yang kamu cintai, akan tetapi Allah lah
|| 99 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
yang memberi petunjuk kepada orang yang
dikehendakiNya” ( QS. Al Qoshosh, 57 )
Kandungan bab ini :
1-Penjelasan tentang ayat 57 surat Al Qoshosh (1).
2-Penjelasan tentang ayat 113 surat Al Bara’ah (2).
3-Masalah yang sangat penting, yaitu penjelasan
tentang sabda Nabi : “Ucapkanlah kalimat la
ilaha illallah”, berbeda dengan apa yang
difahami oleh orang-orang yang mengaku
dirinya berilmu (3).
4-Abu Jahal dan kawan-kawannya mengerti
maksud Rasulullah ketika beliau masuk dan
berkata kepada pamannya : “ucapkanlah
kalimat la ilah illallah”, oleh karena itu,
celakalah orang yang pemahamannya tentang
asas utama Islam ini lebih rendah dari pada Abu
Jahal.
(1 ) Ayat ini menunjukkan bahwa hidayah ( petunjuk ) untuk masuk
Islam itu hanyalah di Tangan Allah saja, tidak ada seorangpun
yang dapat menjadikan seseorang menapaki jalan yang lurus ini
kecuali dengan kehendakNya; dan mengandung bantahan
terhadap orang orang yang mempunyai kepercayaan bahwa para
nabi dan wali itu dapat mendetangkan manfaat dan menolak
madlarat, sehingga diminta untuk memberikan ampunan,
menyelamatkan diri dari kesulitan, dan untuk kepentingan
kepentingan lainnya.
(2 ) Ayat ini menunjukkan tentang haramnya memintakan ampun bagi
orang orang musyrik; dan haram pula berwala’ ( mencintai,
memihak dan membela ) kepada mereka.
(3 ) Penjelasannya ialah : diyakini dalam hati, diucapkan dengan lisan,
dan diamalkan apa yang menjadi konsekwensinya, yaitu :
memurnikan ibadah hanya kepada Allah, dan membersihkan diri
dari ibadah kepada selain Nya, seperti : malaikat, nabi, wali ,
kuburan, batu, pohon, dan lain lain.
|| 100 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
5-Kesungguhan Rasulullah dalam berupaya
untuk mengislamkan pamannya.
6-Bantahan terhadap orang-orang yang
mengatakan bahwa Abdul Mutholib dan
leluhurnya itu beragama Islam.
7-Permintaan ampun Rasulullah untuk Abu Tholib
tidak di kabulkan, ia tidak diampuni, bahkan
beliau dilarang memintakan ampun untuknya.
8-Bahayanya Berkawan dengan orang-orang
berpikiran dan berprilaku jahat.
9-Bahayanya mengagung-agungkan para leluhur
dan orang-orang terkemuka.
10-“Nama besar” mereka inilah yang dijadikan oleh
orang orang jahiliyah sebagai tolok ukur
kebenaran yang mesti dianut.
11-Hadits di atas mengandung bukti bahwa amal
seseorang itu yang dianggap adalah di akhir
hidupnya; sebab jika Abu Tholib mau
mengucapkan kalimat tauhid, maka pasti akan
berguna bagi dirinya di hadapan Allah.
12-Perlu direnungkan, betapa beratnya hati orangorang
yang sesat itu untuk menerima tauhid,
karena dianggap sebagai sesuatu yang tak bisa
diterima oleh akal pikiran mereka; sebab dalam
kisah di atas disebutkan bahwa mereka tidak
menyerang Abu Tholib kecuali supaya menolak
untuk mengucapkan kalimat tauhid, padahal
Nabi sudah berusaha semaksimal mungkin,
dan berulang kali memintanya untuk
mengucapkannya. Dan karena kalimat tauhid
itu memiliki makna yang jelas dan konsekwensi
yang besar, maka cukupah bagi mereka dengan
menolak untuk mengucapkannya.
|| 101 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
BAB 19
PENYEBAB UTAMA KEKAFIRAN
ADALAH BERLEBIH-LEBIHAN DALAM
MENGAGUNGKAN ORANG-ORANG SHOLEH
Firman Allah :
يا أهل الكتاب لا تغلوا في دينكم ولا تقولوا على الله إلا
الحق
“Wahai orang-orang ahli kitab, janganlah kalian
melampaui batas dalam agama kalian, dan
janganlah kalian mengatakan terhadap Allah kecuali
yang benar.” ( QS. An nisa’, 171 ) .
Dalam shoheh Bukhori ada satu riwayat dari
Ibnu Abbas yang menjelaskan tentang firman
Allah :
وقالوا لا تذرن آلهتكم ولا تذرن ودا ولا سواعا ولا
يغوث ويعوق ونسرا
“Dan mereka (kaum Nabi Nuh) berkata :
janganlah sekali kal i kamu meninggalkan
(penyembahan) Tuhan-tuhan kamu, dan janganlah
sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan )
Wadd, Suwa’, Yaghuts, Ya’uq maupun Nasr”( QS.
Nuh, 23 )
Beliau ( Ibnu Abbas ) mengatakan : “Ini
adalah nama orang-orang sholeh dari kaum Nabi
Nuh, ketika mereka meniggal dunia, syetan
membisikan kepada kaum mereka agar membikin
|| 102 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
patung-patung mereka yang telah meninggal di
tempat-tempat dimana disitu pernah diadakan
pertemuan pertemuan mereka, dan mereka disuruh
memberikan nama nama patung tersebut dengan
nama-nama mereka, kemudian orang orang tersebut
menerima bisikan syetan, dan saat itu patungpatung
yang mereka buat belum dijadikan
sesembahan, baru setelah para pembuat patung itu
meninggal, dan ilmu agama dilupakan, mulai saat
itulah patung-patung tersebut mulai disembah”.
Ibnul Qoyyim berkata (1): “banyak para ulama
salaf mengatakan : “setelah mereka itu meninggal,
banyak orang-orang yang berbondong bondong
mendatangi kuburan mereka, lalu mereka
membikin patung patung mereka, kemudian setelah
waktu berjalan beberapa lama ahirnya patung
patung tersebut dijadikan sesembahan”.
Diriwayatkan dari Umar bahwa Rasulullah
bersabda :
" لا تطروني كما أطرت النصارى عيسى بن مريم، إنما أنا
عبد، فقولوا عبد الله ورسوله"
“Janganlah kalian berlebih-lebihan dalam
memujiku, sebagaimana orang-orang Nasrani
berlebih lebihan dalam memuji Isa bin Maryam. Aku
hanyalah seorang hamba, maka katakanlah :
(1 ) Abu Abdillah : Muhammad bin Abu Bakar bin Ayyub bin Sa’d
Az Zur’I Ad Dimasqi, Ibnu Qoyyim Al Jauziyah. Seorang ulama
besar dan tokoh gerakan da’wah Isl amiyah; murid syekhul Islam
Ibnu Taimiyah. Mempunyai banyak karya ilmiyah. Dilahirkan
tahun 691 H (1292 M ) dan meninggal tahun 751 H ( 1350 M ).
|| 103 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
Abdullah ( hamba Allah ) dan Rasulullah ( Utusan
Allah )” ( HR. Bukhori dan Muslim ).
Dan Rasulullah bersabda :
" إياكم والغلو، فإنما أهلك من كان قبلكم الغلو"
“Jauhilah oleh kalian sikap berlebih-lebihan,
karena sesungguhnya sikap berlebihan itulah yang
telah membinasakan orang-orang sebelum kalian”(
HR. Ahmad, Turmudzi dan Ibnu majah dari Ibnu
Abbas )
Dan dalam shoheh Muslim, Ibnu Mas’ud
berkata : bahwa Rasulullah bersabda :
" هلك المتنطعون " قالها ثلاثا.
“Binasalah orang-orang yang bersikap berlebihlebihan”
(diulanginya ucapan itu tiga kali).
Kandungan dalam bab ini :
1-Orang yang memahami bab ini dan kedua bab
setelahnya, akan jelas baginya keterasingan
Islam; dan ia akan melihat betapa kuasanya Allah
itu untuk merubah hati manusia.
2-Mengetahui bahwa awal munculnya kemusyrikan
di muka bumi ini adalah karena sikap berlebihlebihan
terhadap orang-orang sholeh.
3-Mengetahui apa yang pertama kali diperbuat oleh
orang-orang sehingga ajaran para Nabi menjadi
berubah, dan apa faktor penyebabnya ?, padahal
mereka mengetahui bahwa para Nabi itu adalah
utusan Allah.
4-Mengetahui sebab-sebab diterimanya bid’ah,
padahal syari’ah dan fitrah manusia menolaknya.
|| 104 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
5-Faktor yang menyebabkan terjadinya hal diatas
adalah tercampur aduknya kebenaran dengan
kebatilan ;
Adapun yang pertama ialah : rasa cinta kepada
orang-orang sholeh.
Sedang yang kedua ialah : tindakan yang dilakukan
oleh orang orang ‘alim yang ahli dalam masalah
agama, dengan maksud untuk suatu kebaikan,
tetapi orang-orang yang hidup sesudah mereka
menduga bahwa apa yang mereka maksudkan
bukanlah hal itu.
6-Penjelasan tentang ayat yang terdapat dalam
surat Nuh (1).
7-Mengetahui watak manusia bahwa kebenaran
yang ada pada dirinya bisa berkurang, dan
kebatilan malah bisa bertambah.
8-Bab ini mengandung suatu bukti tentang
kebenaran pernyataan ulama salaf bahwa bid’ah
adalah penyebab kekafiran.
9-Syetan mengetahui tentang dampak yang
diakibatkan oleh bid’ah, walaupun maksud
pelakunya baik.
10-Mengetahui kaidah umum, yaitu bahwa sikap
berlebih lebihan dalam agama itu dilarang, dan
mengetahui pula dampak negatifnya.
11- Bahaya dari perbuatan sering mendatangi
kuburan dengan niat untuk suatu amal shalih.
12-larangan adanya patung-patung, dan hikmah
dibalik perintah menghancurkannya ( yaitu :
(1 ) Ayat ini menunjukkan bahwa sikap yang berlebih lebihan dan
melampaui batas terhadap orang orang sholeh adalah yang
menyebabkan terjadinya syirik dan tuntunan agama para Nabi
ditinggalkan.
|| 105 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
untuk menjaga kemurnian tauhid dan mengikis
kemusyrikan ).
13-Besarnya kedudukan kisah kaum nabi Nuh ini,
dan manusia sangat memerlukan akan hal ini,
walaupun banyak diantara mereka yang telah
melupakannya.
14-Satu hal yang sangat mengherankan, bahwa
mereka ( para ahli bid’ah ) telah membaca dan
memahami kisah ini, baik lewat kitab-kitab tafsir
maupun hadits, tapi Allah menutup hati mereka,
sehingga mereka mempunyai keyakinan bahwa
apa yang dilakukan oleh kaumnya Nabi Nuh
adalah amal ibadah yang paling utama, dan
merekapun beranggapan bahwa apa yang dilarang
oleh Allah dan Rasulnya adalah kekafiran yang
menghalalkan darah dan harta.
15-Dinyatakan bahwa mereka berlebih-lebihan
terhadap orang- orang sholeh itu tiada lain karena
mengharapkan syafaat mereka.
16Mereka menduga bahwa orang-orang berilmu
yang membikin patung itu bermaksud demikian.
17-Pernyataan yang sangat penting yang termuat
dalam sabda Nabi : “Janganlah kalian memujiku
dengan berlebih lebihan, sebagaimana orang-orang
Nasrani berlebih-lebihan dalam memuji Isa bin
Maryam”. Semoga sholawat dan salam senantiasa
dilimpahkan Allah kepada beliau yang telah
menyampaikan risalah dengan sebenar benarnya.
18-Ketulusan hati beliau kepada kita dengan
memberikan nasehat bahwa orang-orang yang
berlebih-lebihan itu akan binasa.
19-Pernyataan bahwa patung-patung itu tidak
disembah kecuali setelah ilmu [agama] dilupakan,
|| 106 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
dengan demikian dapat diketahui nilai
keberadaan ilmu ini dan bahayanya jika hilang.
19-Penyebab hilangnya ilmu agama adalah
meninggalnya para ulama.
|| 107 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
BAB 20
LARANGAN BERIBADAH KEPADA ALLAH
DISISI KUBURAN ORANG-ORANG SHOLEH,
Diriwayatkan dalam shoheh [Bukhori dan
Muslim], dari Aisyah ra. bahwa Ummu Salamah ra.
bercerita kepada Rasulullah tentang gereja yang
ia lihat di negeri Habasyah ( Ethiopia ), yang
didalamnya terdapat rupaka-rupaka (gambargambar),
maka Rasulullah bersabda :
" أولئك إذا مات فيهم الرجل الصالح، أو العبد الصالح بنوا
على قبره مسجدا، وصوروا فيه تلك الصور، أولئك شرار الخلق
عند الله ".
”Mereka itu, apabila ada orang yang sholeh
atau hamba yang sholeh meninggal, mereka
membangun diatas kuburannya sebuah tempat
ibadah, dan mereka membuat di dalamnya rupakarupaka,
dan mereka sejelek-jelek makhluk disisi
Allah”.
Mereka dihukumi beliau sebagai sejelek-jelek
makhluk karena mereka melakukan dua fitnah
sekaligus; yaitu fitnah memuja kuburan dengan
membangun tempat ibadah diatasnya dan fitnah
membuat rupaka rupaka ( patung-patung ).
Dalam riwayat Imam Bukhori dan Muslim,
Aisyah juga berkata : ketika Rasulullah akan
diambil nyawanya, beliaupun segera menutup
|| 108 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
mukanya dengan kain, dan ketika nafasnya terasa
sesak maka dibukanya kembali kain itu. Ketika
beliau dalam keadaan demikian itulah beliau
bersabda :
" لعنة الله على اليهود والنصارى، اتخذوا قبور أنبيائهم
مساجد "
“Laknat Allah ditimpakan kepada orang-orang
yahudi dan Nasrani , yang telah menjadikan kuburan
para Nabi mereka sebagai tempat peribadatan”.
Beliau mengingatkan umatnya agar menjauhi
perbuatan mereka, dan jika bukan karena hal itu,
Maka pasti kuburan beliau akan ditampakkan,
hanya saja beliau hawatir kalau kuburannya nanti
dijadikan tempat beribadah.
Imam Muslim meriwayatkan dari Jundub bin
Abdullah, dimana ia pernah berkata : “Aku pernah
mendengar Rasulullah bersabda lima hari
sebelum beliau meninggal dunia :
" إني أبرأ إلى الله أن يكون لي منكم خليلا، فإن الله قد
اتخذني خليلا كما اتخذ إبراهيم خليلا، ولو كنت متخذا من أمتي
خليلا لاتخذت أبا بكر خليلا، ألا وإن من كان قبلكم كانوا
يتخذون قبور أنبيائهم مساجد، ألا فلا تتخذوا القبور مساجد
فإني أاكم عن ذلك"
|| 109 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
“Sungguh, Aku menyatakan setia kepada
Allah dengan menolak bahwa aku mempunyai
seorang khalil ( kekasih mulia ) dari antara kal ian,
karena sesungguhnya Allah telah menjadikan aku
sebagai kekasihNya, sebagaimana Ia telah
menjadikan Ibrahim sebagai kekasihNya;
seandainya aku menjadikan seorang kekasih dari
umatku, maka aku akan jadikan Abu Bakar sebagai
kekasihku. Dan ketahuilah, bahwa sesungguhnya
umat-umat sebelum kalian telah menjadikan
kuburan para Nabi mereka sebagai tempat ibadah,
dan ingatlah, janganlah kalian menjadikan kuburan
sebagai tempat beribadah, karena aku benar-benar
melarang kalian dari perbuatan itu”. Rasulullah di akhir hayatnya -
sebagaimana dalam hadits Jundub - telah melarang
umatnya untuk tidak menjadikan kuburan sebagai
tempat ibadah. Kemudian ketika dalam keadaan
hendak diambil nyawanya – sebagaimana dalam
hadits Aisyah - beliau melaknat orang yang
malakukan perbuatan itu. dan sholat di sisinya
termasuk pula dalam pengertian menjadikan
kuburan sebagai tempat ibadah, walaupun tidak
dijadikan bangunan masjid; dan inilah maksud dari
kata-kata Aisyah ra.:“… dihawatirkan akan
dijadikan sebagai tempat ibadah.”
Dan para sahabat pun belum pernah
membangun masjid (tempat ibadah) disekitar
kuburan beliau, karena setiap tempat yang
digunakan untuk sholat berarti telah dijadikan
sebagai masjid, bahkan setiap tempat yang
dipergunakan untuk sholat disebut masjid,
sebagaimana yang telah disabdakan oleh Rasul :
|| 110 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
" جعلت لي الأرض مسجدا وطهورا ".
“Telah dijadikan bumi ini untukku sebagai
masjid dan suci”.
Dan Imam Ahmad meriwayatkan hadits
marfu’ dengan sanad yang jayyid, dari Ibnu Mas’ud
, bahwa Nabi Muhammad bersabda :
" إن من شرار الناس من تدركهم الساعة وهم
أحياء، والذين يتخذون القبور مساجد".
“Sesungguhnya, termasuk sejelek-jelek
manusia adalah orang yang masih hidup saat hari
kiamat tiba, dan orang yang menjadikan kuburan
sebagai tempat ibadah (masjid)” ( HR. Abu Hatim
dalam kitab shohehnya ).
Kandungan bab ini :
1-Larangan membangun tempat beribadah (masjid)
di sisi kuburan orang-orang yang sholeh, walupun
niatnya baik.
2-Larangan keras adanya rupaka-rupaka (gambar
/ patung) dalam tempat ibadah .
3-Pelajaran penting yang dapat kita ambil dari
sikap keras Rasulullah dalam masalah ini,
bagaimana beliau menjelaskan terlebih dahulu
kepada para sahabat, bahwa orang yang
membangun tempat ibadah di sekitar kuburan
orang sholeh termasuk sejelek-jelek makhluk di
hadapan Allah; kemudian, lima hari sebelum
wafat, beliau mengeluarkan pernyataan yang
melarang umatnya menjadikan kuburan kuburan
|| 111 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
sebagai tempat ibadah; terakhir, beberapa saat
menjelang wafatnya, beliau masih merasa belum
cukup dengan tindakan tindakan yang telah
diambilnya, sehingga beliau melaknat orang-orang
yang melakukan perbuatan ini.
4-Rasulullah melarang pula perbuatan tersebut
dilakukan di sisi kuburan beliau, walaupun
kuburan beliau sendiri belum ada.
5-Menjadikan kuburan nabi-nabi sebagai tempat
ibadah merupakan tradisi orang-orang yahudi dan
Nasrani.
6-Rasulullah melaknat mereka karena perbuatan
mereka sendiri.
7-Rasulullah melaknat mereka dengan tujuan
memberikan peringatan kepada kita agar tidak
berbuat hal yang sama terhadap kuburan beliau.
8-Alasan tidak ditampakkannya kuburan beliau
karena kehawatiran akan dijadikan sebagai
tempat ibadah.
9-Pengertian “menjadikan kuburan sebagai tempat
ibadah” ialah [melakukan suatu ibadah, seperti :
shalat di sisi kuburan, meskipun tidak dibangun
di atasnya sebuah tempat ibadah ].
10-Rasulullah menggabungkan antara orang yang
menjadikan kuburan sebagai tempat ibadah
dengan orang yang masih hidup disaat kiamat
tiba, dalam rangka memberikan peringatan pada
umatnya tentang perbuatan yang menghantarkan
kepada kemusyrikan sebelum terjadi, disamping
mengingatkan pula bahwa akhir kehidupan dunia
adalah merajalelanya kemusyrikan.
11-Khutbah beliau yang disampaikan lima hari
sebelum wafatnya mengandung sanggahan
terhadap dua kelompok yang kedua duanya
|| 112 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
termasuk sejelek-jelek ahli bid’ah, bahkan
sebagian ulama menyatakan bahwa keduanya di
luar 72 golongan yang ada dalam umat Islam,
yaitu Rafidloh (1) dan Jahmiyah(2). Dan sebab
orang-orang Rafidloh inilah kemusyrikan dan
penyembahan kuburan terjadi, dan mereka itulah
orang pertama yang membangun tempat ibadah
diatas kuburan.
12-Rasulullah [adalah manusia biasa] merasakan
beratnya sakaratul maut.
13-Beliau dimuliakan oleh Allah dengan dijadikan
sebagai kekasih ( kholil ) [ sebagaimana Nabi
Ibrahim ].
14-Pernyataan bahwa kholil itu lebih tinggi
derajatnya dari pada habib ( kekasih ).
15-Pernyataan bahwa Abu Bakar adalah sahabat
Nabi yang paling mulia.
16-Hal tersebut merupakan isyarat bahwa Abu
Bakar akan menjadi Kholifah ( sesudah beliau ).
(1 ) Rafidhah adalah sal ah satu sekte dalam aliran syi’ah. Mereka
bersikap berl ebih lebihan terhadap Ali bin Abi Tholib dan ahlul
bait, dan mereka menyatakan permusuhan terhadap sebagi an
besar sahabat Rasulullah, khususnya Abu Bakar dan Umar.
(2 ) Jahmiyah adal ah aliran yang timbul pada akhir khilafah Bani
Umayyah. Disebut demikian, karena dinisbatkan pada nama
tokoh mereka, yaitu Jahm bin Shofwan At Tirmidzi, yang
terbunuh pada tahun 128 H. di antara pendapat aliran ini adalah
menolak kebenaran adanya Asma’ dan Si fat Allah, karena
menurut anggapan mereka Asma dan Si fat adalah ciri khas
makhluk, maka apabila diakui dan ditetapkan untuk Allah berarti
menyerupakan Allah dengan makhlukNya.
|| 113 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
BAB 21
BERLEBIH-LEBIHAN TERHADAP KUBURAN
ORANG-ORANG SHOLEH MENJADI PENYEBAB
DIJADIKANNYA SESEMBAHAN SELAIN ALLAH
Imam Malik meriwayatkan dalam kitabnya Al
Muwatto’, bahwa Rasulullah bersabda :
" اللهم لا تجعل قبري وثنا يعبد، اشتد غضب الله
على قوم اتخذوا قبور أنبيائهم مساجد"
“Ya Allah, janganlah Engkau jadikan
kuburanku sebagai berhala yang disembah. Allah
sangat murka kepada orang-orang yang telah
menjadikan kuburan para Nabi mereka sebagai
tempat ibadah”.
Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir, dengan
sanadnya dari sufyan dari Mansur dari Mujahid,
berkaitan dengan ayat : أفرأيتم اللات والعزى
“Jelaskan kepadaku ( wahai kaum musyrikin)
tentang ( berhala yang kamu anggap sebagai anak
perempuan Allah ) Al lata dan Al Uzza” ( QS. An
Najm, 19 )
Ia ( Mujahid ) berkata : “Al latta adalah orang
yang dahulunya tukang mengaduk tepung ( dengan
air atau minyak) untuk dihidangkan kepada jamaah
haji. setelah meninggal, merekapun senantiasa
mendatangi kuburannya.”
Demikian pula penafsiran Ibnu Abbas
sebagaimana yang dituturkan oleh Ibnul Jauza’ : “
Dia itu pada mulanya adalah tukang mengaduk
tepung untuk para jamaah haji.”
|| 114 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas , ia berkata
:
" لعن رسول الله زائرات القبور والمتخذين عليها المساجد
والسرج" رواه أهل السنن.
“Rasulullah melaknat kaum wanita yang
menziarahi kuburan, serta orang-orang yang
membuat tempat ibadah dan memberi lampu
penerang di atas kuburannya.”( HR. para penulis
kitab Sunan )
Kandungan dalam bab ini :
1-Penjelasan tentang apa yang dimaksud dengan
berhala (1).
2-Penjelasan tentang apa yang dimaksud dengan
ibadah (2).
3-Rasulullah dengan doanya itu, tiada lain
hanyalah memohon kepada Allah supaya
dihindarkan dari sesuatu yang dikhawatirkan
terjadi [ pada umatnya, sebagaimana yang telah
terjadi pada umat-umat sebelumnya, yaitu : sikap
(1 ) Berhala adal ah sesuatu yang diagungkan selain Allah, seperti
kuburan, batu, pohon dan sejenisnya.
(2 ) Mengagungkan kuburan dengan dijadikannya sebagai tempat
ibadah adalah termasuk pengertian ibadah yang dilarang ol eh
Rasulullah.
|| 115 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
berlebih lebihan terhadap kuburan beliau, yang
akhirnya kuburan beliau akan menjadi berhala
yang disembah.
4-Dalam doanya, beliau sertakan pula apa yang
dilakukan oleh orang-orang terdahulu dengan
menjadikan kuburan para Nabinya sebagai
tempat beribadah.
5-Penjelasan bahwa Allah sangat murka [ terhadap
orang-orang yang menjadikan kuburan sebagai
tempat ibadah ].
6-Di antara masalah yang sangat penting untuk
dijelaskan dalam bab ini adalah mengetahui
sejarah penyembahan Al latta berhala terbesar
orang-orang jahiliyah.
7-Mengetahui bahwa berhala itu asal usulnya
adalah kuburan orang sholeh [yang diperlakukan
secara berlebihan dengan senantiasa dikunjungi
oleh mereka ].
8-Al latta nama orang yang dikuburkan itu, pada
mulanya adalah seorang pengaduk tepung untuk
disajikan kepada para jamaah haji.
9-Rasulullah melaknat para wanita penziarah
kubur.
10-Beliau juga melaknat orang-orang yang
memberikan lampu penerang di atas kuburan.
|| 116 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
BAB 22
UPAYA RASULULLAH DALAM MENJAGA TAUHID
DAN MENUTUP JALAN YANG MENUJU KEPADA
KEMUSYRIKAN
Firman Allah :
لقد جاءكم رسول من أنفسكم عزيز عليه ما
عنتم حريص عليكم بالمؤمنين رؤوف رحيم
“Sungguh telah datang kepadamu seorang
Rasul dari kaummu sediri , berat terasa olehnya
penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan
dan keselamatan ) untukmu, amat belas kasihan lagi
penyayang kepada orang orang mu’min.” ( QS. At
Taubah, 128 ).
Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa
Rasulullah bersabda :
" لا تجعلوا بيوتكم قبورا، ولا تجعلوا قبري عيدا،
وصلوا علي فإن صلاتكم تبلغني حيث كنتم" رواه أبو
داود بإسناد حسن ورواته ثقات.
“Janganlah kalian jadikan rumah-rumah
kalian sebagai kuburan, dan janganlah kalian
jadikan kuburanku sebagai tempat perayaan,
ucapkanlah sholawat untukku, karena
sesungguhnya ucapan sholawat kalian akan sampai
kepadaku dimana saja kalian berada” ( HR. Abu
Daud dengan sanad yang baik, dan para perowinya
tsiqoh ).
|| 117 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
Dalam hadits yang lain, Ali bin Al Husain
menuturkan, bahwa ia melihat seseorang masuk
kedalam celah-celah yang ada pada kuburan
Rasulullah , kemudian berdo’a, maka ia pun
melarangnya seraya berkata kepadanya : “Maukah
kamu aku beritahu sebuah hadits yang aku dengar
dari bapakku dari kakekku dari Rasulullah ,
beliau bersabda:
" لا تتخذوا قبري عيدا، ولا بيوتكم قبورا، وصلوا علي
فإن تسليمكم يبلغني حيث كنتم"
“Janganlah kalian jadikan kuburanku
sebagai tempat perayaan, dan janganlah kalian
jadikan rumah-rumah kalian sebagai kuburan, dan
ucapkanlah doa salam untukku, karena doa salam
kalian akan sampai kepadaku dari mana saja kalian
berada”( diriwayatkan dalam kitab Al Mukhtarah ) .
Kandungan bab ini :
1-Penjelasan tentang ayat yang terdapat dalam
surat Al Baro’ah (1).
2-Rasulullah telah memperingatkan umatnya dan
berusaha dengan sungguh-sungguh dalam
menjauhkan umatnya dari jalan yang menuju
(1 ) Ayat ini, dengan si fat si fat yang disebutkan di dalamnya untuk
pribadi Nabi Muhammad , menunjukkah bahwa beliau tel ah
memperingatkan umatnya agar menjauhi syirik, yang merupakan
dosa paling besar, karena inilah tujuan utama diutusnya
Rasulullah .
|| 118 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
kepada kemusyrikan, serta menutup setiap jalan
yang menjurus kepadanya.
3-Rasulullah sangat menginginkan keimanan dan
keselamatan kita, dan amat belas kasihan lagi
penyayang kepada kita.
4-Larangan Rasulullah untuk tidak menziarahi
kuburannya dengan cara tertentu, [yaitu dengan
menjadikannya sebagai tempat perayaan],
padahal menziarahi kuburan beliau termasuk
amalan yang amat baik.
5-Rasulullah melarang seseorang banyak
melakukan ziarah kubur.
6-Rasulullah menganjurkan untuk melakukan
sholat sunnah di dalam rumah.
7-Satu hal yang sudah menjadi ketetapan
dikalangan kaum salaf, bahwa menyampaikan
sholawat untuk Nabi tidak perlu masuk di dalam
kuburannya.
8-Alasannya karena sholawat dan salam seseorang
untuk beliau akan sampai kepada Beliau
dimanapun ia berada, maka tidak perlu harus
mendekat, sebagaimana yang diduga oleh
sebagian orang.
9-Nabi di alam barzakh, akan ditampakkan
seluruh amalan umatnya yang berupa sholawat
dan salam untuknya.
|| 119 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
BAB 23
PENJELASAN BAHWA SEBAGIAN UMAT INI
ADA YANG MENYEMBAH BERHALA
Firman Allah :
ألم تر إلى الذين أوتوا نصيبا من الكتاب يؤمنون بالجبت
والطاغوت ويقولون للذين كفروا هؤلاء أهدى من الذين آمنوا
سبيلا
“Tidakkah kamu memperhatikan orang-orang
yang diberi bagian dari Al kitab ?, mereka beriman
kepada Jibt dan Thoghut (1), dan mengatakan
kepada orang-orang kafir ( musyrik Mekkah ), bahwa
mereka itu lebih benar jalannya dari orang-orang
yang beriman.” (QS. An nisa’ , 51 ).
(1 ) Terdapat bebarapa penafsiran dari kal angan salaf, tent ang makna
Jibt, antara lain : berhala, sihir, tukang sihir, tukang ramal, Huyai
bin Akhthob dan Ka’ab bin Al Asyraf ( kedua orang ini adal ah
tokoh orang orang yahudi di zaman Rasulullah ). Dengan
demikian, pengertian umum mencakup makna ini semua,
sebagaimana yang dikatakan ol eh Al Jauhari dal am Ash Shihah :
“ Jibt adalah kata kata yang dapat digunakan untuk berhala,
tukang ramal, tukang sihir dan sejenisnya ..”
Demikian halnya dengan kata kata thoghut, terdapat beberapa
penafsiran, yang menunjukkan pengertian umum. Antara lain :
syetan, syetan dalam wujud manusia, behala, tukang ramal, Ka’ab
Al Asyraf.
Ibnu Jarir Ath Thobari, dalam menafsirkan ayat ini, setelah
menyebutkan beberapa penafsiran ulama salaf, mengatakan : “ …
Jibt dan thoghut ialah dua sebutan untuk setiap yang diagungkan
dengan disembah selain Allah, atau di taati, atau dipatuhi; baik
yang diagungkan itu batu, manuisa ataupun syetan.
|| 120 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
قل هل أنبئكم بشر من ذلك مثوبة عند الله، من لعنه الله
. وغضب عليه، وجعل منهم القردة والخنازير وعبد الطاغوت
“Katakanlah :” maukah aku beritakan
kepadamu tentang orang orang yang lebih buruk
pembalasannya dari pada ( orang-orang fasik ) itu
dihadapan Allah, yaitu orang-orang yang dilaknati
dan dimurkai, dan diantara mereka ada yang
dijadikan kera dan babi, dan orang-orang yang
menyembah Thoghut” ( QS. Al maidah, 60 ).
قال الذين غلبوا على أمرهم لنتخذن عليهم مسجدا
“…Orang-orang yang berkuasa atas urusan
mereka berkata: “sungguh kami akan mendirikan
sebuah rumah peribadatan di atas gua mereka”.”
( QS. Al kahfi, 21 ) .
Dari Abu Said , Rasulullah bersabda :
" لتتبعن سنن من كان قبلكم حذو القذة بالقذة، حتى لو
دخلوا جحر ضب لدخلتموه"، قالوا : يا رسول الله، اليهود
والنصارى ؟ قال :" فمن ؟ " أخرجه البخاري ومسلم.
“Sungguh kalian akan mengikuti ( meniru )
tradisi umat-umat sebelum kalian selangkah demi
selangkah sampai kalaupun mereka masuk kedalam
liang biawak niscaya kalian akan masuk ke
dalamnya pula.”, para sahabat bertanya : “Ya
Rasulullah, orang orang yahudi dan Nasranikah ?”,
beliau menjawab : “siapa lagi ?” ( HR. Buhkhori
dan Muslim ) .
|| 121 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
Imam Muslim meriwayatkan dari Tsauban ,
bahwa Rasulullah bersabda :
" إن الله زوى لي الأرض، فرأيت مشارقها ومغارا، وإن
أمتي سيبلغ ملكها ما زوي لي منها، وأعطيت كنزين : الأحمر
والأبيض، وإني سألت ربي لأمتي أن لا يهلكها بسنة بعامة، وأن
لا يسلط عليهم عدوا من سوى أنفسهم فيستبيح بيضتهم، وإن
ربي قال : يا محمد إني إذا قضيت قضاء فإنه لا يرد، وإني
أعطيتك لأمتك أن لا أهلكهم بسنة بعامة، وأن لا أسلط عليهم
عدوا من سوى أنفسهم فيستبيح بيضتهم، ولو اجتمع عليهم من
بأقطارها، حتى يكون بعضهم يهلك بعضا، ويسبي بعضهم
بعضا".
“Sungguh Allah telah membentangkan bumi
kepadaku, sehingga aku dapat melihat belahan
timur dan barat, dan sungguh kekuasaan umatku
akan sampai pada belahan bumi yang telah
dibentangkan kepadaku itu, dan aku diberi dua
simpanan yang berharga ; merah dan putih
(imperium Persia dan Romawi ), dan aku minta
kepada Rabbku untuk umatku agar jangan
dibinasakan dengan sebab kelaparan ( paceklik )
yang berkepanjangan, dan jangan dikuasakan
kepada musuh selain dari kaum mereka sendiri ,
sehingga musuh itu nantinya akan merampas
seluruh negeri mereka.
|| 122 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
Lalu Rabb berfirman : “Hai Muhammad, jika
aku telah menetapkan suatu perkara, maka
ketetapan itu tak akan bisa berubah, dan
sesungguhnya Aku telah memberikan kepadamu
untuk umatmu untuk tidak dibinasakan dengan
sebab paceklik yang berkepanjangan, dan tidak
akan dikuasai oleh musuh selain dari kaum mereka
sendiri, maka musuh itu tidak akan bisa merampas
seluruh negeri mereka, meskipun manusia yang ada
di jagat raya ini berkumpul menghadapi mereka,
sampai umatmu itu sendiri sebagian menghancurkan
sebagian yang lain, dan sebagian meraka menawan
sebagian yang lain.”
Hadits ini diriwayatkan pula oleh Al barqoni
dalam sholehnya dengan tambahan :
" وإني أخاف على أمتى الأئمة المضلين، وإذا وقع عليهم
السيف لم يرفع إلى يوم القيامة، ولا تقوم الساعة حتى يلحق حي
من أمتى بالمشركين، وحتى تعبد فئام من أمتى الأوثان، وإنه
سيكون في أمتى كذابون ثلاثون، كلهم يزعم أنه نبي، وأنا خاتم
النبيين، لا نبي بعدي، ولا تزال طائفة من أمتى على الحق
منصورة، لا يضرهم من خذلهم ولا من خالفهم، حتى يأتي أمر
الله تبارك وتعالى ".
“Dan yang aku khawatirkan terhadap umatku
tiada lain adalah adanya pemimpin yang
menyesatkan, dan ketika terjadi pertumpahan darah
diantara mereka, maka tidak akan berahir sampai
|| 123 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
datangnya hari kiamat, dan hari kiamat tidak akan
kunjung tiba kecuali ada diantara umatku yang
mengikuti orang musyrik, dan sebagian lain yang
menyembah berhala, dan sungguh akan ada pada
umatku 30 orang pendusta, yang mengaku sebagai
Nabi, padahal aku adalah penutup para Nabi, tidak
ada Nabi lain setelah aku, meskipun demikian akan
tetap ada segolongan dari umatku yang tetap tegak
membela kebenaran, dan mereka selalu mendapat
pertolongan Allah taala, mereka tak tergoyahkan
oleh orang-orang yang menelantarkan mereka dan
memusuhi mereka, sampai datang keputusan Allah
”.
Kandungan dalam bab ini :
1-Penjelasan tentang ayat yang terdapat dalam
surat An Nisa’(1).
2-Penjelasan tentang ayat yang terdapat dalam
surat Al Maidah (2).
3-Penjelasan tentang ayat yang terdapat dalam
surat Al Kahfi (3).
(1 ) Ayat ini menunjukkan bahwa apabila orang-orang yang
diturunkan kepada mereka Al Kitab mau beriman kepada Jibt dan
Thoghut, maka tidak mustahil dan tidak dapat dipungkiri bahwa
umat ini yang telah diturunkan kepadanya Al Qur’an akan
berbuat pula seperti yang mereka perbuat, karena Rasulullah
telah memberitahukan bahwasanya akan ada di diant ara umat ini
orang-orang yang berbuat seperti apa yang diperbuat oleh orangorang
Yahudi dan Nasrani.
(2 ) Ayat ini menunjukkan bahwa akan terjadi di kalangan umat ini
penyembahan thaghut, sebagaimana telah t erjadi penyembahan
thaghut di kalangan ahli kitab.
(3 ) Ayat ini menunjukkan bahwa ada di antara umat ini orang
yang membangun t empat ibadah di at as atau di sekitar
|| 124 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
4-Masalah yang sangat penting sekali, yaitu
pengertian tentang beriman terhadap Jibt dan
thoghut, apakah sekedar mempercayainya
dalam hati, atau mengikuti orang-orangnya,
sekalipun membenci barang barang tersebut
dan mengerti akan kebatilannya ?.
5-[sebagai buktinya], apa yang dikatakan oleh Ahli
kitab kepada orang-orang kafir (kaum Musyrikin
Makkah) bahwa mereka lebih benar jalannya
dari pada orang-orang yang beriman.
6-Iman kepada Jibt dan Thaghut pasti akan terjadi
di kalangan umat ini (umat Islam), sebagaimana
yang ditetapkan dalam hadits Abu Said. Dan
inilah yang dimaksud dalam bab ini.
6-Pernyataan Rasulullah bahwa akan terjadi
penyembahan berhala dari kalangan umat ini.
7-Satu hal yang amat mengherankan adalah
menculnya orang yang mendakwahkan dirinya
sebagai Nabi, seperti Al Mukhtar bin Abu Ubaid
Ats tsaqafi (1); padahal ia mengucapkan dua
kalimah syahadat, dan menyatakan bahwa
dirinya termasuk dalam umat Muhammad, dan
ia meyakini bahwa Rasulullah itu haq dan Al
Qur’an juga haq, yang didalamnya diterangkan
bahwa Muhammad adalah penutup para Nabi.
Walaupun demikian ia dipercayai banyak orang,
kuburan, sebagaimana telah dilakukan oleh orang orang
sebelum mereka.
(1 ) Al Mukhtar bin Abu Ubaid bin Mas’ud Ats Tsaqafi.
Termasuk tokoh yang memberontak terhadap kekuasaan Bani
Umayyah dan menonjolkan kecintaan kepada Ahlu bait.
Mengaku bahwa ia adalah nabi dan menerima wahyu. Di
bunuh oleh Mush’ab bin Az Zubair pada tahun 67 H. ( 687 M
).
|| 125 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
meskipun adanya kontradiksi yang jelas sekali.
Ia hidup pada akhir masa sahabat dan diikuti
oleh banyak orang.
8-Rasulullah menyampaikan kabar gembira
bahwa al haq (kebenaran Allah dan ajaranNya)
tidak akan dapat dilenyapkan sama sekali,
sebagaimana yang terjadi pada masa lalu, tetapi
masih akan selalu ada sekelompok orang yang
berpegang teguh dan membela kebenaran.
9-Bukti kongkritnya adalah : mereka walaupun
sedikit jumlahnya, tetapi tidak tergoyahkan oleh
orang-orang yang menelantarkan dan
menentang mereka.
10-Kondisi seperti ini akan berlangsung sampai
hari kiamat.
11-Bukti bukti akan kenabian Muhammad yang
terkandung dalam hadits ini adalah :
-Pemberitahuan beliau bahwa Allah telah
membentangkan kepadanya belahan bumi sebelah
barat dan timur, dan menjelaskan makna dari hal
itu; kemudian terjadi seperti yang beliau beritakan,
berlainan halnya dengan belahan selatan dan
utara.
-Pemberitahuan beliau bahwa beliau diberi
dua simpanan yang berharga.
-Pemberitahuan beliau bahwa do’anya untuk
umatnya dikabulkan dalam dua hal, sedangkan hal
yang ketiga tidak dikabulkan.
-Pemberitahuan beliau bahwa akan terjadi
pertumpahan darah diantara umatnya, dan kalau
sudah terjadi tidak akan berakhir sampai hari
kiamat.
|| 126 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
-Pemberitahuan beliau bahwa sebagian umat
ini akan menghancurkan sebagian yang lain, dan
sebagian mereka menawan sebagian yang lain.
-Pemberitahuan beliau tentang munculnya
orang-orang yang mendakwahkan dirinya sebagai
Nabi pada umat ini.
-Pemberitahuan beliau bahwa akan akan tetap
ada sekelompok orang dari umat ini yang tegak
membela kebenaran, dan mendapat pertolongan
Allah.
Dan itu semua benar benar telah terjadi
seperti yang telah diberitahukan, padahal semua
yang diberitahukan itu diluar jangkauan akal
manusia.
12-Apa yang beliau khawatirkan terhadap umatnya
hanyalah munculnya para pemimpin yang
menyesatkan.
13-Perlunya perhatian terhadap makna dari
penyembahan berhala.
|| 127 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
BAB 24
HUKUM S I H I R
Firman Allah :
ولقد علموا لمن اشتراه ما له في الآخرة من خلاق
“Demi Allah, sesungguhnya orang-orang Yahudi
itu telah meyakini bahwa barang siapa yang
menukar (kitab Allah) dengan sihir itu, maka tidak
akan mendapatkan bagian (keuntungan) di akherat”
( QS. Al Baqarah, 102 ).
يؤمنون بالجبت والطاغوت
“Dan mereka beriman kepada Jibt dan
Thoghut” ( QS. An nisa’, 51 ).
Menurut penafsiran Umar bin Khothob :
Jibt adalah sihir, sedangkan Thoghut adalah
syetan.
Sedangkan Jabir berkata : Thoghut adalah
para tukang ramal yang didatangi syetan; yang
ada pada setiap kabilah.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa
Rasulullah bersabda :
" اجتنبوا السبع الموبقات، قالوا : يا رسول الله وما هن،
قال : الشرك بالله، والسحر، وقتل النفس التي حرم الله إلا بالحق،
|| 128 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
وأكل الربا، وأكل مال اليتيم، والتولي يوم الزحف، وقذف
المحصنات الغافلات المؤمنات".
“Jauhilah tujuh perkara yang membawa
kehancuran !, para sahabat bertanya : “Apakah
ketujuh perkara itu ya Rasulullah ?”, beliau
menjawab :” yaitu syirik kepada Allah, sihir,
membunuh jiwa yang diharamkan Allah kecual i
dengan sebab yang dibenarkan oleh agama, makan
riba, makan harta anak yatim, membelot dari
peperangan, menuduh zina terhadap wanita yang
terjaga dirinya dari perbuatan dosa dan tidak
memikirkan untuk melakukan dosa, dan beriman
kepada Allah” (HR. Bukhori dan Muslim )
Diriwayatkan dari Jundub bahwa Rasulullah
bersabda dalam hadits marfu’ :
" حد الساحر ضربة بالسيف " رواه الترمذي، وقال :
الصحيح أنه موقوف.
“Hukuman bagi tukang sihir adalah dipenggal
lehernya dengan pedang” ( HR. Imam Turmudzi, dan
ia berkata : pendapat yang benar ini perkataan
sahabat ).
Dalam shoheh Bukhori, dari Bajalah bin
Abdah, ia berkata : “Umar bin Khothob telah
mewajibkan untuk membunuh setiap tukang sihir,
baik laki-laki maupun perempuan, maka kami telah
membunuh tiga tukang sihir.”
Dan dalam shoheh Bukhori juga, Hafsah, ra.
telah memerintahkan untuk membunuh budak
|| 129 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
perempuannya yang telah menyihirnya, maka
dibunuhlah ia, dan begitu juga riwayat yang shoheh
dari Jundub.
Imam Ahmad berkata : “diriwayatkan dalam
hadits shoheh, bahwa hukuman mati terhadap
tukang sirhir ini telah dilakukan oleh tiga orang
sahabat Nabi ( Umar, Hafsah dan Jundub ).
Kandungan bab ini :
1-Penjelasan tentang ayat yang terdapat dalam
surat Al Baqarah (1).
2-Penjelasan tentang ayat yang terdapat dalam
surat An Nisa’(2).
3-Penjelasan tentang makna Jibt dan Thoghut,
serta perbedaan antara keduanya.
4-Thoghut itu kadang kadang dari jenis Jin, dan
kadang kadang dari jenis manusia.
5-Mengetahui tujuh perkara yang bisa
menyebabkan kehancuran, yang dilarang secara
husus oleh Nabi.
6-Tukang sihir itu kafir.
7-Tukang sihir itu dihukum mati tanpa diminta
taubat lebih dahulu.
(1 ) Ayat pertama menunjukkan bahwa sihir haram hukumnya, dan
pelakunya kafir, disamping mengandung ancaman berat bagi
orang yang berpaling dari kitab Allah, dan mengamalkan amal an
yang tidak bersumber darinya.
(2 ) Ayat kedua menunjukkan bahwa ada di ant ara umat ini yang
beriman kepada sihir ( Jibt ), sebagaimana ahli kitab beriman
kepadanya, karena Rasulullah telah menegaskan bahwa akan
ada di antara umat ini yang mengikuti ( dan meniru ) umat umat
sebelumnya.
|| 130 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
8-Jika praktek sihir itu telah ada dikalangan kaum
muslimin pada masa Umar, bisa dibayangkan
bagaimana pada masa sesudahnya ?.
|| 131 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
BAB 25
MACAM MACAM SIHIR
Imam Ahmad meriwayatkan : telah
diceritakan kepada kami oleh Muhammad bin Ja’far
dari Auf dari Hayyan bin ‘Ala’ dari Qathan bin
Qubaishah dari bapaknya, bahwa ia telah
mendengar Rasulullah bersabda :
" إن العيافة والطرق والطيرة من الجبت "
“ Iyafah, Tharq dan Thiyarah adalah
termasuk Jibt”
Auf menafsiri hadits ini dengan mengatakan :
Iyafah adalah meramal nasib orang dengan
menerbangkan burung.
Tharq adalah meramal nasib orang dengan
membuat garis di atas tanah.
Jibt adalah sebagaimana yang telah dikatakan
oleh Hasan : suara syetan. (hadits tersebut
sanadnya jayyid ). Dan diriwayatkan pula oleh Abu
Dawud, An Nasa’i, dan Ibnu Hibban dalam
shahihnya dengan hanya menyebutkan lafadh
hadits dari Qabishah, tanpa menyebutkan
tafsirannya.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa
Rasulullah bersabda :
" من اقتبس شعبة من النجوم فقد اقتبس شعبة من السحر،
زاد ما زاد" رواه أبو داود وإسناده صحيح.
|| 132 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
“Barang siapa yang mempelajari sebagian
dari ilmu nujum ( per bintangan ) sesungguhnya dia
telah mempelajari sebagian ilmu sihir. semakin
bertambah (ia mempelajari ilmu nujum) semakin
bertambah pula (dosanya)” ( HR. Abu Daud dengan
sanad yang shahih ).
An-Nasai meriwayatkan hadits dari Abu
Hurairah bahwa Rasulullah bersabda :
" من عقد عقدة ثم نفث فيها فقد سحر، ومن
سحر فقد أشرك، ومن تعلق شيئا وكل إليه"
“Barang siapa yang membuat suatu buhulan,
kemudian meniupnya (sebagaimana yang dilakukan
oleh tukang sihir) maka ia telah melakukan sihir,
dan barang siapa yang melakukan sihir maka ia
telah melakukan kemusyrikan, dan barang siapa
yang menggantungkan diri pada sesuatu benda
(jimat), maka ia di jadikan Allah bersandar kepada
benda itu”.
Dari Ibnu Mas’ud bahwa Rasulullah
bersabda :
" ألا هل أنبئكم ما العضه ؟ هي النميمة القالة بين الناس "
رواه مسلم.
“Maukah kamu aku beritahu apakah Adh-h
itu ?, ia adalah perbuatan mengadu domba, yaitu
banyak membicarakan keburukan dan menghasut
di antara manusia” ( HR. Muslim ).
|| 133 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
Dan ibnu Umar menuturkan, bahwa
Rasulullah bersabda :
" إن من البيان لسحرا "
“Sesungguhnya di antara susunan kata yang
indah itu terdapat kekuatan sihir.”(HR. Bukhori dan
Muslim )
Kandungan bab ini :
1-Diantara macam sihir (Jibt) adalah iyafah, thorq
dan thiyarah.
2-Penjelasan tentang makna iyafah, thorq dan
thiyarah.
3-Ilmu nujum (perbintangan) termasuk salah satu
jenis sihir.
4-Membuat buhulan dengan ditiupkan kepadanya
termasuk sihir.
5-Mengadu domba juga termasuk perbuatan sihir.
6-Keindahan susunan kata [yang membuat
kebatilan seolah-olah kebenaran dan kebenaran
seolah-olah kebatilah] juga termasuk perbuatan
sihir.
|| 134 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
BAB 26
DUKUN, TUKANG RAMAL
DAN SEJENISNYA
Diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitab
shohehnya, dari salah seorang istri Nabi , bahwa
Rasulullah bersabda :
" من أتى عرافا فسأله عن شيء فصدقه لم تقبل له صلاة
أربعين يوما "
“Barang siapa yang mendatangi peramal dan
menanyakan kepadanya tentang sesuatu perkara
dan dia mempercayainya, maka sholatnya tidak
diterima selama 40 hari”.
Abu Dawud meriwayatkan dari Abu Hurairah
bahwa Rasulullah bersabda :
" من أتى كاهنا فصدقه بما يقول فقد كفر بما أنزل على
". رواه أبو داود. محمد
“Barang siapa yang mendatangi seorang
dukun, dan mempercayai apa yang dikatakannya,
maka sesungguhnya dia telah kafir (ingkar)
terhadap wahyu yang telah diturunkan kepada
Muhammad ” ( HR. Abu Daud ).
Dan diriwayatkan oleh empat periwayat 1 dan
Al Hakim dengan menyatakan : “Hadits ini shahih
(1 )Yakni : Abu Dawud, At Tirmidzi, An Nasai’ dan Ibnu Majah.
|| 135 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
menurut kriteria Imam Bukhori dan Muslim” dari
Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda :
" من أتى عرافا أو كاهنا فصدقه بما يقول فقد كفر بما أنزل
" على محمد
“Barang siapa yang mendatangi peramal atau
dukun, lalu mempercayai apa yang diucapkannya,
maka sesunggunya ia telah kafir terhadap wahyu
yang telah diturunkan kepada Muhammad ”.
Abu Ya’la pun meriwayatkan hadits mauquf
dari Ibnu Mas’ud seperti yang tersebut di atas,
dengan sanad Jayyid.
Al Bazzar dengan sanad Jayyid
meriwayatkan hadits marfu’ dari Imran bin Husain,
bahwa Rasulullah bersabda :
" ليس منا من تطير أو تطير له، أو تكهن أو تكهن له، أو
سحر أو سحر له، ومن أتى كاهنا فصدقه فقد كفر بما أنزل على
" رواه البزار بإسناد جيد. محمد
“Tidak termasuk golongan kami orang yang
meminta dan melakukan Tathoyyur, meramal atau
minta diramal, menyihir atau minta disihirkan, dan
barang siapa yang mendatangi dukun lalu
mempercayai apa yang diucapkannya, maka
sesungguhnya ia telah kafir terhadap wahyu yang
telah diturunkan kepada Muhammad .
Hadits ini diriwayatkan pula oleh At Thabrani
dalam Mu’jam Al Ausath dengan sanad hasan dari
|| 136 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
Ibnu Abbas tanpa menyebutkan kalimat : “dan
barang siapa mendatangi …”dst.
Imam Al Baghowi (1) berkata : “Al Arraf
(peramal) adalah orang yang mendakwahkan
dirinya mengetahui banyak hal dengan
menggunakan isyarat isyarat yang dipergunakan
untuk mengetahui barang curian atau tempat
barang yang hilang dan semacamnya. Ada pula
yang mengatakan : ia adalah Al Kahin ( dukun )
yaitu : orang yang bisa memberitahukan tentang
hal-hal yang ghoib yang akan terjadi dimasa yang
akan datang. Dan ada pula yang mengatakan : ia
adalah orang yang bisa memberitahukan tentang
apa apa yang ada dihati seseorang”.
Menurut Abul Abbas Ibnu Taimiyah : “Al
Arraf adalah sebutan untuk dukun, ahli nujum,
peramal nasib dan sejenisnya yang mendakwahkan
dirinya bisa mengetahui hal hal ghaib dengan caracara
tersebut.”
Ibnu Abbas berkata tentang orang-orang
yang menulis huruf huruf أبا جا د sambil mencari
rahasia huruf, dan memperhatikan bintang bintang
: “Aku tidak tahu apakah orang yang melakukan hal
itu akan memperoleh bagian keuntungan di sisi
Allah”.
Kandungan bab ini :
(1 ) Abu Muhammad Al Husain bin Mas’ud bin Muhammad Al
Farra’, atau Ibn Farra’ Al- Baghawi. Diberi gel ar Muhyi – s –
Sunnah. Kitab kitab yang disusunnya antara lain : syarh as
sunnah, al jami’ baina ash shahihain. Lahir tahun 436 H ( 1044 M
), dan meninggal tahun 510 H ( 1117 M ).
|| 137 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
1-Tidak dapat bertemu dalam diri seorang mukmin
antara iman kepada Al Qur’an dengan percaya
kepada tukang ramal, dukun dan sejenisnya.
2-Pernyataan Rasul bahwa mempercayai ucapan
dukun adalah kufur.
3-Ancaman bagi orang yang minta diramalkan.
4-Ancaman bagi orang yang minta di tathoyyur kan.
5-Ancaman bagi orang yang minta disihirkan.
6-Ancaman bagi orang yang menulis huruf huruf
أباجاد [untuk mencari pelamat rahasia].
7-Perbedaan antara Kahin dan Arraf, [ bahwa kahin
(dukun) ialah orang yang memberitahukan
tentang perkara perkara yang akan terjadi di
masa mendatang yang diperoleh dari syetan
penyadap berita di langit ].
|| 138 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
BAB 27
NUSYRAH
Diriwayatkan dari Jabir , bahwa Rasulullah
ketika ditanya tentang Nusyrah, beliau menjawab
:
" هي من عمل الشيطان "
“ Hal itu termasuk perbuatan syetan”
( HR.Ahmad dengan sanad yang baik, dan Abu
Daud )
Imam Ahmad ketika ditanya tentang nusyrah,
menjawab : “Ibnu Mas’ud membenci itu semua.”
Diriwayatkan dalam shoheh Bukhori, bahwa
Qotadah menuturkan : Aku bertanya kepada Said
bin Musayyab : “Seseorang yang terkena sihir atau
diguna-guna, sehingga tidak bisa menggauli
istrinya, bolehkah ia diobati dengan menggunakan
Nusyrah ?”, ia menjawab :
" لا بأس به إنما يريدون به الإصلاح، فأما ما ينفع فلم ينه
عنه "
“Tidak apa-apa, kerena yang mereka inginkan
hanyalah kebaikan untuk menolak madlarat, sedang
sesuatu yang bermanfaat itu tidaklah dilarang.”
Diriwayatkan dari Al Hasan ia berkata :
“tidak ada yang dapat melepaskan pengaruh sihir
kecuali tukang sihir”.
Ibnul qoyyim menjelaskan : “Nusyrah adalah
penyembuhan terhadap seseorang yang terkena
sihir. Caranya ada dua macam :
|| 139 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
Pertama : dengan menggunakan sihir pula,
dan inilah yang termasuk perbuatan syetan. Dan
pendapat Al Hasan diatas termasuk dalam kategori
ini, karena masing-masing dari orang yang
menyembuhkan dan orang yang disembuhkan
mengadakan pendekatan kepada syetan dengan apa
yang diinginkannya, sehingga dengan demikian
perbuatan syetan itu gagal memberi pengaruh
terhadap orang yang terkena sihir itu.
Kedua : Penyembuhan dengan menggunakan
Ruqyah dan ayat-ayat yang berisikan minta
perlindungan kepada Allah , juga dengan obat
obatan dan doa-doa yang diperbolehkan. Cara ini
hukumnya boleh.
Kandungan bab ini :
1-larangan Nusyrah.
2-Perbedaan antara Nusyrah yang dilarang dan
yang diperbolehkan. Dengan demikian menjadi
jelas masalahnya.
|| 140 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
BAB 28
TATHOYYUR
Firman Allah :
ألا إنما طائرهم عند الله ولكن أكثرهم لا يعلمون
“Ketahuilah, sesungguhnya kesialan mereka
itu adalah ketetapan dari Allah, akan tetapi mereka
tidak mengetahui” (QS. Al A’raf, 131 )
قالوا طائرهم معكم أئن ذكرتم بل أنتم قوم مسرفون
“Mereka (para Rasul) berkata : “kesialan
kalian itu adalah karena kalian sendiri, apakah jika
kamu diberi peringatan (kamu bernasib sial )?
sebenarnya kamu adalah kaum yang melampaui
batas.” ( QS. Yasin, 19 ) .
Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa
Rasulullah bersabda :
" لا عدو ولا طيرة ولا هامة ولا صفر " أخرجاه, وزاد
مسلم " ولا نوء ولا غول ".
“Tidak ada ‘Adwa, Thiyarah, Hamah,
Shofar” ( HR. Bukhori dan Muslim ) , dan dalam
riwayat Imam Muslim terdapat tambahan : “ dan
tidak ada Nau’, serta ghaul.” (1).
(1 ) Adwa : penjangkitan atau penularan penyakit. Maksud sabda
Nabi di sini ialah untuk menol ak anggapan mereka ketika masih
hidup di zaman jahiliyah, bahwa penyakit berjangkit atau menular
dengan sendirinya, tanpa kehendak dan takdir Allah . Anggapan
inilah yang ditolak oleh Rasulullah , bukan keberadaan
|| 141 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
penjangkitan at au penul aran; sebab, dal am riwayat lain, setel ah
hadits ini, disebutkan :
( وفروا من اذوم كما تفروا من الأسد )
“… dan menjauhlah dari orang yang terkena penyakit kusta (
lepra ) sebagaimana kamu menjauh dari singa.” ( HR. Bukhori ).
Ini menunjukkan bahwa penjangkitan atau penularan penyakit
dengan sendirinya tidak ada, tetapi semuanya atas kehendak dan
takdir Ilahi, namun sebagai insan muslim di samping iman
kepada takdir tersebut haruslah berusaha melakukan tindakan
preventi f sebelum t erjadi penularan sebagaimana usahanya
menjauh dari terkaman singa. Inilah hakekat iman kepada takdi r
Ilahi.
Thiyarah : merasa bernasib sial atau meramal nasib buruk karena
melihat burung, binatang lainnya, atau apa saja.
Hamah : burung hantu. Orang-orang jahiliyah merasa bernasib
sial dengan melihatnya, apabila ada burung hantu hinggap di at as
rumah salah seorang diant ara mereka, dia merasa bahwa burung
ini membawa berita kematian tentang dirinya sendi ri, atau salah
satu anggota keluarganya. Dan maksud beliau adalah untuk
menolak anggapan yang tidak benar ini. Bagi seorang muslim,
anggapan seperti ini harus tidak ada, semua adalah dari Allah dan
sudah ditentukan olehNya.
Shafar : bulan kedua dalam tahun hijriyah, yaitu bulan sesudah
Muharram. Orang-orang jahiliyah beranggapan bahwa bulan ini
membawa nasib sial atau tidak menguntungkan. Yang demikian
dinyatakan tidak ada oleh Rasulullah. Dan termasuk dalam
anggapan seperti ini : merasa bahwa hari rabu mendatangkan sial,
dan lain lain. Hal ini termasuk jenis thiyarah, dilarang dalam
Islam.
Nau’ : bintang; arti asalnya adalah : tenggelam atau terbitnya
suatu bintang. Orang-orang jahiliyah menisbatkan turunnya huj an
kepada bintang ini, atau bintang itu. Maka Islam datang mengikis
anggapan seperti ini, bahwa tidak ada hujan turun karena suatu
bintang tertentu, tetapi semua itu adalah ketentuan dari Allah .
Ghaul : hantu (gendruwo), salah satu makhluk jenis jin. Mereka
beranggapan bahwa hantu ini dengan perubahan bentuk maupun
warnanya dapat menyesatkan seseorang dan mencel akakannya.
|| 142 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
Imam Bukhori dan Muslim meriwayatkan
pula dari Anas bin Malik , ia berkata :
Rasulullah telah bersabda :
" لا عدو ولا طيرة ويعجبني الفأل"، قالوا : وما الفأل ؟
قال : " الكلمة الطيبة ".
“Tidak ada ‘Adwa dan tidak ada Thiyarah,
tetapi Fa’l menyenangkan diriku”, para sahabat
bertanya : “apakah Fa’l itu ?” beliau menjawab :
“yaitu kalimah thoyyibah ( kata kata yang baik )”.
Abu Daud meriwayatkan dengan sanad yang
shoheh, dari Uqbah bin Amir, ia berkata : “Thiyarah
disebut sebut dihadapan Rasulullah , maka
beliaupun bersabda :
" أحسنها الفأل، ولا ترد مسلما، فإذا رأى أحدكم ما
يكره فليقل : اللهم لا يأتي بالحسنات إلا أنت، ولا يدفع
السيئات إلا أنت، ولا حول ولا قوة إلى بك ".
Sedang maksud sabda Nabi di sini bukanlah tidak mengakui
keberadaan makhluk seperti ini, tetapi menolak anggapan mereka
yang tidak baik tersebut yang akibatnya takut kepada selain Allah,
serta tidak bertawakkal kepadaNya, inilah yang ditolak ol eh
beliau ; untuk itu dalam hadits lain beliau bersabda : “Apabila
hantu beraksi manakut nakuti kamu, maka serukanlah adzan.”
Artinya : tolaklah kejahatannya itu dengan berdzikir dan
menyebut Allah. Hadits ini diriwayatkan ol eh Imam Ahmad
dalam Al Musnad.
|| 143 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
“Yang paling baik adalah Fa’l, dan Thiyarah
tersebut tidak boleh menggagalkan seorang muslim
dari niatnya, apabila salah seorang di antara kamu
melihat sesuatu yang tidak diinginkannya, maka
hendaknya ia berdo’a : “Ya Allah, tiada yang dapat
mendatangkan kebaikan kecuali Engkau, dan tiada
yang dapat menolak kejahatan kecuali Engkau, dan
tidak ada daya serta kekuatan kecuali atas
pertolonganMu”.
Abu Daud meriwayatkan hadits yang marfu’
dari Ibnu Mas’ud , bahwa Rasulullah bersabda :
" الطيرة شرك، الطيرة شرك، وما منا إلا ...، ولكن الله
يذهبه بالتوكل " رواه أبو داود والترمذي وصححه وجعل آخره
من قول ابن مسعود.
“Thiyarah itu perbuatan syirik, thiyarah itu
perbuatan syirik, tidak ada seorangpun dari antara
kita kecuali (telah terjadi dalam hatinya sesuatu dari
hal ini ), hanya saja Allah bisa menghilangkannya
dengan tawakkal kepadaNya”.(HR.Abu Daud )
Hadits ini diriwayatkan juga oleh At Tirmidzi
dan dinyatakan shoheh, dan kalimat terakhir ia
jadikan sebagai ucapannya Ibnu Mas’ud )
Imam Ahmad meriwayatkan hadits dari Ibnu
Umar , bahwa Rasulullah bersabda :
|| 144 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
" من ردته الطيرة عن حاجته فقد أشرك "، قالوا : فما
كفارة ذلك ؟ قال : أن تقول : اللهم لا خير إلا خيرك، ولا طير
إلا طيرك، ولا إله إلا غيرك".
“Barang siapa yang mengurungkan hajatnya
karena thiyarah ini, maka ia telah berbuat
kemusyrikan”, para sahabat bertanya : “lalu apa
yang bisa menebusnya ?”, Rasulullah menjawab
:” hendaknya ia berdoa : “ya Allah, tiada kebaikan
kecuali kebaikan dariMu, dan tiada kesialan kecual i
kesialan dariMu, dan tiada sesembahan kecual i
Engkau”.
Dan dalam riwayat yang lain dari Fadl bin
Abbas, Rasulullah bersabda :
" إنما الطيرة ما أمضاك أو ردك "
“Sesugguhnya Thiyarah itu adalah yang bisa
menjadikan kamu terus melangkah, atau yang bisa
mengurungkan niat ( dari tujuan kamu )”.
Kandungan bab ini :
1-Penjelasan tentang kedua ayat tersebut di atas ;
surat Al A’raf 131, dan Yasin 19.
2-Pernyataan bahwa tidak ada ‘Adwa .
3-Pernyataan bahwa tidak ada thiyarah.
4-Pernyataan bahwa tidak ada hamah.
5-Pernyataan bahwa tidak ada shofar.
6-Al Fa’l tidak termasuk yang dilarang oleh
Rasulullah, bahkan dianjurkan.
7-Penjelasan tentang makna Al Fa’l.
|| 145 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
8-Apabila terjadi tathoyyur dalam hati seseorang,
tetapi dia tidak menginginkannya, maka hal itu
tidak apa-apa baginya, bahkan Allah akan
menghilangkannya dengan tawakkal kepadaNya.
9-Penjelasan tentang doa yang dibacanya, saat
seseorang menjumpai hal tersebut.
10-Ditegaskan bahwa thiyaroh itu termasuk syirik.
11-Penjelasan tentang thiyarah yang tercela dan
terlarang.
|| 146 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
BAB 29
ILMU NUJUM ( PERBINTANGAN )
Imam Bukhori meriwayatkan dalam kitab
shohihnya dari Qotadah bahwa ia berkata :
" خلق الله هذه النجوم لثلاث : زينة للسماء، ورجوما
للشياطين، وعلامات يهتدى ا، فمن تأول فيها غير ذلك أخطأ،
وأضاع نصيبه، وتكلف ما لا علم له به".
“Allah menciptakan bintang bintang ini untuk
tiga hikmah : sebagai hiasan langit, sebagai alat
pelempar syetan, dan sebagai tanda untuk petunjuk
(arah dan sebagainya ). Maka barang siapa yang
berpendapat selain hal tersebut maka ia telah
melakukan kesalahan, dan menyianyiakan
nasibnya, serta membebani dirinya dengan hal
yang diluar batas pengetahuannya”.
Sementara tentang mempelajari tata letak
peredaran bulan, Qotadah mengatakan makruh,
sedang Ibnu Uyainah tidak membolehkan, seperti
yang diungkapkan oleh Harb dari mereka berdua.
Tetapi Imam Ahmad memperbolehkan hal tersebut
(1).
Abu Musa menuturkan : Rasulullah
bersabda :
(1 ) Maksudnya, memperlaj ari letak matahari, bulan dan bintang,
untuk mengetahui arah kiblat, waktu shalat dan semisalnya, maka
hal itu diperbolehkan.
|| 147 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
" ثلاثة لا يدخلون الجنة، مدمن الخمر، وقاطع الرحم،
ومصدق بالسحر" رواه أحمد وابن حبان في صحيحه.
“Tiga orang yang tidak akan masuk sorga :
pecandu khomr ( minuman keras ), orang yang
memutuskan hubungan kekeluargaan, dan orang
yang mempercayai sihir (1)”. ( HR. Ahmad dan Ibnu
Hibban dalam kitab shohihnya ).
Kandungan bab ini :
1-Hikmah diciptakannya bintang-bintang.
2-Sanggahan terhadap orang yang mempunyai
anggapan adanya fungsi lain selain tiga tersebut.
3-Adanya perbedaan pendapat dikalangan ulama
tentang hukum mempelajari ilmu letak peredaran
bulan.
4-Ancaman bagi orang yang mempercayai sihir (
yang di antara jenisnya adalah ilmu perbintangan
), meskipun ia mengetahui akan kebatilannya.
(1 ) Mempercayai sihir yang di antara macamnya adalah ilmu nujum (
astrologi ), sebagaimana yang telah dinyatakan dal am suatu hadits
: “ barang siapa yang mempel ajari sebagian dari ilmu nujum,
maka sesungguhnya dia tel ah mempel ajari sebagian dari ilmu
sihir…” lihat bab 25.
|| 148 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
BAB 30
MENISBATKAN TURUNNYA HUJAN
KEPADA BINTANG
Firman Allah :
وتجعلون رزقكم أنكم تكذبون
“Dan kalian membalas rizki (yang telah
dikaruniakan Allah) kepadamu dengan mengatakan
perkataan yang tidak benar”(QS. Al Waqi’ah, 82 ).
Diriwayatkan dari Abu Malik Al Asy’ari
bahwa Rasulullah bersabda :
" أربع في أمتي من أمر الجاهلية لا يتركهن : الفخر
بالأحساب، والطعن في الأنساب، والاستسقاء بالنجوم، والنياحة
على الميت، وقال : النائحة إذا لم تتب قبل موا تقام يوم القيامة
وعليها سربال من قطران، ودرع من جرب" رواه مسلم.
“Empat hal yang terdapat pada umatku yang
termasuk perbuatan jahiliyah yang susah untuk
ditinggalkan : membangga-banggakan kebesaran
leluhurnya, mencela keturunan, mengaitkan
turunnya hujan kepada bintang tertentu, dan
meratapi orang mati”, lalu beliau bersabda : “wanita
yang meratapi orang mati bila mati sebelum ia
bertubat maka ia akan dibangkitkan pada hari
kiamat dan ia dikenakan pakaian yang berlumuran
dengan cairan tembaga, serta mantel yang
bercampur dengan penyakit gatal” ( HR. Muslim ).
|| 149 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
Imam Bukhori dan Muslim meriwayatkan
dari Zaid bin Kholid ia berkata : Rasulullah
mengimami kami pada sholat subuh di Hudaibiyah
setelah semalaman turun hujan, ketika usai
melaksanakan sholat, beliau menghadap kepada
jamaah dan bersabda :
" هل تدرون ماذا قال ربكم ؟ قالوا : الله ورسوله أعلم،
قال : أصبح عبادي مؤمن بي وكافر، فأما من قال : مطرنا
بفضل الله ورحمته، فذلك مؤمن بي كافر بالكوكب، وأما من
قال : مطرنا بنوءكذا وكذا، فذلك كافر بي مؤمن بالكوكب".
“Tahukah kalian apakah yang difirmankan
oleh Rabb pada kalian ?”, mereka menjawab :
“Allah dan RasulNya yang lebih tahu”, terus beliau
bersabda : “Dia berfirman : “pagi ini ada diantara
hamba-hambaku yang beriman dan ada pula yang
kafir, adapun orang yang mengatakan : hujan turun
berkat karunia dan rahmat Allah, maka ia telah
beriman kepadaKu dan kafir kepada bintang,
sedangkan orang yang mengatakan : hujan turun
karena bintang ini dan bintang itu, maka ia telah
kafir kepadaKu dan beriman kepada bintang”.
Imam Bukhori dan Muslim meriwayatkan
hadits dari Ibnu Abbas yang maknanya yang
antara lain disebutkan demikian :
قال بعضهم : لقد صدق نوء كذاوكذا، فأنزل الله هذه
. تكذبون إلى قوله فلا أقسم بمواقع النجوم الآية :
|| 150 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
“… ada di antara mereka berkata : ‘sungguh,
telah benar bintang ini, atau bintang itu’, sehingga
Allah menurunkan firmanNya :
. تكذبون إلى قوله فلا أقسم بمواقع النجوم
“Maka aku bersumpah dengan tempat tempat
peredaran bintang” sampai kepada firmanNya :”
Dan kamu membalas rizki ( yang telah dikaruniakan
Allah ) kepadamu dengan perkataan yang tidak
benar” (1).
Kandungan bab ini :
1-Penjelasan tentang maksud ayat dalam surat Al
Waqi’ah (2).
2-Menyebutkan adanya empat perkara yang
termasuk perbuatan jahiliyah.
3-Pernyataan bahwa salah satu diantaranya
termasuk perbuatan kufur ( yaitu menisbatkan
turunnya hujan kepada bintang tertentu ).
4-Kufur itu ada yang tidak mengeluarkan seseorang
dari Islam.
5-Di antara dalilnya adalah firman Allah yang
disabdakan oleh Nabi dalam hadits qudsinya :
“Pagi ini, di antara hamba hambaKu ada yang
beriman kepadaKu dan ada pula yang kafir …”
disebabkan turunnya ni’mat hujan.
6-Perlu pemahaman yang mendalam tentang iman
dalam kasus tersebut.
7-Begitu juga tentang kufur dalam kasus tersebut.
(1 ) Surat Al Waqi’ah, ayat 75 - 82
(2 ) Dalam ayat ini Allah mencela orang-orang musyrik atas kekafiran
mereka terhadap ni’mat yang dikaruniakan Allah dengan
menisbatkan turunnya hujan kepada bintang ; dan Allah
menyatakan bahwa perkat an ini dusta dan tidak benar, karena
turunnya hujan adalah karunia dan rahmat dariNya.
|| 151 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
8-Di antara pengertian kufur, adalah ucapan salah
seorang dari mereka : “sungguh telah benar
bintang ini atau bintang itu.”
9-Metode pengajaran kepada orang yang tidak
mengerti masalah dengan melontarkan suatu
pertanyaan, seperti sabda beliau : “tahukah kalian
apa yang difirmankan oleh Rabb kepada kalian ?”.
10-ncaman bagi wanita yang meratapi orang mati.
|| 152 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
BAB 31
[CINTA KEPADA ALLAH]
Firman Allah :
ومن الناس من يتخذ من دون الله أندادا يحبوم كحب
الله والذين آمنوا أشد حبا لله
“Dan diantara manusia ada orang-orang yang
mengangkat tandingan tandingan selain Allah,
mereka mencintaiNya sebagaimana mencintai Allah,
adapun orang-orang yang beriman sangat cinta
kepada Allah.” (QS. Al Baqarah, 165 ).
قل إن كان آباؤكم وأبناؤكم وإخوانكم وأزواجكم
وعشيرتكم وأموال اقترفتموها وتجارة تخشون كسادها ومساكن
ترضوا أحب إليكم من الله ورسوله وجهاد في سبيله فتربصوا
حتى يأتي الله بأمره
“Katakanlah jika babak-bapak, anak-anak,
saudara-saudara, ist ri istri, keluarga, harta
kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang
kamu khawatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah
tinggal yang kamu sukai; itu lebih kamu cintai
daripada Allah dan RasulNya, dan daripada
berjihad di jalanNya, maka tunggulah sampai Allah
mendatangkan keputusanNya” ( QS. At taubah, 24 ).
Imam Bukhori dan Muslim meriwayatkan
dari Anas bahwa Rasulullah bersabda :
|| 153 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
" لا يؤمن أحدكم حتى أكون أحب إليه من ولده ووالده
والناس أجمعين ".
“Tidak sempurna iman seseorang di antara
kalian sehingga aku lebih dicintainya daripada
anaknya, orang tuanya, dan manusia seluruhnya”.
Juga diriwayatkan oleh Imam Bukhori dan
Muslim dari Anas Rasulullah bersabda :
" ثلاث من كن فيه وجد ن حلاوة الإيمان : أن يكون
الله ورسوله أحب إليه مما سواهما، وأن يحب المرء لا يحبه إلا لله،
وأن يكره أن يعود في الكفر بعد أن أنقذه الله منه كما يكره أن
يقذف في النار". وفي رواية : " لا يجد أحد حلاوة الإيمان حتى
... إلى آخره.
“Ada tiga perkara, barang siapa terdapat di
dalam dirinya ketiga perkara itu, maka ia pasti
mendapatkan manisnya iman, yaitu : Allah dan
RasulNya lebih ia cintai dari pada yang lain,
mencintai seseorang tiada lain hanya karena Allah,
benci ( tidak mau kembali ) kepada kekafiran setelah
ia diselamatkan oleh Allah darinya, sebagaimana ia
benci kalau dicampakkan kedalam api”.
Dan disebutkan dalam riwayat lain :
“Seseorang tidak akan merasakan manisnya iman,
sebelum …”dst.
Ibnu Jarir meriwayatkan dari Ibnu Abbas ,
bahwa ia berkata :
|| 154 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
" من أحب في الله، وأبغض في الله، ووالى في الله، وعادى
في الله، فإنما تنال ولاية الله بذلك، ولن يجد عبد طعم الإيمان وإن
كثرت صلاته وصومه حتى يكون كذلك، وقد صار عامة
مؤاخاة الناس على أمر الدنيا، وذلك لا يجدي على أهله شيئا"
رواه ابن جرير.
“Barangsiapa yang mencintai seseorang
karena Allah, membenci karena Allah, membela
Karena Allah, memusuhi karena Allah, maka
sesungguhnya kecintaan dan pertolongan Allah itu
diperolehnya dengan hal-hal tersebut, dan seorang
hamba tidak akan bisa menemukan lezatnya iman,
meskipun banyak melakukan sholat dan puasa,
sehingga ia bersikap demikian. pada umumnya
persahabatan yang dijalin di antara manusia
dibangun atas dasar kepentingan dunia, dan itu
tidak berguna sedikitpun baginya”.
Ibnu Abbas menafsirkan firman Allah :
قال : المودة. وتقطعت م الأسباب
“ … dan putuslah hubungan di antara
mereka” ( QS. Al baqarah, 166). Ia mengatakan :
yaitu kasih sayang.
Kandungan bab ini :
|| 155 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
1-Penjelasan tentang ayat dalam surat Al Baqarah
(1).
2-Penjelasan tentang ayat dalam surat At Taubah
(2).
3-Wajib mencintai Rasulullah lebih dari kecintaan
terhadap diri sendiri, keluarga dan harta benda.
4-Pernyataan “tidak beriman” bukan berarti keluar
dari Islam.
5-Iman itu memiliki rasa manis, kadang dapat
diperoleh seseorang, dan kadangkala tidak.
6-Disebutkan empat sikap yang merupakan syarat
mutlak untuk memperoleh kecintaan Allah. Dan
seseorang tidak akan menemukan kelezatan iman
kecuali dengan keempat sikap itu.
7-Pemahaman Ibnu Abbas terhadap realita, bahwa
hubungan persahabatan antar sesama manusia
pada umumnya dijalin atas dasar kepentingan
duniawi.
8-Penjelasan tentang firman Allah : “ … dan
terputuslah segala hubungan antara mereka sama
sekali. (3)”
9-Disebutkan bahwa di antara orang-orang musyrik
ada yang mencintai Allah dengan kecintaan yang
sangat besar.
(1 ) Ayat ini menunjukkan bahwa barangsiapa yang mempertuhankan
selain Allah dengan mencintainya seperti mencintai Allah, maka
dia adalah musyrik.
(2 ) Ayat ini menunjukkan bahwa cinta kepada Allah dan cinta kepada
yang dicintai Allah wajib didahulukan di atas segala galanya.
(3 ) Ayat ini menunjukkan bahwa kecintaan dan kasih sayang yang
telah dibina orang-orang musyrik di dunia akan terputus sama
sekali ketika di akhirat, dan masing-masing dari mereka akan
melepaskan diri darinya.
|| 156 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
10-Ancaman terhadap seseorang yang mencintai
kedelapan perkara diatas [orang tua, anak-anak,
paman, keluarga, istri, harta kekayaan, tempat
tinggal dan perniagaan] lebih dari cintanya
terhadap agamanya.
11-Mempertuhankan selain Allah dengan
mencintainya sebagaimana mencintai Allah
adalah syirik akbar.
|| 157 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
BAB 32
[TAKUT KEPADA ALLAH]
Firman Allah :
إنما ذلكم الشيطان يخوف أولياءه، فلا تخافوهم وخافوني
إن كنتم مؤمنين
“Sesungguhnya mereka itu tiada lain
hanyalah syetan yang menakut-nakuti (kamu)
dengan kawan-kawannya (orang-orang musyrik )
karena itu janganlah kamu takut kepada mereka,
tetapi takutlah kepadaKu saja, jika kamu benarbenar
orang yang beriman” ( QS. Ali Imran, 175).
إنما يعمر مساجد الله من آمن بالله واليوم الآخر وأقام
الصلاة وآتى الزكاة ولم يخش إلا الله فعسى أولئك أن يكونوا من
. المهتدين
“Sesungguhnya yang memakmurkan masjidmasjid
Allah hanyalah orang-orang yang beriman
kepada Allah dan hari ahir, serta tetap mendirikan
sholat, membayar zakat , dan tidak takut ( kepada
siapapun) selain kepada Allah ( saja ) , maka mereka
itulah yang diharapkan termasuk golongan orangorang
yang mendapat petunjuk” ( QS. At Taubah, 18
).
|| 158 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
ومن الناس من يقول آمنا بالله فإذا أوذي في الله جعل
فتنة الناس كعذاب الله ولئن جاء نصر من ربك ليقولن إنا كنا
معكم أوليس الله بأعلم بما في صدور العالمين
“Dan diantara manusia ada yang berkata :
kami beriman kepada Allah, tetapi apabila ia
mendapat perlakuan yang menyakitkan karena
(imannya kepada) Allah, ia menganggap fitnah
manusia itu sebagai adzab Allah, dan sungguh jika
datang pertolongan dari Tuhanmu, mereka pasti
akan berkata :“Sesungguhnya kami besertamu”
bukankah Allah mengetahui apa yang ada dalam
dada semua manusia ?” (QS. Al ankabut, 10 ).
Diriwayatkan dalam hadits marfu’ dari Abu
Said , Rasulullah bersabda :
" إن من ضعف اليقين أن ترضي الناس بسخط الله، وأن
تحمدهم على رزق الله، وأن تذمهن على ما لم يؤتك الله، إن
رزق الله لا يجره حرص حريص، ولا يرده كراهية كاره".
“Sesungguhnya termasuk lemahnya
keyakinan adalah jika kamu mencari ridla manusia
dengan mendapat kemurkaan Allah, dan memuji
mereka atas rizki yang Allah berikan lewat
perantaraannya, dan mencela mereka atas dasar
sesuatu yang belum diberikan Allah kepadamu
melalui mereka, ingat sesungguhnya rizki Allah tidak
dapat didatangkan oleh ketamakan orang yang
tamak, dan tidak pula dapat digagalkan oleh
kebenciannya orang yang membenci”.
|| 159 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
Diriwayatkan dari Aisyah, ra. Bahwa
Rasulullah bersabda :
" من التمس رضا الله بسخط الناس رضي الله عنه وأرضى
عنه الناس، ومن التمس رضا الناس بسخط الله سخط الله عليه
وأسخط عليه الناس " رواه ابن حبان في صحيحه.
“Barangsiapa yang mencari Ridla Allah
sekalipun dengan resiko mendapatkan kemarahan
manusia, maka Allah akan meridlainya, dan akan
menjadikan manusia ridla kepadanya, dan
barangsiapa yang mencari ridla manusia dengan
melakukan apa yang menimbulkan kemurkaan
Allah, maka Allah murka kepadanya, dan akan
menjadikan manusia murka pula kepadanya” (HR.
Ibnu Hibban dalam kitab shohehnya ).
Kandungan bab ini :
1-Penjelasan tentang ayat dalam surat Ali Imran (1).
2-Penjelasan tentang ayat dalam surat At Taubah
(2).
3-Penjelasan tentang ayat dalam surat Al ‘Ankabut
(3).
(1 ) Ayat ini menunjukkan bahwa khauf ( takut ) termasuk ibadah
yang harus ditujukan kepada Allah semata, dan di antara tanda
kesempurnaan iman ial ah tiada merasa takut kepada siapapun
selain Allah saja.
(2 ) Ayat ini menunjukkan bahwa memurnikan rasa takut kepada
Allah adalah wajib, sebagaimana shalat, zakat dan kewajiban
lainnya.
(3 ) Ayat ini menunjukkan bahwa merasa t akut akan perl akuan buruk
dan menyakitkan dari manusia dikarenakan iman kepada Allah
|| 160 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
4-Keyakinan itu bisa menguat dan bisa melemah.
5-Tanda-tanda melemahnya keyakinan antara lain
tiga perkara yang disebutkan dalam hadits Abu
Said diatas.
6-Memurnikan rasa takut hanya kepada Allah
adalah termasuk kewajiban.
7-Adanya pahala bagi orang yang melakukannya.
8-Adanya ancaman bagi orang yang
meninggalkannya.
adalah termasuk takut kepada selain Allah ; dan menunjukkan
pula kewajiban bersabar dalam berpegang teguh kepada jal an
Allah.
|| 161 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
BAB 33
[TAWAKKAL KEPADA ALLAH]
Firman Allah :
وعلى الله فتوكلوا إن كنتم مؤمنين
“Dan hanya kepada Allah hendaklah kamu
bertawakkal, jika kamu benar benar orang yang
beriman” ( QS. Al Maidah, 23 ).
إنما المؤمنون الذين إذا ذكر الله وجلت قلوم وإذا تليت
عليهم آياته زادم إيمانا وعلى رم يتوكلون
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman
(dengan sempurna) itu adalah mereka yang apabila
disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan
apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman
mereka karenanya, serta hanya kepada Rabbnya
mereka bertawakkal” ( QS. Al Anfal, 2 )
يا أيها النبي حسبك الله ومن اتبعك من المؤمنين
“Wahai Nabi, cukuplah Allah ( menjadi
pelindung ) bagimu, dan bagi orang orang mu’min
yang mengikutimu” ( QS. Al Anfal, 64 ).
ومن يتوكل على الله فهو حسبه
“ … dan barangsiapa yang bertawakkal
kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan
(keperluan)nya” ( QS. At tholaq, 3 ).
حسبنا الله ونعم الوكيل
“Cukuplah Allah bagi kami, dan Allah adalah
sebaik-baik pelindung” (QS. Ali Imran, 173 ).
|| 162 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
Kalimat ini diucapkan oleh Nabi Ibrahim
saat beliau dicampakkan kedalam kobaran api, dan
diucapkan pula oleh Nabi Muhammad disaat ada
yang berkata kepada beliau : “Sesungguhnya orangorang
quraisy telah mengumpulkan pasukan untuk
menyerang kamu, karena itu takutlah kepada
mereka, tetapi perkataan itu malah menambah
keimanan beliau …” ( QS. Ali Imran, 173 ).
Kandungan bab ini :
1-Tawakkal itu termasuk kewajiban.
2-Tawakkal itu termasuk syarat-syarat iman.
3-Penjelasan tentang ayat dalam surat Al Anfal (1).
4-Penjelasan tentang ayat dalam akhir surat Al
Anfal (2).
5-Penjelasan tentang ayat dalam surat At-Tholaq (3).
6-Kalimat حسبنا الله ونعم الوكيل mempunyai
kedudukan yang sangat penting, kerena telah
diucapkan oleh Nabi Ibrahim dan Nabi
Muhammad ketika dalam situasi yang sulit
sekali.
(1 ) Ayat ini menunjukkan bahwa tawakkal kepada Allah merupakan
sifat orang-orang yang beriman kepada Allah; dan menunjukkan
bahwa iman dapat bertambah dan dapat pula berkurang.
(2 ) Dalam ayat ini Allah memerintahkan kepada Nabi dan orangorang
beriman yang mengikutinya supaya bertawakkal kepada
Allah, karena Allah lah yang akan mencukupi keperluan mereka.
(3 ) Ayat ini menunjukkan kewajiban bertawakkal kepada Allah dan
pahala bagi orang yang melakukannya.
|| 163 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
BAB 34
MERASA AMAN DARI SIKSA ALLAH
DAN BERPUTUS ASA DARI RAHMATNYA
Firman Allah :
أفأمنوا مكر الله، فلا يأمن مكر الله إلا القوم الخاسرون
“Maka apakah mereka merasa aman dari
azab Allah ( yang tiada terduga duga ) ?, tiada yang
merasa aman dari azab Allah kecuali orang-orang
yang merugi” ( QS. Al A’raf, 99 ).
ومن يقنط من رحمة ربه إلا الضالون
“Dan tiada yang berputus asa dari rahmat
Rabbnya kecuali orang orang yang sesat” ( QS. Al
Hijr, 56 ).
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa
Rasulullah ketika ditanya tentang dosa-dosa
besar, beliau menjawab :
" الشرك بالله، واليأس من روح الله، والأمن من مكر الله
."
“Yaitu : syirik kepada Allah, berputus asa dari
rahmat Allah, dan merasa aman dari makar Allah”.
Abdurrazzaq meriwayatkan dari Ibnu Mas’ud
, ia berkata :
" أكبر الكبائر : الإشراك بالله، والأمن من مكر
الله، والقنوط من رحمة الله، واليأس من روح الله ".
|| 164 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
“Dosa besar yang paling besar adalah :
mensekutukan Allah, merasa aman dari siksa Allah,
berputus harapan dari rahmat Allah, dan berputus
asa dari pertolongan Allah” ( HR. Abdur Razzaq ) .
Kandungan bab ini :
1-Penjelasan tentang ayat dalam surat Al A’raf (1).
2-Penjelasan tentang ayat dalam surat Al Hijr (2).
3-Ancaman yang keras bagi orang yang merasa
aman dari siksa Allah.
4-Ancaman yang keras bagi orang yang berputus
asa dari rahmat Allah.
(1 ) Ayat ini menunjukkan bahwa merasa aman dari siksa adalah dosa
besar yang harus dijauhi oleh orang mu’min.
(2 ) Ayat ini menunjukkan bahwa bersikap putus asa dari rahmat
Allah termasuk pula dosa besar yang harus dijauhi. Dari kedua
ayat ini dapat disimpulkan bahwa seorang mu’min harus
memadukan antara dua sikap ; harap dan khawatir, harap akan
rahmat Allah dan khawatir terhadap siksa Nya.
|| 165 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
BAB 35
SABAR TERHADAP TAKDIR ALLAH
ADALAH BAGIAN DARI IMAN KEPADANYA
Allah berfirman :
وما أصاب من مصيبة إلا بإذن الله، ومن يؤمن بالله يهد
قلبه والله بكل شيء عليم
“Tiada suatu musibah yang menimpa
seseorang kecuali dengan izin Allah, dan
barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia
akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah
Maha Mengetahui segala sesuatu.” ( QS. At
Taghobun 11 )
‘Alqomah (1) menafsirkan Iman yang
disebutkan dalam ayat ini dengan mengatakan :
" هو الرجل تصيبه المصيبة فيعلم أا من عند الله فيرضى
ويسلم "
“Yaitu : orang yang ketika ditimpa musibah, ia
meyakini bahwa itu semua dari Allah, maka ia pun
ridla dan pasrah ( atas takdirNya ).
Diriwayatkan dalam shahih Muslim dari Abu
Hurairah bahwa Rasulullah bersabda :
(1 ) ‘Al Qomah bin Qais bin Abdullah bin Malik An Nakhai, salah
seorang tokoh dari ulama tabiin, dilahirkan pada masa hidup Nabi
dan meninggal tahun 62 H ( 681 M ).
|| 166 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
" اثنان في الناس هما م كفر، الطعن في النسب، والنياحة
على الميت "
“Ada dua perkara yang masih dilakukan
oleh manusia, yang kedua duanya merupakan
bentuk kekufuran : mencela keturunan, dan
meratapi orang mati”.
Imam Bukhori dan Muslim meriwayatkan
hadits marfu’, dari Ibnu Mas’ud , bahwa
Rasulullah bersabda :
" ليس منا من ضرب الخدود، وشق الجيوب، ودعا بدعوى
الجاهلية ".
“Tidak termasuk golongan kami orang yang
memukul mukul pipi, merobek-robek pakaian, dan
menyeru dengan seruan orang-orang jahil iyah”.
Diriwayatkan dari Anas sesungguhnya
Rasulullah bersabda :
إذا أراد الله بعبده الخير عجل الله له بالعقوبة في الدنيا، وإذا
أراد بعبده الشر أمسك عنه بذنبه حتى يوافي به يوم القيامة "
“Apabila Allah menghendaki kebaikan pada
seorang hambanya, maka Ia percepat hukuman
baginya di dunia, dan apabila Ia menghendaki
keburukan pada seorang hambanya, maka Ia
|| 167 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
tangguhkan dosanya sampai ia penuhi balasannya
nanti pada hari kiamat.”(HR. Tirmidzi dan Al Hakim)
Nabi Muhammad bersabda :
" إن عظم الجزاء مع عظم البلاء ، وإن الله تعالى إذا أحب
قوما ابتلاهم، فمن رضي فله الرضا، ومن سخط فله السخط "
حسنه الترمذي.
“Sesungguhnya besarnya balasan itu sesuai
dengan besarnya ujian, dan sesungguhnya Allah
jika mencintai suatu kaum, maka Ia akan
mengujinya, barang siapa yang ridla akan ujian itu
maka baginya keridloan Allah, dan barang siapa
yang marah / benci terhadap ujian tersebut, maka
baginya kemurkaan Allah” ( Hadits hasan menurut
Imam Turmudzi ).
Kandungan dalam bab ini :
1-Penjelasan tentang ayat dalam surat At Taghobun
(1).
2-Sabar terhadap cobaan termasuk iman kepada
Allah .
3-Disebutkan tentang hukum mencela keturunan.
4-Ancaman keras bagi orang yang memukul-mukul
pipi, merobek robek baju, dan menyeru kepada
seruan jahiliah [karena meratapi orang mati].
5-Tanda apabila Allah menghendaki kebaikan
kepada hambaNya.
(1 ) Ayat ini menunjukkan tentang keutamaan sabar atas segala takdi r
Allah yang pahit, seperti musibah ; dan menunjukkan bahwa amal
termasuk dalam pengertian iman.
|| 168 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
6-Tanda apabila Allah menghendaki keburukan
kepada hambaNya.
7-Tanda kecintaan Allah kepada hambaNya.
8-Dilarang bersikap marah dan tidak sabar atas
cobaan ketika diuji oleh Allah .
9-Pahala bagi orang yang ridla atas ujian dan
cobaan.
|| 169 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
BAB 36
RIYA (1)
Firman Allah :
قل إنما أنا بشر مثلكم يوحى إلي أنما إلهكم إله واحد،
فمن كان يرجو لقاء ربه فليعمل عملا صالحا ولا يشرك بعبادة
ربه أحدا
“Katakanlah : “ sesungguhnya aku ini
hanyalah seorang manusia seperti kamu, yang
diwahyukan kepadaku : ‘bahwa sesungguhnya
sesembahan kamu adalah sesembahan yang Esa’ ,
maka barang siapa yang mengharap perjumpaan
dengan Rabbnya hendaklah ia mengerjakan amal
sholeh dan janganlah ia berbuat kemusyrikan
sedikitpun dalam beribadah kepada Rabbnya.” ( QS.
Al Kahfi, 110 ).
Diriwayatkan dari Abu Hurairah dalam
hadits marfu’, bahwa Rasulullah bersabda : Allah
berfirman :
" أنا أغنى الشركاء عن الشرك، من عمل عملا أشرك معي
فيه غيري تركته وشركه " رواه مسلم.
“Aku adalah Sekutu Yang Maha cukup sangat
menolak perbuatan syirik. Barang siapa yang
mengerjakan amal perbuatan dengan dicampuri
(1 )Riya’ adalah berbuat baik karena orang lain.
|| 170 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
perbuatan syirik kepadaKu, maka Aku tinggalkan ia
bersama perbuatan syiriknya itu” ( HR. Muslim ) .
Diriwayatkan dari Abu Said dalam hadits
marfu’ bahwa Rasulullah bersabda :
" ألا أخبركم بما هو أخوف عليكم عندي من المسيح
الدجال ؟", قالوا : بلى يا رسول الله، قال : " الشرك الخفي
يقوم الرجل فيصلي فيزين صلاته لما يرى من نظر رجل إليه "
رواه أحمد.
“Maukah kalian aku beritahu tentang sesuatu
yang bagiku lebih aku hawatirkan terhadap kamu
dari pada Al Masih Ad dajjal (1) ?”, para sahabat
(1 ) Al Masih Ad Dajjal i alah seorang manusia pembohong terbesar
yang akan muncul pada akhir zaman, mengaku sebagai Al Masih
bahkan mengaku sebagai tuhan yang disembah. Kehadirannya di
dunia ini termasuk diantara t anda tanda besar akan tibanya hari
kiamat. Sedang keajaiban keaj aiban yang bisa dilakukannya
merupakan cobaan dari Allah untuk umat manusia yang masih
hidup pada masa itu. Disebutkan dalam shahih Muslim bahwa
masa kemunculannya di dunia nanti selama 40 hari, di antara hari
hari tersebut ; sehari bagaikan setahun, sehari bagaikan sebulan,
sehari bagaikan seminggu, kemudian hari hari lainnya
sebagaimana biasa ; atau kalau kita jumlahkan sama dengan satu
tahun dua bulan dua minggu. Hadits hadits tent ang Ad Dajjal ini
telah diriwayatkan oleh kalangan banyak sahabat, antara lain :
Abu Bakar Ash Shiddiq, Abu Hurairah, Mu’adz bin Jabal, Jabir
bin Abdillah, Abu SA’id Al Khudri, An Nawwas bin Sam’an,
Anas bin Malik, Ibnu Umar, Ibnu Abbas, Aisyah, Ummu
Salamah, Fatimah binti Qais dan lain lain. Masalah ini bisa
dirujuk dalam :
|| 171 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
menjawab : “baik, ya Rasulullah.”, kemudian
Rasulullah bersabda : “syirik yang tersembunyi ,
yaitu ketika seseorang berdiri melakukan sholat , ia
perindah sholatnya itu kerena mengetahui ada
orang lain yang melihatnya” (HR. Ahma ).
Kandungan bab ini :
1-Penjelasan tentang ayat dalam surat Al Kahfi (1).
2-Masalah yang penting sekali, yaitu : pernyataan
bahwa amal shalih apabila dicampuri dengan
sesuatu yang bukan karena Allah, maka tidak
akan diterima oleh Allah .
3-Hal itu disebabkan karena Allah adalah
sembahan yang sangat menolak perbuatan syirik
karena sifat ke – Mahacukupan –Nya.
-Shahih Bukhari : kitab Al fitan bab 26 –27 : kitab At Tauhid bab
27, 31.
-Shahih Muslim : kitab Al fitan bab 20, 21, 22, 23, 24, 25.
-Shahih At Turmudzi : kitab Al fitan bab 55, 56, 57,58, 59,
60,61,62.
-Sunan Abu Dawud : kitab malahim bab : 14, 15.
-Sunan Ibnu Majah : kitab Al Fitan bab 33.
-Musnad Imam Ahmad : jilid I hal 6, 7 ; jilid 2 hal : 33, 37, 67,
104, 124, 131 ; jilid 5 hal : 27, 32, 43, 47.
-Dan kitab kitab koleksi hadits lainnya.
(1 ) Ayat ini menunjukkan bahwa amal ibadah tidak akan diterima
oleh Allah kecuali bila memenuhi dua syarat :
pertama : ikhlas semata mata karena Allah, tidak ada syirik di
dalamnya sekalipun syirik kecil seperti riya’.
Kedua : sesuai dengan tuntunan Rasulullah , karena suatu amal
disebut shalih jika ada dasar perintahnya dal am agama.
Ayat ini mengisyaratkan pula bahwa ibadah itu tauqifiyah, artinya
berlandaskan pada ajaran yang dibawa Rasulullah , tidak
menurut akal maupun nafsu seseorang.
|| 172 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
4-Sebab yang lain adalah karena Allah adalah
sekutu yang terbaik.
5-Rasulullah sangat khawatir apabila sahabatnya
melakukan riya’.
6-Penjelasan tentang riya dengan menggunakan
contoh sebagai berikut : seseorang melakukan
sholat karena Allah, kemudian ia perindah
sholatnya karena ada orang lain yang
memperhatikannya.
|| 173 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
BAB 37
MELAKUKAN AMAL SHOLEH UNTUK
KEPENTINGAN DUNIA ADALAH SYIRIK
Firman Allah :
من كان يريد الحياة الدنيا وزينتها نوف إليهم أعمالهم
فيها، وهم فيها لا يبخسون، أولئك الذين ليس لهم في الآخرة إلا
النار وحبط ما صنعوا فيها وباطل ما كانوا يعملون
“Barangsiapa yang menghendaki kehidupan
dunia dan perhiasaanya, niscaya kami berikan
kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia
dengan sempurna dan mereka di dunia ini tidak
akan dirugikan, mereka itulah orang-orang yang
tidak memperoleh di akhirat kecuali neraka, dan
lenyaplah di ahirat itu apa yang telah mereka
usahakan di dunia, serta sia-sialah apa yang telah
mereka kerjakan” ( QS. Hud, 15 –16 ).
Dalam shoheh Bukhori dari Abu Hurairah,
Rasulullah bersabda :
" تعس عبد الدينار، تعس عبد الدرهم، تعس عبد
الحميصة، تعس عبد الخميلة، إن أعطي رضي، وإن لم يعط
سخط، تعس وانتكس، وإذا شيك فلا انتقس، طوبى لعبد أخذ
بعنان فرسه في سبيل الله ، أشعث رأسه، مغبرة قدماه، إن كان في
الحراسة كان في الحراسة، وإن كان في الساقة كان في الساقة، إن
استأذن لم يؤذن له، وإن شفع لم يشفع ".
|| 174 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
“Celaka hamba dinar, celaka hamba dirham,
celaka hamba khomishoh, celaka hamba khomilah
(1), jika diberi ia senang, dan jika tidak diberi ia
marah, celakalah ia dan tersungkurlah ia, apabila
terkena duri semoga tidak bisa mencabutnya,
berbahagialah seorang hamba yang memacu
kudanya ( berjihad di jalan Allah ), dengan kusut
rambutnya, dan berdebu kedua kakinya, bila ia
ditugaskan sebagai penjaga, dia setia berada di pos
penjagaan, dan bila ditugaskan digaris belakang,
dia akan tetap setia digaris belakang, jika ia minta
izin (untuk menemui raja atau penguasa) tidak
diperkenankan (2), dan jika bertindak sebagai
pemberi syafaat ( sebagai perantara ) maka tidak
diterima syafaatnya (perantaraannya)”.
Kandungan bab ini :
1-Motivasi seseorang dalam amal ibadahnya, yang
semestinya untuk akhirat malah untuk
kepentingan duniawi [termasuk syirik dan
menjadikan pekerjaan itu sia-sia tidak diterima
oleh Allah]
(1 ) Khamishah dan khamilah adalah pakai an yang terbuat dari wool
atau sutera dengan diberi sulaman atau garis garis yang menarik
dan indah. Maksud ungkapan Rasulullah dengan sabdanya
tersebut ialah untuk menunjukkan orang yang sangat ambisi
dengan kekayaan duni awi, sehingga menj adi hamba harta benda.
Mereka itulah orang orang yang celaka dan sengsara.
(2 ) Tidak diperkenankan dan tidak diterima perantaraanya, karena dia
tidak mempunyai kedudukan atau pangkat dan tidak terkenal ;
soalnya perbuatan dan amal yang dilakukannya diniati karena
Allah semata.
|| 175 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
2-Penjelasan tentang ayat dalam surat Hud (1).
3-Manusia muslim disebut sebagai hamba dinar,
hamba dirham, hamba khamishah dan khamilah
[jika menjadikan kesenangan duniawi sebagai
tujuan].
4-Tandanya apabila diberi ia senang, dan apabila
tidak diberi ia marah.
5-Rasulullah mendo’akan : “ celakalah dan
tersungkurlah”.
6-Juga mendoakan : “jika terkena duri semoga ia
tidak bisa mencabutnya”.
7-Pujian dan sanjungan untuk mujahid yang
memiliki sifat sifat sebagaimana yang disebut
dalam hadits.
(1 ) Ayat ini menjelaskan tentang hukum orang yang motivasinya
hanya kepentingan dan keni’matan duniawi, dan akibat yang akan
diterimanya baik di dunia maupun di akhirat nanti.
|| 176 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
BAB 38
MENTAATI ULAMA DAN UMARA DALAM
MENGHARAMKAN YANG HALAL DAN
MENGHALALKAN YANG HARAM BERARTI
MEMPERTUHANKAN MEREKA
Ibnu Abbas berkata :
" يوشك أن تنزل عليكم حجارة من السماء، أقول :
، وتقولون : قال أبو بكر وعمر ". قال رسول الله
“Aku khawatir bila kalian ditimpa hujan batu
dari langit, karena aku mengatakan : “Rasulullah
bersabda”, tetapi kalian malah mengatakan : “Abu
Bakar dan Umar berkata”.”
Imam Ahmad bin Hanbal mengatakan : “Aku
merasa heran pada orang-orang yang tahu tentang
isnad hadits dan keshahehannya, tetapi mereka
menjadikan pendapat Sufyan sebagai acuannya,
padahal Allah telah berfirman :
فليحذر الذين يخالفون عن أمره أن تصيبهم فتنة أو
يصيبهم عذاب أليم
“Maka hendaklah orang-orang yang
menyalahi perintahNya takut akan ditimpa fitnah
atau ditimpa siksa yang pedih” ( QS. An nur, 63 ).
Tahukah kamu apakah yang dimaksud
dengan fitnah itu ? fitnah disitu maksudnya adalah
syirik, bisa jadi apabila ia menolak sabda Nabi akan
|| 177 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
terjadi dalam hatinya kesesatan sehingga celakalah
dia”.
Diriwayatkan dari ‘Ady bin Hatim bahwa ia
mendengar Rasulullah membaca firman Allah :
اتخذوا أحبارهم ورهبام أربابا من دون الله
“Mereka menjadikan orang-orang alim dan
rahib rahib mereka sebagai tuhan tuhan selain
Allah…”( QS. Al Bara’ah, 31)
Maka saya berkata kepada beliau : “Sungguh
kami tidaklah menyembah mereka”, beliau
bersabda :
" أليس يحرمون ما أحل الله فتحرمونه، ويحلون ما حرم الله
فتحلونه ؟ فقلت : بلى، قال : فتلك عبادم، رواه أحمد
والترمذي وحسنه.
“Tidakkah mereka mengharamkan apa yang
telah dihalalkan Allah, lalu kalian pun
mengaharamkanya; dan tidakkah mereka itu
menghalalkan apa yang diharamkan Allah, lalu
kalian menghalalkannya ?”, Aku menjawab : ya,
maka beliau bersabda : “itulah bentuk
penyembahan kepada mereka.” (HR. Imam Ahmad
dan At Tirmidzi dengan menyatakan hasan )
Kandungan bab ini :
1-Penjelasan tentang ayat dalam surat An nur (1).
2-Penjelasan tentang ayat dalam surat Bara’ah (1)
(1 ) Ayat ini mengandung suatu peringatan supaya kita jangan sampai
menyalahi Kitab dan Sunnah.
|| 178 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
3-Perlu diperhatikan arti ibadah yang sebelumnya
telah diingkari oleh ‘Ady bin Hatim.
4-Pemberian contoh kasus yang dikemukakan oleh
Ibnu Abbas dengan menyebut nama Abu Bakar
dan Umar, dan yang dikemukakan oleh Ahmad
bin Hanbal dengan menyebut nama Sufyan.
5-Hal tersebut telah berkembang sedemikian rupa,
sehingga banyak terjadi pada kebanyakan
manusia penyembahan terhadap orang-orang
sholeh, yang dianggapnya sebagai amal yang
paling utama, dan dipercayainya sebagai wali
[yang dapat mendatangkan suatu manfa’at atau
mara bencana], serta penyembahan terhadap
orang-orang alim melalui ilmu pengetahuan dan
fiqh [dengan diikuti apa saja yang dikatakan, baik
sesuai dengan firman Allah dan sabda RasulNya
atau tidak].
kemudian hal ini berkembang lebih parah lagi,
dengan adanya penyembahan terhadap orang-orang
yang tidak sholeh, dan terhadap orang-orang bodoh
yang tidak berilmu [dengan diikuti pendapat
pendapatnya, bahkan bid’ah dan syirik yang
mereka lakukan juga diikuti].
(1 ) Ayat dalam surat At Taubah ini menunjukkan bahwa barang siapa
mentaati seseorang dengan menyalahi hukum yang tel ah
ditetapkan Allah berarti telah mengangkatnya sebagai tuhan
selain Allah.
|| 179 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
BAB 39
[BERHAKIM KEPADA SELAIN ALLAH DAN
RASULNYA]
Firman Allah :
ألم تر إلى الذين يزعمون أم آمنوا بما أنزل إليك وما
أنزل من قبلك يريدون أن يتحاكموا إلى الطاغوت وقد أمروا
أن يكفروا به ويريد الشيطان أن يضلهم ضلالا بعيدا وإذا قيل
لهم تعالوا إلى ما أنزل الله وإلى الرسول رأيت المنافقين يصدون
عند صدودا فكيف إذا أصابتهم مصيبة بما قدمت أيديهم ثم
. جاءوك يحلفون بالله إن أردنا إلا إحسانا وتوفيقا
“Tidakkah kamu memperhatikan orang-orang
yang mengaku dirinya telah beriman kepada apa
yang diturunkan kepadamu, dan kepada apa yang
diturunkan sebelum kamu ? mereka hendak
berhakim kepada Thoghut, padahal mereka telah
diperintahkan untuk mengingkari Thoghut itu, dan
syetan bermaksud menyesatkan mereka ( dengan )
penyesatan yang sejauh jauhnya. Apabila dikatakan
kepada mereka: “Marilah kamu ( tunduk ) kepada
hukum yang Allah telah turunkan dan kepada
hukum Rasul”, sincaya kamu lihat orang-orang
munafik itu menghalangi ( manusia ) dari (
mendekati ) kamu dengan sekuat kuatnya. Maka
bagaimanakah halnya, apabila mereka ditimpa
sesuatu musibah disebabkan perbuatan tangan
mereka sendiri , kemudian mereka datang kepadamu
seraya bersumpah : “Demi Allah, sekali kali kami
|| 180 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
tidak menghendaki selain penyelesain yang baik
dan perdamaian yang sempurna. ” ( QS. An nisa, 60
).
وإذا قيل لهم لا تفسدوا في الأرض قالوا إنما نحن
. مصلحون
“Dan apabila dikatakan kepada mereka (
orang-orang munafik ) : “janganlah kamu berbuat
kerusakan di muka bumi” (1), mereka menjawab :
“sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan
perbaikan” ( QS. Al baqarah, 11 ).
. ولا تفسدوا في الأرض بعد إصلاحها
“Dan janganlah kamu membuat kerusakan di
muka bumi ini sesudah Allah memperbaiki” ( QS. Al
A’raf, 56 ) .
أ فحكم الجاهلية يبغون ومن أحسن من الله حكما لقوم
يوقنون
“Apakah hukum jahiliyah yang mereka
kehendaki, dan tidak ada yang lebih baik hukumnya
daripada hukum Allah bagi orang-orang yang yakin”
( QS. Al Maidah, 50 )
Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar
sesungguhnya Rasulullah bersabda :
" لا يؤمن أحدكم حتى يكون هواه تبعا لما جئت به ".
(1 ) Maksudnya : janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi
dengan kekafi ran dan perbuatan maksiat lainnya.
|| 181 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
“Tidaklah beriman ( dengan sempurna)
seseorang diantara kamu, sebelum keinginan
dirinya mengikuti apa yang telah aku bawa (dari
Allah)” ( Imam Nawawi menyatakan hadits ini
shoheh ).
As Sya’by menuturkan : “pernah terjadi
pertengkaran antara orang munafik dan orang
yahudi. Orang yahudi itu berkata : “Mari kita
berhakim kepada Muhammad”, karena ia
mengetahui bahwa bahwa beliau tidak menerima
suap. Sedangkan orang munafik tadi berkata :
“Mari kita berhakim kepada orang yahudi”, karena
ia tahu bahwa mereka mau menerima suap. Maka
bersepakatlah keduanya untuk berhakim kepada
seorang dukun di Juhainah, maka turunlah ayat :
ألم تر إلى الذين يزعمون ... الآية
Ada pula yang menyatakan bahwa ayat di atas
turun berkenaan dengan dua orang yang
bertengkar, salah seorang dari mereka berkata :
“Mari kita bersama-sama mengadukan kepada Nabi
Muhammad , sedangkan yang lainnya
mengadukan kepada Ka’ab bin Asyraf”, kemudian
keduanya mengadukan perkara mereka kepada
Umar . Salah seorang di antara keduanya
menjelaskan kepadanya tentang permasalahan
yang terjadi, kemudian Umar bertanya kepada
orang yang tidak rela dengan keputusan Rasulullah
: “Benarkah demikian ?”, ia menjawab : “Ya,
benar”. Akhirnya dihukumlah orang itu oleh Umar
dengan dipancung pakai pedang.
|| 182 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
Kandungan bab ini :
1-Penjelasan tentang ayat yang terdapat dalam
surat An Nisa’ (1), yang didalamnya terdapat
keterangan yang bisa membantu untuk
memahami makna Thoghut.
2-Penjelasan tentang ayat yang ada dalam surat Al
Baqarah (2).
3-Penjelasan tentang ayat yang terdapat dalam
surat Al A’raf (3)
4-Penjelasan tentang ayat yang ada dalam surat Al
Ma’idah (1).
(1 ) Ayat ini menunjukkan kewajiban berhakim kepada Kitabullah
dan Sunnah Rasulullah, dan menerima hukum keduanya dengan
ridla dan tunduk. Barang siapa yang berhakim kepada selainnya,
berarti berhakim kepada thagut, apapun sebutannya. Dan
menunjukkan kewajiban mengingkari thaghut, serta menjauhkan
diri dan waspada terhadap tipu daya syetan. Dan menunjukkan
pula bahwa barangsiapa yang diaj ak berhakim dengan hukum
Allah dan RasulNya haruslah menerima; apabila menolak maka
dia adalah munafik, dan apapun dalih yang dikemukakan seperti
menghendaki penyelesai an yang baik dan perdamaian yang
sempurna bukanlah merupakan al asan baginya untuk menerima
selain hukum Allah dan RasulNya.
(2 ) Ayat ini menunjukkan bahwa barangsiapa yang mengaj ak
berhukum kepada selain hukum yang diturunkan Allah, maka ia
telah berbuat kerusakan yang sangat berat di muka bumi, dan
dalih mengadakan perbaikan bukan al asan sama sekali untuk
meninggalkan hukumNya ; menunjukkan pula bahwa orang yang
sakit hatinya akan memutar balikkan nilai nilai, di mana yang hak
dijadikan batil dan yang batil dijadikan hak.
(3 ) Ayat ini menunjukkan bahwa barang siapa yang mengaj ak
berhukum kepada selain hukum Allah, maka ia telah berbuat
kerusakan yang sangat berat di muka bumi, dan menunjukkan
bahwa perbaikan di muka bumi adalah dengan menerapkan
hukum yang diturunkan Allah.
|| 183 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
5-Penjelasan As Sya’by tentang sebab turunnya
ayat yang pertama ( yang terdapat dalam surat An
Nisa’ ).
6-Penjelasan tentang iman yang benar dan iman
yang palsu [ Iman yang benar, yaitu : berhakim
kepada kitab Allah dan sunnah Rasulullah, dan
iman yang palsu yaitu : mengaku beriman tetapi
tidak mau berhakim kepada Kitab Allah dan
Sunnah Rasulullah, bahkan berhakim kepada
thaghut ].
7-Kisah Umar dengan orang munafik [ bahwa Umar
memenggal leher orang munafik tersebut, karena
dia tidak rela dengan keputusan Rasulullah ]
8-Seseorang tidak akan beriman ( sempurna dan
benar ) sebelum keinginan dirinya mengikuti
tuntunan yang dibawa oleh Rasulullah .
(1 ) Ayat ini menunjukkan bahwa orang yang menghendaki salain
hukum Allah, berarti ia menghendaki hukum jahiliyah.
|| 184 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
BAB 40
MENGINGKARI SEBAGIAN
NAMA DAN SIFAT ALLAH
Firman Allah :
وهم يكفرون بالرحمن قل هو ربي لا إله إلا هو عليه
توكلت وإليه متاب
“Dan mereka kafir ( ingkar ) kepada Ar
Rahman ( Dzat Yang Maha Pengasih ). Katakanlah
: “Dia adalah Tuhanku, tiada sesembahan yang hak
selain dia, hanya kepada Nya aku bertawakkal dan
hanya kepadaNya aku bertaubat.” ( QS. Ar Ra’d, 30 )
Diriwayatkan dalam shaheh Bukhari, bahwa
Ali bin Abi Thalib berkata :
" حدثوا الناس بما يعرفون، أتريدون أن يكذب الله ورسوله
." ؟
“Berbicaralah kepada orang-orang dengan
apa yang difahami oleh mereka, apakah kalian
menginginkan Allah dan RasulNya didustakan ?”.
Abdur Razak meriwayatkan dari Ma’mar dari
Ibnu Thowus dari bapaknya dari Ibnu Abbas,
bahwa ia melihat seseorang terkejut ketika
mendengar hadits Nabi Muhammad yang
berkenaan dengan sifat-sifat Allah , karena
merasa keberatan dengan hal tersebut, maka Ibnu
Abbas berkata :
|| 185 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
"ما فرق هؤلاء ؟ يجدون رقة عند محكمه ويهلكوه عند
متشابه".
“Apa yang dihawatirkan oleh mereka itu ?
mereka mau mendengar dan menerima ketika
dibacakan ayat-ayat yang muhkamat ( jelas
pengertiannya ), tapi mereka keberatan untuk
menerimanya ketika dibacakan ayat ayat yang
mutasyabihat ( sulit difahami ) 1.
Orang-orang Quraisy ketika mendengar
Rasulullah menyebut “Ar Rahman”, mereka
mengingkarinya, maka terhadap mereka itu, Allah
menurunkan firmanNya : وهم يكفرون بالرحمن
“Dan mereka kafir terhadap Ar Rahman”.
Kandungan bab ini :
1-Dinyatakan tidak beriman, karena mengingkari
(menolak) sebagian dari Asma’ dan Sifat Allah.
(1 ) Perkataan Ibnu Abbas disebutkan penulis setelah perkataan Ali
yang menyatakan bahwa seyogyanya tidak usah dituturkan
kepada orang-orang apa yang tidak mereka mengerti, adal ah
untuk menunjukkan bahwa nash nash Al Qur’an maupun hadits
yang berkenaan si fat Allah tidak termasuk hal tersebut, bahkan
perlu pula disebutkan dan ditegaskan, karena keberatan sebagi an
orang akan hal tersebut bukanlah menjadi factor penghal ang
untuk menyebutkannya, sebab para ulama semenjak zaman
dahulu masih membacakan ayat ayat dan hadits hadits yang
berkenaan dengan si fat Allah di hadapan orang orang umum
maupun khusus.
|| 186 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
2-Penjelasan tentang ayat yang terdapat dalam
surat Ar Ra’d(1).
3-Tidak dibenarkan menyampaikan kepada
manusia hal-hal yang tidak difahami oleh
mereka.
4-Hal itu disebabkan karena bisa mengakibatkan
Allah dan RasulNya didustakan, meskipun ia
tidak bermaksud demikian.
5-Ibnu Abbas menolak sikap orang yang merasa
keberatan ketika dibacakan sebuah hadits yang
berkenaan dengan sifat Allah dan menyatakan
bahwa sikap tersebut bisa mencelakakan dirinya.
(1 ) Ayat ini menunjukkah kewajiban mengimani segala Asma’ dan
Sifat Allah, dan mengingkari sesuatu darinya adalah kufur.
|| 187 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
BAB 41
[INGKAR TERHADAP NI’MAT ALLAH]
Firman Allah :
يعرفون نعمة الله ثم ينكروا
“Mereka mengetahui ni’mat Allah (tetapi)
kemudian mereka mengingkarinya…” ( QS. An Nahl ,
83 ).
Dalam menafsiri ayat di atas Mujahid
mengatakan bahwa maksudnya adalah kata-kata
seseroang : “Ini adalah harta kekayaan yang aku
warisi dari nenek moyangku.”
Aun bin Abdullah mengatakan : “Yakni kata
mereka ‘kalau bukan karena fulan, tentu tidak
akan menjadi begini’.”
Ibnu Qutaibah berkata, menafsiri ayat di
atas : “mereka mengatakan : ini adalah sebab
syafa’at sembahan sembahan kami”.
Abul Abbas (1) - setelah mengupas hadits yang
diriwayatkan oleh Zaid bin Kholid yang didalamnya
terdapat sabda Nabi : “sesungguhnya Allah
berfirman : “pagi ini sebagian hambaku ada yang
beriman kepadaku dan ada yang kifir …,
sebagaimana yang telah disebutkan di atas - 2 ia
mengatakan :
“Hal ini banyak terdapat dalam Al qur’an
maupun As sunnah, Allah mencela orang yang
menyekutukanNya dengan menisbatkan ni’mat
yang telah diberikan kepada selainNya”.
(1 )Abu Al Abbas Ibnu Taimiyah.
(2 )Telah disebutkan pada bab 30
|| 188 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
Sebagian ulama salaf mengatakan : “yaitu
seperti ucapan mereka : anginnya bagus,
nahkodanya cerdik pandai, dan sebagainya, yang
bisa muncul dari ucapan banyak orang.
Kandungan bab ini :
1-Penjelasan tentang firman Allah yang terdapat
dalam surat An Nahl, yang menyatakan adanya
banyak orang yang mengetahui ni’mat Allah tapi
mereka mengingkarinya.
2-Hal itu sering terjadi dalam ucapan banyak
orang. [karena itu harus dihindari].
3-Ucapan seperti ini dianggap sebagai
pengingkaran terhadap ni’mat Allah.
5-Adanya dua hal yang kontradiksi ( mengetahui
ni’mat Allah dan mengingkarinya ), bisa terjadi
dalam diri manusia.
|| 189 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
BAB 42
[LARANGAN MENJADIKAN SEKUTU BAGI
ALLAH.]
Firman Allah :
فلا تجعلوا لله أندادا وأنتم تعلمون
“Maka janganlah kamu membuat sekutu untuk
Allah padahal kamu mengetahui (bahwa Allah
adalah maha Esa) ” ( QS. Al Baqarah, 22 ).
Ibnu Abbas dalam menafsirkan ayat
tersebut mengatakan : “membuat sekutu untuk
Allah adalah perbuatan syirik, suatu perbuatan dosa
yang lebih sulit untuk dikenali dari pada semut kecil
yang merayap di atas batu hitam, pada malam hari
yang gelap gulita. Yaitu seperti ucapan anda : ‘demi
Allah dan demi hidupmu wahai fulan, juga demi
hidupku’, Atau seperti ucapan : ‘kalau bukan karena
anjing ini, tentu kita didatangi pencuri pencuri itu’,
atau seperti ucapan : ‘kalau bukan karena angsa
yang dirumah ini, tentu kita didatangi pencuripencuri
tersebut’, atau seperti ucapan seseorang
kepada kawan-kawannya : ‘ini terjadi karena
kehendak Allah dan kehendakmu’, atau seperti
ucapan seseorang : ‘kalaulah bukan karena Allah
dan fulan’.
Oleh karena itu, janganlah anda menyertakan
“ si fulan ” dalam ucapan-ucapan diatas, karena
bisa menjatuhkan anda kedalam kemusyrikan.” (
HR. Ibnu Abi Hatim )
|| 190 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
Diriwayatkan dari Umar bin Khaththab ,
bahwa Rasulullah bersabda :
" من حلف بغير الله فقد كفر أو أشرك" رواه الترمذي
وحسنه وصححه الحاكم.
“Barangsiapa yang bersumpah dengan
menyebut selain Allah, maka ia telah berbuat
kekafiran atau kemusyrikan” ( HR. Turmudzi, dan ia
nyatakan sebagai hadits hasan, dan dinyatakan
oleh Al Hakim shoheh).
Dan Ibnu Mas’ud berkata :
" لأن أحلف بالله كاذبا أحب إلي من أن أحلف بغيره
صادقا "
“sungguh bersumpah bohong dengan menyebut
nama Allah, lebih Aku sukai daripada bersumpah
jujur tetapi dengan menyebut nama selainNya.”
Diriwayatkan dari Hudzaifah bahwa
Rasulullah bersabda :
" لا تقولوا ما شاء الله وشاء فلان، ولكن قولوا ما شاء الله
ثم شاء فلان " رواه أبو داود بسند صحيح.
“Janganlah kalian mengatakan : ‘atas
kehendak Allah dan kehendak si fulan’, tapi
katakanlah : ‘atas kehendak Allah kemudian atas
kehendak si fulan’.” ( HR. Abu Daud dengan sanad
yang baik ).
Diriwayatkan dari Ibrahim An Nakha’i bahwa
ia melarang ucapan : “Aku berlindung kepada Allah
|| 191 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
dan kepadamu”, tetapi ia memperbolehkan ucapan
: “Aku berlindung kepada Allah, kemudian
kepadamu”, serta ucapan : ‘kalau bukan karena
Allah kemudian karena si fulan’, dan ia tidak
memperbolehkan ucapan : ‘kalau bukan karena
Allah dan karena fulan’.
Kandungan bab ini :
1-Penjelasan tentang maksud “membuat sekutu
untuk Allah”.
2-Penjelasan para sahabat bahwa ayat-ayat yang
diturunkan oleh Allah yang berkaitan dengan
syirik akbar itu mencakup juga tentang syirik
ashghor ( kecil ).
3-Bersumpah dengan menyebut nama selain Allah
adalah syirik.
4-Bersumpah menggunakan nama selain Allah
walaupun dalam kebenaran, itu lebih besar
dosanya daripada sumpah palsu dengan
menggunakan nama Allah.
5-Ada perbedaan yang jelas sekali antara ( و ) yang
berarti “ dan ” dengan ( ثم ) yang berarti “
kemudian”.
|| 192 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
BAB 43
ORANG YANG TIDAK RELA TERHADAP SUMPAH
YANG MENGGUNAKAN NAMA ALLAH
Diriwayatkan dari Ibnu Umar , bahwa
Rasulullah bersabda :
" لا تحلفوا بآبائكم، من حلف بالله فليصدق, ومن حلف
له بالله فليرض، ومن لم يرض فليس من الله " رواه ابن ماجة
بسند حسن.
“Janganlah kalian bersumpah dengan nama
nenek moyang kalian! Barangsiapa yang bersumpah
dengan nama Allah, maka hendaknya ia jujur, dan
barangsiapa yang diberi sumpah dengan nama Allah
maka hendaklah ia rela (menerimanya), barangsiapa
yang tidak rela menerima sumpah tersebut maka
lepaslah ia dari Allah ” ( HR. Ibnu Majah dengan
sanad yang hasan ).
Kandungan bab ini :
1-larangan bersumpah dengan menyebut nama
nenek moyang.
2-Diperintahkan kepada orang yang diberi sumpah
dengan menyebut nama Allah untuk rela
menerimanya.
3-Ancaman bagi orang-orang yang tidak rela
menerimanya.
|| 193 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
BAB 44
UCAPAN SESEORANG :
“ ATAS KEHENDAK ALLAH DAN KEHENDAKMU ”
Qutaibah berkata :
، فقال : إنكم تشركون تقولون : " أن يهوديا أتى النبي
إذا ما شاء الله وشئت، وتقولون : والكعبة، فأمرهم النبي
أرادوا أن يحلفوا أو يقولوا : " ورب الكعبة "، وأن يقولوا : " ما
شاء الله ثم شئت " رواه النسائي وصححه.
“Bahwa ada seorang yahudi datang kepada
Rasulullah , lalu berkata : “Sesungguhnya kamu
sekalian telah melakukan perbuatan syirik, kalian
mengucapkan: ‘atas kehendak Allah dan
kehendakmu’ dan mengucapkan : ‘demi Ka’bah’ ,
maka Rasulullah memerintahkan para sahabat
apabila hendak bersumpah supaya mengucapkan :
‘demi Rabb Pemilik ka’bah’, dan mengucapkan :
‘atas kehendak Allah kemudian atas kehendakmu’. (
HR. An Nasai dan ia nyatakan sebagai hadits
shoheh ).
Ibnu Abbas menuturkan :
:" ما شاء الله وشئت "، فقال : " أن رجلا قال للنبي
أجعلتني لله ندا ؟ ما شاء الله وحده ".
“Bahwa ada seorang lelaki berkata kepada
Nabi Muhammad : ‘atas kehendak Allah dan
kehendakmu’, maka Nabi bersabda : “apakah kamu
|| 194 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
telah menjadikan diriku sekutu bagi Allah ? hanya
atas kehendak Allah semata”.
Diriwayatkan oleh Ibnu majah, dari At
Thufail saudara seibu Aisyah, ra. ia berkata :
“Aku bermimpi seolah-olah aku mendatangi
sekelompok orang orang yahudi, dan aku berkata
kepada mereka : ‘Sungguh kalian adalah sebaikbaik
kaum jika kalian tidak mengatakan : Uzair
putra Allah’. Mereka menjawab : ‘Sungguh kalian
juga sebaik baik kaum jika kalian tidak
mengatakan : ‘Atas kehendak Allah dan kehendak
Muhammad’. Kemudian aku melewati sekelompok
orang orang Nasrani, dan aku berkata kepada
mereka : ‘Sungguh kalian adalah sebaik-baik kaum
jika kalian tidak mengatakan : ‘Al Masih putra
Allah’. Mereka pun balik berkata : ‘Sungguh kalian
juga sebaik-baik kaum jika kalian tidak
mengatakan : ‘Atas kehendak Allah dan
Muhammad’ . Maka pada keesokan harinya aku
memberitahukan mimpiku tersebut kepada kawankawanku,
setelah itu aku mendatangi Nabi
Muhammad , dan aku beritahukan hal itu kepada
beliau. Kemudian Rasul bersabda : “Apakah engkau
telah memberitahukannya kepada seseorang ?, aku
manjawab : ‘ya’. Lalu Rasulullah bersabda yang
diawalinya dengan memuji nama Allah :
" أما بعد، فإن طفيلا رأى رؤيا أخبر ا من أخبر منكم،
وإنكم قلتم كلمة كان يمنعني كذا وكذا أن أاكم عنها، فلا
|| 195 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
تقولوا : ما شاء الله وشاء محمد، ولكن قولوا : ما شاء الله وحده
."
“Amma ba’du, sesungguhnya Thufail telah
bermimpi tentang sesuatu, dan telah diberitahukan
kepada sebagian orang dari kalian. Dan
sesunguhnya kalian telah mengucapkan suatu
ucapan yang ketika itu saya tidak sempat
melarangnya, karena aku disibukkan dengan
urusan ini dan itu, oleh karena itu, janganlah kalian
mengatakan : ‘Atas kehendak Allah dan kehendak
Muhammad’ , akan tetapi ucapkanlah : ‘Atas
kehendak Allah semata’.”
Kandungan bab ini :
1-Hadits di atas menunjukkan bahwa orang yahudi
pun mengetahui tentang perbuatan yang disebut
syirik ashghor.
2-Pemahaman seseorang akan kebenaran tidak
menjamin ia untuk menerima dan
melaksanakannya, apabila ia dipengaruhi oleh
hawa nafsunya. [sebagaimana orang-orang yahudi
tadi, dia mengerti kebenaran, tetapi dia tidak mau
mengikuti kebenaran itu, dan tidak mau beriman
kepada Nabi yang membawanya].
3-Sabda Rasulullah : “Apakah engkau
menjadikan diriku sekutu bagi Allah ?” sebagai
bukti adanya penolakan terhadap orang-orang
yang mengatakan kepada beliau : ‘Atas kehendak
Allah dan kehendakmu’, jika demikian sikap
beliau, lalu bagaimana dengan orang-orang yang
mengatakan :
|| 196 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
" يا أكرم الخلق ما لي ألوذ به سواك ... "
“Wahai makhluk termulia, tak ada seorangpun
bagiku sebagai tempatku berlindung kecuali
engkau ..” dan dua bait selanjutnya.
4-Ucapan seseorang : “atas kehendak Allah dan
kehendakmu” termasuk syirik ashghor, tidak
termasuk syirik akbar , karena beliau bersabda :
“kalian telah mengucapkan suatu ucapan yang
karena kesibukanku dengan ini dan itu aku tidak
sempat melarangnya”.
5-Mimpi yang baik termasuk bagian dari wahyu.
6-Mimpi kadang menjadi sebab disyariatkannya
suatu hukum.
|| 197 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
BAB 45
BARANG SIAPA MENCACI MASA
MAKA DIA TELAH MENYAKITI ALLAH
Firman Allah :
وقالوا ما هي إلا حياتنا الدنيا نموت ونحيا وما يهلكنا إلا
الدهر وما لهم بذلك من علم إن هم إلا يظنون
“Dan berkata mereka : ‘Kehidupan ini tak lain
hanyalah kehidupan di dunia saja, kita mati dan
hidup, dan tidak ada yang membinasakan kita
kesuali masa, dan mereka sekali kali tidak
mempunyai pengetahuan tentang itu, mereka tidak
lain hanyalah menduga-duga saja.” ( QS. Al Jatsiah,
24 ).
Diriwayatkan dalam shoheh Bukhori dan
Muslim dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah
bersabda :
" قال الله تعالى : يؤذيني ابن آدم، يسب الدهر، وأنا الدهر
أقلب الليل والنهار" وفي رواية : " لا تسبوا الدهر فإن الله هو
الدهر ".
“Allah berfirman : “Anak adam ( manusia )
menyakiti Aku, mereka mencaci masa, padahal Aku
adalah pemilik dan pengatur masa, Akulah yang
menjadikan malam dan siang silih berganti”. Dan
dalam riwayat yang lain dikatakan : “janganlah
|| 198 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
kalian mencaci masa, karena Allah adalah Pemilik
dan Pengatur masa.” (1).
Kandungan bab ini :
1-Larangan mencaci masa.
2-Mencaci masa berarti menyakiti Allah .
3-Perlu renungan akan sabda Nabi : “Karena
Allah sesungguhnya adalah Pemilik dan Pengatur
masa” (2).
4-Mencaci mungkin saja dilakukan seseorang,
meskipun ia tidak bermaksud demikian dalam
hatinya.
(1 ) Orang-orang Jahiliyah, kalau mereka tertimpa suatu musibah,
bencana atau mala petaka, mereka mencaci masa. Maka Allah
melarang hal tersebut, karena yang menciptakan dan mengatur
masa adalah Allah Yang Maha Esa. Sedangkan menghina
pekerjaan seseorang berarti menghina orang yang melakukannya.
Dengan demikian, mencaci masa berarti mencela dan menyakiti
Allah sebagai Pencipta dan Pengatur masa.
(2 ) Sabda beliau itu menunjukkan bahwa segala sesuatu yang terjadi
di alam semest a ini adalah dengan takdir Allah, karena itu wajib
bagi seorang muslim untuk beriman dengan qadha dan qadar,
yang baik maupun yang buruk, yang manis maupun yang pahit.
|| 199 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
BAB 46
PENGGUNAAN GELAR “ QODLI QUDLOT ”
( HAKIMNYA PARA HAKIM ) DAN SEJENISNYA
Diriwayatkan dalam shoheh Bukhori dan
Muslim, dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah
bersabda :
" إن أخنع اسم عند الله رجل تسمى ملك الأملاك، لا
مالك إلا الله " - قال سفيان : مثل شاهان شاه - وفي رواية : "
أغيظ رجل على الله يوم القيامة وأخبثه ".
“Sesungguhnya nama ( gelar ) yang pal ing
hina di sisi Allah adalah “ Rajanya para raja ”,
tiada raja yang memiliki kekuasaan mutlak kecual i
Allah ” – Sufyan1 mengemukakan contoh dengan
berkata : ‘seperti gelar syahan syah’ - , dan dalam
riwayat yang lain dikatakan : “Dia adalah orang
yang pal ing dimurkai dan paling jahat di sisi Allah
pada hari kiamat … ”
Kandungan bab ini :
1-Larangan menggunakan gelar “ Rajanya para raja
”.
2-Larangan menggunakan gelar lain yang sejenis
dengan gelar diatas, seperti contoh yang
dikemukakan oleh Sufyan “Syahan syah ”.
3-Hal itu dilarang, [karena ada pensejajaran antara
hamba dengan Kholiqnya] meskipun hatinya tidak
bermaksud demikian.
4-Larangan ini tidak lain hanyalah untuk
mengagungkan Allah .
(1 )Yakni : Sufyan bin Uyainah.
|| 200 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
BAB 47
MEMULIAKAN NAMA-NAMA ALLAH
DAN MENGGANTI NAMA UNTUK TUJUAN INI
Diriwayatkan dari Abu Syaraih bahwa ia
dulu diberi kunyah (sebutan, nama panggilan )
“Abul Hakam”, Maka Nabi bersabda kepadanya :
" إن الله هو الحكم، وإليه الحكم، فقال : إن قومي إذا
اختلفوا في شيء أتوني فحكمت بينهم، فرضي كلا الفريقين،
فقال : ما أحسن هذا، فما لك من الولد ؟ قلت : شريح،
ومسلم، وعبد الله، قال : فمن أكبرهم ؟ قلت : شريح، قال :
فأنت أبو شريح" رواه أبو داود وغيره.
“Allah adalah Al Hakam, dan hanya
kepadaNya segala permasalahan dimintakan
keputusan hukumnya”, kemudian ia berkata kepada
Nabi : “Sesungguhnya kaumku apabila berselisih
pendapat dalam suatu masalah mereka
mendatangiku, lalu aku memberikan keputusan
hukum di antara mereka, dan kedua belah pihak
pun sama sama menerimanya”, maka Nabi
bersabda : “Alangkah baiknya hal ini, apakah kamu
punya anak ?” aku menjawab : “Syuraih, Muslim
dan Abdullah”, Nabi bertanya : “siapa yang tertua
diantara mereka ? “Syuraih” jawabku, Nabi
bersabda : “kalau demikian kamu Abu Syuraih”. (
HR. Abu Daud dan ahli hadits lainnya ).
|| 201 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
Kandungan bab ini :
1-Wajib memuliakan Nama dan Sifat Allah [dan
dilarang menggunakan nama atau kunyah yang
ma’nanya sejajar dengan nama Allah ] walaupun
tidak bermaksud demikian.
2-Dianjurkan mengganti nama yang kurang baik
untuk memuliakan Nama Allah.
3-Memilih nama anak yang tertua untuk kunyah (
nama panggilan).
|| 202 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
BAB 48
BERSENDA GURAU DENGAN MENYEBUT NAMA
ALLAH, ALQUR’AN ATAU RASULULLAH .
Firman Allah :
ولئن سألتهم ليقولن إنما كنا نخوض ونلعب قل أبالله
وأياته ورسوله كنتم تستهزؤون لا تعتذروا قد كفرتم بعد إيمانكم
“Dan jika kamu tanyakan kepada orang-orang
munafik ( tentang apa yang mereka lakukan )
tentulah mereka akan menjawab : ‘sesungguhnya
kami hanyalah bersenda gurau dan bermain main
saja’, katakanlah : ‘apakah dengan Allah, ayat ayat
Nya dan RasulNya kalian selalu berolok-olok ?’,
tidak usah kamu minta maaf, karena kamu telah
kafir sesudah beriman…” ( QS. At taubah, 65 – 66 ).
Diriwayatkan dari Ibnu Umar , Muhammad
bin Kaab, Zaid bin Aslam, dan Qatadah, suatu
hadits dengan rangkuman sebagai berikut :
“Bahwasanya ketika dalam peperangan tabuk, ada
seseorang yang berkata : “Belum pernah kami
melihat seperti para ahli membaca Alqur’an (qurra’)
ini, orang yang lebih buncit perutnya, dan lebih
dusta mulutnya, dan lebih pengecut dalam
peperangan”, maksudnya adalah Rasulullah dan
para sahabat yang ahli membaca Al Qur’an. Maka
berkatalah Auf bin Malik kepadanya: “kau
pendusta, kau munafik, aku beritahukan hal ini
kepada Rasulullah ”, lalu berangkatlah Auf bin
Malik kepada Rasulullah untuk memberitahukan
|| 203 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
hal ini kepada beliau, akan tetapi sebelum ia
sampai , telah turun wahyu kepada beliau.
Dan ketika orang itu datang kepada
Rasulullah , beliau sudah beranjak dari
tempatnya dan menaiki untanya, maka berkatalah
ia kepada Rasulullah : “ya Rasulullah, sebenarnya
kami hanya bersenda gurau dan mengobrol
sebagaimana obrolan orang yang mengadakan
perjalanan untuk menghilangkan penatnya
perjalanan”, kata Ibnu Umar : “sepertinya aku
melihat orang tadi berpegangan sabuk pelana unta
Rasulullah, sedang kedua kakinya tersandungsandung
batu, sambil berkata : “kami hanyalah
bersenda gurau dan bermain main saja”, kemudian
Rasulullah bersabda kepadanya :
" أبالله وآياته ورسوله كنتم تستهزؤون "
“Apakah dengan Allah, ayat-ayat Nya, dan
RasulNya kamu selalu berolok olok ”.
Rasulullah mengatakan seperti itu tanpa
menengok, dan tidak bersabda kepadanya lebih
dari pada itu.
Kandungan bab ini :
1-Masalah yang sangat penting sekali, bahwa orang
yang bersenda gurau dengan menyebut nama
Allah, ayat ayat Nya dan RasulNya adalah kafir.
2-Ini adalah penafsiran dari ayat diatas, untuk
orang yang melakukan perbuatan itu, siapapun
dia.
3-Ada perbedaan yang sangat jelas antara
menghasut dan setia Allah dan RasulNya. [dan
melaporkan perbuatan orang orang fasik kepada
waliyul amr untuk mencegah mereka, tidaklah
|| 204 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
termasuk perbuatan menghasut tetapi termasuk
kesetiaan kepada Allah dan kaum muslimin
seluruhnya].
4-Ada perbedaan yang cukup jelas antara sikap
memaafkan yang dicintai Allah dengan bersikap
tegas terhadap musuh musuh Allah.
5-Tidak setiap permintaan maaf dapat diterima.
[ada juga permintaan maaf yang harus ditolak].
|| 205 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
BAB 49
[MENSYUKURI NI’MAT ALLAH]
Firman Allah :
ولئن أذقناهم رحمة منا بعد ضراء مسته ليقولن هذا لي
“Dan jika kami melimpahkan kepadanya
sesuatu rahmat dari kami, sesudah dia ditimpa
kesusahan, pastilah dia berkata “ini adalah hakku” (
QS. Fushshilat, 50 ).
Dalam menafsirkan ayat ini Mujahid
mengatakan : “ini adalah karena jerih payahku, dan
akulah yang berhak memilikinya ”.
Sedangkan Ibnu Abbas mengatakan : “ini
adalah dari diriku sendiri”.
Firman Allah :
قال إنما أوتيته على علم عندي
“(Qarun) berkata : sesungguhnya aku diberi
harta kekayaan ini, tiada lain karena ilmu yang ada
padaku ”( QS. Al Qashash, 78 )
Qotadah - dalam menafsirkan ayat ini -
mengatakan: “Maksudnya : karena ilmu
pengetahuanku tentang cara cara berusaha”.
Ahli tafsir lainnya mengatakan : “Karena
Allah mengetahui bahwa aku orang yang layak
menerima harta kekayaan itu”, dan inilah makna
yang dimaksudkan oleh Mujahid : “aku diberi harta
kekayaan ini atas kemulianku”.
|| 206 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa ia
mendengar Rasulullah bersabda :
" إن ثلاثة من بني إسرائيل : أبرص وأقرع وأعمى، فأراد
الله أن يبتليهم، فبعث إليهم ملكا، فأتى الأبرص، فقال : أي
شيء أحب إليك ؟ قال : لون حسن، وجلد حسن، ويذهب
عني الذي قذرني الناس به، قال : فمسحه، فذهب عنه قذره،
فأعطي لونا حسنا وجلدا حسنا، قال : فأي المال أحب إليك ؟
قال : الإبل أو البقر – شك إسحاق – فأعطي ناقة عشراء،
فقال : بارك الله لك فيها، قال : فأتى الأقرع، فقال : أي شيء
أحب إليك ؟ قال : شعر حسن، ويذهب عني الذي قذرني الناس
به، فمسحه فذهب عنه قذره، وأعطي شعرا حسنا، فقال : أي
المال أحب إليك ؟ قال : البقر أو الإبل، فأعطي بقرة حاملا، قال
: بارك الله لك فيها، فأتى الأعمى، فقال : أي شيء أحب إليك
؟ قال : أن يرد الله إلي بصري فأبصر به الناس، فمسحه فرد الله
إليه بصره، قال : فأي المال أحب إليك ؟ قال : الغنم، فأعطي
شاة والدا، فأنتج هذان وولد هذا، فكان لهذا واد من الإبل،
ولهذا واد من البقرن ولهذا واد من الغنم.
“Sesungguhnya ada tiga orang dari bani
Israil, yaitu : penderita penyakit kusta, orang
berkepala botak, dan orang buta. Kemudian Allah
|| 207 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
ingin menguji mereka bertiga, maka diutuslah
kepada mereka seorang malaikat.
Maka datanglah malaikat itu kepada orang
pertama yang menderita penyakit kusta dan
bertanya kepadanya : “Apakah sesuatu yang pal ing
kamu inginkan ?”, ia menjawab : “Rupa yang bagus,
kulit yang indah, dan penyakit yang menjijikan
banyak orang ini hilang dari diriku”. Maka
diusaplah orang tersebut, dan hilanglah penyakit itu,
serta diberilah ia rupa yang bagus, kulit yang indah,
kemudian malaikat itu bertanya lagi kepadanya :
“Lalu kekayaan apa yang paling kamu senangi ?”, ia
menjawab : “onta atau sapi”, maka diberilah ia
seekor onta yang sedang bunting, dan iapun
didoakan : “Semoga Allah memberikan berkahNya
kepadamu dengan onta ini.”
Kemudian Malaikat tadi mendatangi orang
kepalanya botak, dan bertanya kepadanya :
“Apakah sesuatu yang paling kamu inginkan ?”, ia
menjawab : “Rambut yang indah, dan apa yang
menjijikan dikepalaku ini hilang”, maka diusaplah
kepalanya, dan seketika itu hilanglah penyakitnya,
serta diberilah ia rambut yang indah, kemudian
melaikat tadi bertanya lagi kepadanya : “Harta
apakah yang kamu senangi ?”. ia menjawab : “sapi
atau onta”, maka diberilah ia seekor sapi yang
sedang bunting, seraya didoakan : “ Semoga Allah
memberkahimu dengan sapi ini.”
Kemudian melaikat tadi mendatangi orang
yang buta, dan bertanya kepadanya : “Apakah
sesuatu yang paling kamu inginkan ?”, ia menjawab
: ‘Semoga Allah berkenan mengembalikan
penglihatanku sehingga aku dapat melihat orang”,
maka diusaplah wajahnya, dan seketika itu
|| 208 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
dikembalikan oleh Allah penglihatannya, kemudian
melaikat itu bertanya lagi kepadanya : “Harta
apakah yang paling kamu senangi ?”, ia menjawab :
“kambing”, maka diberilah ia seekor kambing yang
sedang bunting.
Lalu berkembang biaklah onta, sapi dan
kambing tersebut, sehingga yang pertama memiliki
satu lembah onta, yang kedua memiliki satu lembah
sapi, dan yang ketiga memi liki satu lembah
kambing.
Sabda nabi berikutnya :
ثم إنه أتى الأبرص في صورته وهيئته، قال : رجل مسكين
قد انقطعت بي الحبال في سفري، فلا بلاغ لي اليوم إلا بالله ثم
بك، أسألك بالذي أعطاك اللون الحسن والجلد الحسن والمال،
بعيرا أتبلغ به في سفري، فقال : الحقوق كثيرة، فقال له : كأني
المال أعرفك ! ألم تكن أبرص يقذرك الناس، فقيرا فأعطاك الله
؟ فقال: إنما ورثت هذا المال كابرا عن كابر، فقال : إن كنت
كاذبا فصيرك الله إلى ما كنت. قال : وأتى الأقرع في صورته،
فقال له : مثل ما قال لهذا، ورد عليه مثل ما رد عليه هذا، فقال
: إن كنت كاذبا فصيرك الله إلى ما كنت. قال : وأتى الأعمى
في صورته فقال : رجل مسكين وابن سبيل قد انقطعت بي
الحبال في سفري، فلا بلاغ لي اليوم إلا بالله ثم بك، أسألك
|| 209 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
بالذي رد عليك بصرك شاة أتبلغ ا في سفري، فقال : قد كنت
أعمى فرد الله إلي بصري، فخذ ما شئت، ودع ما شئت، فوالله
لا أجهدك اليوم بشيء أخذته لله، فقال : أمسك مالك، فإنما
ابتليتم، فقد رضي الله عنك وسخط على صاحبيك. أخرجاه.
Kemudian datanglah malaikat itu kepada
orang yang sebelumnya menderita penyakit kusta,
dengan menyerupai dirinya disaat ia masih dalam
keadaan berpenyakit kusta, dan berkata kepadanya
: “Aku seorang miskin, telah terputus segala jalan
bagiku (untuk mencari rizki) dalam perjalananku ini,
sehingga tidak akan dapat meneruskan
perjalananku hari ini kecuali dengan pertolongan
Allah, kemudian dengan pertolongan anda. Demi
Allah yang telah memberi anda rupa yang tampan,
kulit yang indah, dan kekayaan yang banyak ini ,
aku minta kepada anda satu ekor onta saja untuk
bekal meneruskan perjalananku”, tetapi permintaan
ini ditolak dan dijawab : “Hak hak (tanggunganku)
masih banyak”, kemudian malaikat tadi berkata
kepadanya : “Sepertinya aku pernah mengenal
anda, bukankah anda ini dulu orang yang menderita
penyakit lepra, yang mana orangpun sangat jijik
melihat anda, lagi pula anda orang yang miskin,
kemudian Allah memberikan kepada anda harta
kekayaan ?”, dia malah menjawab : “Harta
kekayaan ini warisan dari nenek moyangku yang
mulia lagi terhormat”, maka malaikat tadi berkata
kepadanya : “jika anda berkata dusta niscaya Allah
akan mengembalikan anda kepada keadaan anda
semula”.
|| 210 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
Kemudian malaikat tadi mendatangi orang
yang sebelumnya berkepala botak, dengan
menyerupai dirinya disaat masih botak, dan berkata
kepadanya sebagaimana ia berkata kepada orang
yang pernah menderita penyakita lepra, serta
ditolaknya pula permintaanya sebagaimana ia
ditolak oleh orang yang pertama. Maka malaikat itu
berkata : “jika anda berkata bohong niscaya Allah
akan mengembalikan anda seperti keadaan
semula”.
Kemudian malaikat tadi mendatangi orang
yang sebelumnya buta, dengan menyerupai
keadaannya dulu disaat ia masih buta, dan berkata
kepadanya : “Aku adalah orang yang miskin, yang
kehabisan bekal dalam perjalanan, dan telah
terputus segala jalan bagiku (untuk mencari rizki)
dalam perjalananku ini, sehingga kau tidak dapat
lagi meneruskan perjalananku hari ini, kecual i
dengan pertolongan Allah kemudian pertolongan
anda. Demi Allah yang telah mengembalikan
penglihatan anda, aku minta seekor kambing saja
untuk bekal melanjutkan perjalananku”. Maka orang
itu menjawab : “Sungguh aku dulunya buta, lalu
Allah mengembal ikan penglihatanku. Maka ambillah
apa yang anda sukai , dan tinggalkan apa yang
tidak anda sukai. Demi Allah, saya tidak akan
mempersulit anda dengan mengembalikan sesuatu
yang telah anda ambil karena Allah”. Maka malaikat
tadi berkata : “ Peganglah harta kekayaan anda,
karena sesungguhnya engkau ini hanya diuji oleh
Allah , Allah telah ridla kepada anda, dan murka
kepada kedua teman anda” ( HR. Bukhori dan
Muslim ) .
|| 211 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
Kandungan bab ini :
1-Penjelasan tentang ayat di atas (1).
2-Pengertian firman Allah : “… Pastilah ia berkata :
ini adalah hakku”.
3-Pengertian firman Allah : “sesungguhnya aku
diberi kekayaan ini tiada lain kerena ilmu yang
ada padaku”.
4-Kisah menarik, sebagaimana yang terkandung
dalam hadits ini, memuat pelajaran pelajaran
yang berharga dalam kehidupan ini.
(1 ) Ayat di atas menunjukkan kewajiban mensyukuri ni’mat Allah
dan mengakui bahwa ni’mat tersebut semata mata berasal dari
Allah, dan menunjukkan pula bahwa kata kata seseorang terhadap
ni’mat Allah yang dikaruniakan kepadanya : “ Ini adalah hak yang
patut kuterima, karena usahaku” adalah dilarang dan tidak sesuai
dengan kesempurnaan tauhid.
|| 212 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
BAB 50
[NAMA YANG DIPERHAMBAKAN KEPADA SELAIN
ALLAH]
Firman Allah :
فلما آتاهما صالحا جعلا له شركاء فيما آتاهما فتعالى الله
. عما يشركون
“Ketika Allah mengaruniakan kepada mereka
seorang anak laki laki yang sempurna ( wujudnya ) ,
maka keduanya menjadikan sekutu bagi Allah
dalam hal ( anak ) yang dikaruniakan kepada
mereka, maha suci Allah dari perbuatan syirik
mereka ” ( QS. Al A’raf , 190 ).
Ibnu Hazm berkata : “Para ulama telah
sepakat mengharamkan setiap nama yang
diperhambakan kepada selain Allah, seperti : Abdu
Umar ( hambanya umar ), Abdul Ka’bah ( hambanya
ka’bah ) dan yang sejenisnya, kecuali Abdul
Muthalib. (1)”
Ibnu Abi Hatim meriwayatkan bahwa Ibnu
Abbas dalam menafsirkan ayat tersebut
mengatakan : “Setelah Adam menggauli istrinya
Hawwa, ia pun hamil, lalu iblis mendatangi mereka
berdua seraya berkata : “Sungguh, aku adalah
kawanmu berdua yang telah mengeluarkan kalian
dari sorga. Demi Allah, hendaknya kalian mentaati
aku, jika tidak maka akan aku jadikan anakmu
(1 ) Maksudnya mereka belum sepakat mengharamkan nama Abdul
Mutholib, karena asal nama ini berhubungan dengan perbudakan.
|| 213 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
bertanduk dua seperti rusa, sehingga akan keluar
dari perut istrimu dengan merobeknya, demi Allah,
itu pasti akan ku lakukan ”, itu yang dikatakan
iblis dalam menakut nakuti mereka berdua,
selanjutnya iblis berkata : “Namailah anakmu
dengan Abdul harits 1”. Tapi keduanya menolak
untuk mentaatinya, dan ketika bayi itu lahir, ia
lahir dalam keadaan mati. kemudian Hawwa hamil
lagi, dan datanglah iblis itu dengan mengingatkan
apa yang pernah dikatakan sebelumnya. Karena
Adam dan Hawwa cenderung lebih mencintai
keselamatan anaknya, maka ia memberi nama
anaknya dengan “ Abdul Harits ”, dan itulah
penafsiran firman Allah : جعلا له شركاء فيما آتاهما
.
Ibnu Abi Hatim meriwayatkan pula, dengan
sanad yang shaheh, bahwa Qotadah dalam
menafsirkan ayat ini mengatakan : “Yaitu,
menyekutukan Allah dengan taat kepada iblis,
bukan dalam beribadah kepadanya ” (2).
(1 ) Al Harits adalah nama Iblis. Dan maksud Iblis adalah menakut
nakuti mereka berdua supaya memberi nama tersebut kepada
anaknya ial ah untuk mendapatkan suatu macam bentuk syirik,
dan inilah salah satu cara Iblis memperdaya musuhnya, kalau di a
belum mampu untuk menjerumuskan seseorang manusia ke
dalam tindakan maksiat yang besar resikonya, akan di mulai
untuk menjerumuskannya terlebih dahulu dari tindakan maksiat
yang ringan atau kecil.
(2 ) Maksudnya : mereka tidaklah menyembah Iblis, tetapi mentaati
Iblis dengan memberi nama Abdul Harits kepada anak mereka,
sebagaimana yang diminta Iblis. Dan perbuatan ini disebut
perbuatan syirik kepada Allah.
|| 214 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
Dan dalam menafsirkan firman Allah لئن
آتيتنا صالحا yang artinya : “Jika engkau
mengaruniakan anak laki-laki yang sempurna (
wujudnya)” (1), Mujahid berkata : “Adam dan
Hawwa khawatir kalau anaknya lahir tidak dalam
wujud manusia ”, dan penafsiran yang senada ini
diriwayatkannya pula dari Al Hasan (Al Basri), Said
(Ibnu Jubair) dan yang lainnya.
Kandungan bab ini :
1-Dilarang memberi nama yang diperhambakan
kepada selain Allah.
2-Penjelasan tentang maksud ayat di atas (2).
3-Kemusyrikan ini [sebagaimana dinyatakan oleh
ayat ini] disebabkan hanya sekedar pemberian
nama saja, tanpa bermaksud yang sebenarnya.
4-Pemberian anak perempuan dengan wujud yang
sempurna merupakan ni’mat Allah [yang wajib
disyukuri].
5-Ulama Salaf menyebutkan perbedaan antara
kemusyrikan di dalam taat dan kemusyrikan di
dalam beribadah.
(1 ) Surat Al A’raf, 189
(2 ) Ayat ini menunjukkan bahwa anak yang dikaruniakan Allah
kepada seseorang termasuk ni’mat yang harus disyukuri, dan
termasuk kesempurnaan rasa syukur kepadaNya bila diberi nama
yang baik, yang tidak diperhambakan kepada selainNya, karena
pemberian nama yang diperhambakan kepada sel ainNya adal ah
syirik.
|| 215 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
BAB 51
[MENETAPKAN AL ASMA’ AL HUSNA HANYA
UNTUK ALLAH DAN TIDAK
MENYELEWENGKANNYA]
Firman Allah :
ولله الأسماء الحسنى فادعوه ا وذروا الذين يلحدون في
أسمائه سيجزون ما كانوا يعملون
“Hanya milik Allah lah Al Asma’ Al Husna (
nama-nama yang baik ), maka berdoalah
kepadaNya dengan menyebut Asma Nya itu, dan
tinggalkanlah orang-orang yang menyelewengkan
AsmaNya. Mereka nanti pasti akan mendapat
balasan atas apa yang telah mereka kerjakan. ” (
QS. Al A’raf, 180 ).
Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Ibnu
Abbas tentang maksud firman Allah يلحدون في
أسمائه yang artinya : “menyelewengkan Asma Nya”
ia mengatakan, bahwa maksudnya adalah :
“berbuat syirik ( dalam Asma Nya ), yaitu orangorang
yang menjadikan Asma-asma Allah untuk
berhala mereka, seperti nama Al Lata yang berasal
dari kata Al Ilah, dan Al Uzza dari kata Al Aziz ”.
Dan diriwayatkan dari Al A’masy (1) dalam
menafsirkan ayat tersebut ia mengatakan: “Mereka
(1 ) Abu Muhammad : Sulaiman bin Mahran Al Asdi, digelari Al
A’masy. Salah seorang tabi’in ahli tafsir, hadits dan faraidh, dan
banyak meriwayatkan hadits . dilahirkan th. 61 H ( 681 M ), dan
meninggal th. 147 H ( 765 M ).
|| 216 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
memasukkan ke dalam Asma Nya nama nama yang
bukan dari Asma Nya”.
Kandungan bab ini :
1-Wajib menetapkan Asma Allah [sesuai dengan
keagungan dan kemuliaanNya].
2-Semua Asma Allah adalah husna ( Maha Indah).
3-Diperintahkan untuk berdoa dengan menyebut
Asma husnaNya.
4-Diperintahkan meninggalkan orang-orang yang
menentang Asma asmaNya dan
menyelewengkannya.
5-Penjelasan tentang bentuk penyelewengan Asma
Allah.
6-Ancaman terhadap orang-orang yang
menyelewengkan Asma Al Husna Allah dari
kebenaran.
|| 217 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
BAB 52
LARANGAN MENGUCAPKAN
“ AS SALAMU ‘ALALLAH ”
Diriwayatkan dalam shaheh Bukhari dan
Muslim, dari Ibnu Abbas ia berkata :
في الصلاة، قلنا : السلام على الله كنا إذا كنا مع النبي
: لا تقولوا من عباده، السلام على فلان وفلان، فقال النبي
السلام على الله، فإن الله هو السلام.
“Ketika kami melakukan sholat bersama Nabi
Muhammad kami pernah mengucapkan : السلام على
الله من عباده , dan mengucapkan: السلام على فلان وفلان
yang artinya : “semoga keselamatan untuk Allah
dari hamba hambanya”, dan “ semoga keselamatan
untuk sifulan dari sifulan”, maka Nabi bersabda :
“janganlah kamu mengucapkan : السلام على الله yang
artinya “keselamatan semoga untuk Allah”, karena
sesungguhnya Allah adalah السلام ( Maha pemberi
keselamatan ).
Kandungan bab ini :
1-Penjelasan tentang makna Assalam (1).
(1 ) As Salam : salah satu Asma’ Allah, yang artinya : Maha Pemberi
keselamatan. As Salam berarti juga keselamatan, sebagai doa
kepada orang yang diberi ucapan sel amat. Karena itu tidak bol eh
dikatakan “ As Salamu Alallah”.
|| 218 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
السلام- 2 merupakan ucapan selamat.
3-Hal ini tidak sesuai untuk Allah.
4-Alasannya, [karena As Salam adalah salah satu
dari Asma’ Allah, Dialah yang memberi
keselamatan, dan hanya kepadaNya kita
memohon keselamatan.
5-Telah diajarkan kepada para sahabat tentang
ucapan penghormatan yang sesuai untuk Allah
(1).
(1 ) Ucapan penghormatan yang sesuai untuk Allah yaitu : “At
Tahiyyatu lillah, Washshalawatu Wath thoyyibat”.
|| 219 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
BAB 53
BERDOA DENGAN UCAPAN
“ YA ALLAH AMPUNILAH AKU JIKA ENGKAU
MENGHENDAKI”
Diriwayatkan dalam shoheh Bukhori dan
Muslim, dari Abu Hurairah , bahwa Rasulullah
bersabda :
" لا يقل أحدكم : اللهم اغفر لي إن شئت، اللهم
ارحمني إن شئت، ليعزم المسألة فإن الله لا مكره له ".
“Janganlah ada seseorang di antara kalian
yang berdo’a dengan ucapan : “Ya Allah, Ampunilah
aku jika Engkau menghendaki”, atau berdo’a : “Ya
Allah, rahmatilah aku jika Engkau menghendaki”,
tetapi hendaklah meminta dengan mantap, karena
sesungguhnya Allah tidak ada sesuatupun yang
memaksaNya untuk berbuat sesuatu”.
Dan dalam riwayat Muslim, disebutkan :
" وليعظم الرغبة فإن الله لا يتعاظمه شيء أعطاه ".
“Dan hendaklah ia memiliki keinginan yang
besar, karena sesungguhnya Allah tidak terasa
berat bagiNya sesuatu yang Ia berikan”.
Kandungan bab ini :
1-Larangan mengucapkan kata : “jika engkau
menghendaki” dalam berdoa.
2-Karena [ucapan ini menunjukkan seakan-akan
Allah merasa keberatan dalam mengabulkan
permintaan hambaNya, atau merasa terpaksa
untuk memenuhi permohonan hambaNya].
|| 220 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
3-Diperintahkan untuk berkeinginan kuat dalam
berdoa.
4-Diperintahkan untuk membesarkan harapan
dalam berdoa.
5-Karena [Allah maha kaya, maha luas karuniaNya,
dan maha kuasa untuk berbuat apa saja yang
dikehendakiNya].
|| 221 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
BAB 54
LARANGAN MENGUCAPKAN
“ ABDI ATAU AMATI ( HAMBAKU )”
Diriwayatkan dalam shaheh Bukhari dan
Muslim, dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah
bersabda :
" لا يقل أحدكم : أطعم ربك، وضئ ربك، وليقل :
سيدي ومولاي، ولا يقل أحدكم : عبدي وأمتي، وليقل : فتاي
وفتاتي وغلامي".
“Janganlah salah seorang diantara kalian
berkata ( kepada hamba sahaya atau pelayannya ) :
“Hidangkan makanan untuk gustimu, dan ambilkan
air wudlu untuk gustimu”, dan hendaknya pelayan
itu mengatakan : “ tuanku, majikanku”; dan
janganlah salah seorang diantara kalian berkata (
kepada budaknya ) : “ hamba laki-lakiku, dan
hamba perempuanku”, dan hendaknya ia berkata :
“bujangku, gadisku, dan anakku ”.
Kandungan bab ini :
1-Larangan mengatakan “ Abdi atau Amati ”, yang
berarti hambaku.
2-Larangan bagi seorang hamba sahaya untuk
memanggil majikannya dengan ucapan : “ Rabbi ”
yang berarti : “gusti pangeranku”, dan larangan
bagi seorang majikan mengatakan kepada hamba
sahayanya atau pelayannya “ أطعم ربك ” yang
|| 222 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
artinya “hidangkan makanan untuk gusti
pangeranmu”.
3-Dianjurkan kepada majikan atau tuan untuk
memanggil pelayan atau hamba sahayanya
dengan ucapan “ fataya” (bujangku ), fatati (
gadisku ), dan ghulami ( anakku ).
4-Dan dianjurkan kepada pelayan atau hamba
sahaya untuk memanggil tuan atau majikannya
dengan panggilan “ sayyidi” ( tuanku ) atau “
maulaya ( majikanku ).
5-Tujuan dari anjuran di atas untuk mengamalkan
tauhid dengan semurni-murninya, sampai dalam
hal ucapan.
|| 223 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
BAB 55
LARANGAN MENOLAK PERMINTAAN
ORANG YANG MENYEBUT NAMA ALLAH
Ibnu Umar menuturkan bahwa
Rasulullah bersabda :
" من سأل بالله فأعطوه، ومن استعاذ بالله فأعيذوه، ، ومن
دعاكم فأجيبوه، ومن صنع إليكم معروفا فكافئوه، فإن لم تجدوا
ما تكافئونه فادعوا له حتى تروا أنكم قد كافأتموه" رواه أبو داود
والنسائي بسند صحيح.
“Barang-siapa yang meminta dengan
menyebut nama Allah, maka berilah; barang-siapa
yang meminta perlindungan dengan menyebut nama
Allah maka lindungilah; barang-siapa yang
mengundangmu maka penuhilah undangannya; dan
barangsiapa yang berbuat kebaikan kepadamu,
maka balaslah kebaikan itu (dengan sebanding atau
lebih baik ), dan jika engkau tidak mendapatkan
sesuatu untuk membalas kebaikannya, maka
doakan ia, sampai engkau merasa yakin bahwa
engkau telah membalas kebaikannya ” ( HR. Abu
Daud, dan Nasai dengan sanad yang shoheh ).
Kandungan bab ini :
1-Perintah untuk mengabulkan permintaan orang
yang memintanya dengan menyebut nama Allah
[demi memuliakan dan mengagungkan Allah].
2-Perintah untuk melindungi orang yang meminta
perlindungan dengan menyebut nama Allah.
|| 224 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
3-Anjuran untuk memenuhi undangan [saudara
seiman].
4-Perintah untuk membalas kebaikan [dengan
balasan sebanding atau lebih baik darinya].
5-Dalam keadaan tidak mampu untuk membalas
kebaikan seseorang, dianjurkan untuk
mendoakannya.
6-Rasulullah menganjurkan untuk
mendoakannya dengan sungguh-sungguh, sampai
ia merasa yakin bahwa anda telah membalas
kebaikannya.
|| 225 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
BAB 56
MEMOHON SESUATU
DENGAN MENYEBUT NAMA ALLAH
Jabir menuturkan bahwa Rasulullah
bersabda :
" لا يسأل بوجه الله إلا الجنة " رواه أبو داود.
“Tidak boleh dimohon dengan menyebut nama
Allah kecuali sorga” ( HR. Abu Daud ) .
Kandungan bab ini :
1-Larangan memohon sesuatu dengan menyebut
nama Allah kecuali apabila yang dimohon itu
adalah sorga.[hal ini, demi mengagungkan Allah
serta memuliakan Asma dan SifatNya.
2-Menetapkan kebenaran adanya wajah bagi Allah
( sesuai dengan keagungan dan kemulianNya ).
|| 226 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
BAB 57
UCAPAN “ SEANDAINYA ”
Firman Allah :
يقولون لو كان لنا من الأمر شيء ما قتلنا ههنا قل لو
كنتم في بيوتكم لبرز الذين كتب عليهم القتل إلى مضاجعهم
وليبتلي الله ما في صدوركم وليمحص ما في قلوبكم والله عليم
بذات الصدور
“Mereka ( orang-orang munafik ) mengatakan :
seandainya kita memi liki sesuatu ( hak campur
tangan ) dalam urusan ini, niscaya ( kita tak akan
terkalahkan ) dan tidak ada yang terbunuh
diantara kita di sini ( perang uhud ). Katakanlah :
‘Kalaupun kamu berada di rumahmu, niscaya orangorang
yang telah ditakdirkan akan mati terbunuh itu
keluar ( juga ) ke tempat mereka terbunuh. Dan Allah
(berbuat demikian) untuk menguji (keimanan) yang
ada dalam dadamu, dan membuktikan (niat) yang
ada dalam hatimu. Dan Allah Maha Mengetahui isi
segala hati. ” ( QS. Ali Imran, 154 ).
الذين قالوا لإخوام وقعدوا لو أطاعونا ما قتلوا قل
فادرءوا عن أنفسكم الموت إن كنتم صادقين
“orang-orang yang mengatakan kepada
saudara-saudaranya dan mereka takut pergi
berperang : seandainya mereka mengikuti kita
tentulah mereka sudah terbunuh. Katakanlah :
|| 227 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
Tolaklah kematian itu dari dirimu, jika kamu orangorang
yang benar. ” ( QS. Ali Imran, 168 ).
Diriwayatkan dalam shoheh Muslim dari Abu
Hurairah bahwa Rasulullah bersabda :
احرص على ما ينفعك واستعن بالله ولا تعجزن، وإن
أصابك شيء فلا تقل : لو أني فعلت لكان كذا وكذا، ولكن قل
: قدر الله وما شاء فعل، فإن " لو " تفتح عمل الشيطان ".
“Bersungguh-sungguhlah dalam mencari apa
yang bermanfaat bagimu, dan mohonlah pertolongan
kepada Allah (dalam segala urusanmu) , dan
janganlah sekali-kali kamu bersikap lemah, dan jika
kamu tertimpa suatu kegagalan, maka janganlah
kamu mengatakan : ‘seandainya aku berbuat
demikian, tentu tidak akan begini atau begitu’, tetapi
katakanlah : ‘ini telah ditentukan oleh Allah, dan
Allah akan melakukan apa yang Ia kehendaki’ ,
karena kata “ seandainya ” itu akan membuka
pintu perbuatan syetan.”
Kandungan bab ini :
1-Penjelasan tentang ayat dalam surat Ali Imran
(1).
(1 ) Kedua ayat di at as menunjukkan adanya larangan untuk
mengucapkan kata “ seandainya” atau “ andaikata” dalam hal hal
yang telah ditakdirkan oleh Allah terj adi, dan ucapan demikian
termasuk si fat si fat orang munafik; juga menunjukkan bahwa
konsekwensi iman ialah pasrah dan ridha kepada takdir Allah,
serta rasa khawatir seseorang tidak akan dapat menyelamatkan
dirinya dari takdir tersebut.
|| 228 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
2-Larangan mengucapkan kata “andaikata” atau
“seandainya” apabila mendapat suatu musibah
atau kegagalan.
3-Alasannya, karena kata tersebut (seandainya
/andaikata) akan membuka pintu perbuatan
syetan.
4-Petunjuk Rasulullah [ketika menjumpai suatu
kegagalan atau mendapat suatu musibah] supaya
mengucapkan ucapan ucapan yang baik [dan
bersabar serta mengimani bahwa apa yang terjadi
adalah takdir Allah].
1-Perintah untuk bersungguh sungguh dalam
mencari segala yang bermanfaat [untuk di dunia
dan di akhirat] dengan senantiasa memohon
pertolongan Allah.
2-Larangan bersikap sebaliknya, yaitu bersikap
lemah.
|| 229 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
BAB 58
LARANGAN MENCACI MAKI ANGIN
Diriwayatkan dari Ubay bin Ka’ab , bahwa
Rasulullah bersabda :
" لا تسبوا الريح، وإذا رأيتم ما تكرهون فقولوا :
“janganlah kamu mencaci maki angin. Apabila
kamu melihat suatu hal yang tidak menyenangkan,
maka berdoalah :
" اللهم إنا نسألك من خير هذه الريح، وخير ما فيها،
وخير ما أمرت، ونعوذ بك من شر هذه الريح، وشر ما فيها،
وشر ما أمرت به " صححه الترمذي.
“Ya Allah, sesungguhnya kami memohon
kepadaMu kebaikan angin ini, dan kebaikan apa
yang ada di dalamnya, dan kebaikan yang
untuknya Kau perintahkan ia, dan kami berlindung
kepadaMu dari keburukan angin ini, dan keburukan
yang ada di dalamnya, dan keburukan yang
untuknya Kau perintahkan ia. ” (HR. Turmudzi, dan
hadits ini ia nyatakan shoheh ).
Kandungan bab ini :
1-Larangan mencaci maki angin.
2-Petunjuk Rasulullah untuk mengucapkan doa,
apabila manusia melihat sesuatu yang tidak
menyenangkan [ketika angin sedang bertiup
kencang].
3-Pemberitahuan Rasulullah bahwa angin
mendapat perintah dari Allah. [Oleh karena itu,
|| 230 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
mencaci maki angin berarti mencaci maki Allah,
Tuhan yang menciptakan dan
memerintahkannya].
4-Angin yang bertiup itu kadang diperintah untuk
suatu kebaikan, dan kadang diperintah untuk
suatu keburukan.
|| 231 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
BAB 59
[LARANGAN BERPRASANGKA BURUK TERHADAP
ALLAH]
Firman Allah :
يظنون بالله غير الحق ظن الجاهلية يقولون هل لنا من
. الأمر من شيء قل إن الأمر كله لله
“…Mereka berprasangka yang tidak benar
terhadap Allah , seperti sangkaan jahiliyah,
mereka berkata : apakah ada bagi kita sesuatu ( hak
campur tangan ) dalam urusan ini, katakanlah :
sungguh urusan itu seluruhnya di Tangan Allah. … ”
( QS. Ali Imran, 154 ).
ويعذب المنافقين والمنافقات والمشركين
والمشركات الظانين بالله ظن السوء عليهم دائرة السوء
. وغضب الله عليهم ولعنهم وأعد لهم جهنم وساءت مصيرا
“Dan supaya dia mengadzab orang-orang
munafik laki-laki dan orang-orang munafik
perempuan, dan orang-orang Musyrik laki laki dan
orang-orang musyrik perempuan yang mereka itu
berprasangka buruk terhadap Allah, mereka akan
mendapat giliran ( keburukan ) yang amat buruk,
dan Allah memurkai dan mengutuk mereka serta
menyediakan bagi mereka neraka jahannam. Dan
(neraka jahannam) itulah seburuk-buruk tempat
kembali. ” ( QS. Al Fath, 6 ).
|| 232 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
Ibnu Qoyyim dalam menafsirkan ayat yang
pertama mengatakan :
“Prasangka di sini maksudnya adalah bahwa
Allah tidak akan memberikan pertolongannya
(kemenangan) kepada Rasulnya, dan bahwa
agama yang beliau bawa akan lenyap.”
Dan ditafsirkan pula : “bahwa apa yang
menimpa beliau bukanlah dengan takdir
(ketentuan) dan hikmah (kebijaksanaan) Allah.”
Jadi prasangka di sini ditafsirkan dengan
tiga penafsiran :
Pertama : mengingkari adanya hikmah
dari Allah.
Kedua : mengingkari takdirNya.
Ketiga : mengingkari bahwa agama
yang dibawa Rasulullah akan disempurnakan
dan dimenangkan Allah atas semua agama.
Inilah prasangka buruk yang dilakukan oleh
orang-orang munafik dan orang-orang musyrik
yang terdapat dalam surat Al Fath.
Perbuatan ini disebut dengan prasangka
buruk, karena prasangka yang demikian tidak
layak untuk Allah , tidak patut terhadap
kagungan dan kebesaran Allah, tidak sesuai dengan
kebijaksanaanNya, PujiNya, dan janjiNya yang pasti
benar.
Oleh karena itu, barangsiapa yang
berprasangka bahwa Allah akan memenangkan
kebatilan atas kebenaran, disertai dengan
lenyapnya kebenaran; atau berprasangka bahwa
apa yang terjadi ini bukan karena Qadla dan takdir
Allah; atau mengingkari adanya suatu hikmah yang
|| 233 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
besar sekali dalam takdirNya, yang dengan
hikmahNya Allah berhak untuk dipuji; bahkan
mengira bahwa yang terjadi hanya sekedar
kehendakNya saja tanpa ada hikmahnya, maka
inilah prasangka orang orang kafir, yang mana bagi
mereka inilah neraka “ wail ”.
Dan kebanyakan manusia melakukan
prasangka buruk kepada Allah , baik dalam hal
yang berkenaan dengan diri mereka sendiri,
ataupun dalam hal yang berkenaan dengan orang
lain, bahkan tidak ada orang yang selamat dari
prasangka buruk ini, kecuali orang yang benar
benar mengenal Allah, Asma dan sifatNya, dan
mengenal kepastian adanya hikmah dan keharusan
adanya puji bagiNya sebagai konsekwensinya.
Maka orang yang berakal dan yang cinta
pada dirinya sendiri, hendaklah memperhatikan
masalah ini, dan bertaubatlah kepada Allah, serta
memohon maghfirahNya atas prasangka buruk
yang dilakukannya terhadap Allah .
Apabila anda selidiki, siapapun orangnya
pasti akan anda dapati pada dirinya sikap
menyangkal dan mencemoohkan takdir Allah,
dengan mengatakan hal tersebut semestinya begini
dan begitu, ada yang sedikit sangkalannya dan ada
juga yang banyak. Dan silahkan periksalah diri
anda sendiri, apakah anda bebas dari sikap
tersebut ?
فإن تنج منها تنج من ذي عظيمة وإلا فإني لا إخالك
ناجيا
“Jika anda selamat (selamat) dari sikap
tersebut, maka anda selamat dari malapetaka yang
|| 234 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
besar, jika tidak, sungguh aku kira anda tidak akan
selamat.”
Kandungan bab ini :
1-Penjelasan tentang ayat dalam surat Ali Imran (1).
2-Penjelasan tentang ayat dalam surat Al Fath (2) .
3-Disebutkan bahwa prasangka buruk itu banyak
sekali macamnya.
4-Penjelasan bahwa tidak ada yang bisa selamat
dari prasangka buruk ini kecuali orang yang
mengenal Asma’ dan sifat Allah, serta mengenal
dirinya sendiri.
(1 ) Ayat pert ama menunjukkan bahwa barangsiapa yang
berprasangka bahwa Allah akan memberikan kemenangan yang
terus menerus kepada kebatilan, disertai dengan lenyapnya
kebenaran, maka dia telah berprasangka yang tidak benar kepada
Allah dan prasangka ini adalah prasangka orang orang jahiliyah;
menunjukkan pula bahwa segal a sesuatu itu ada di Tangan Allah,
terjadi dengan qadha dan qadarNya serta pasti ada hikmahnya;
dan menunjukkan bahwa berbaik sangka kepada Allah adal ah
termasuk kewajiban tauhid.
(2 ) Ayat kedua menunjukkan kewajiban berbaik sangka kepada Allah
dan larangan berprasangka buruk kepadaNya; dan menunjukkan
bahwa prasangka buruk kepada Allah adalah perbuatan orang
orang munafik dan musyrik yang mendapat ancaman siksa yang
sangat keras.
|| 235 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
BAB 60 :
MENGINGKARI QODAR
( KETENTUAN ALLAH TA’ALA )
Ibnu Umar berkata : “Demi Allah yang jiwa
Ibnu Umar berada di tanganNya, seandainya salah
seorang memiliki emas sebesar gunung Uhud, lalu
dia infakkan di jalan Allah, niscaya Allah tidak akan
menerimanya, sebelum ia beriman kepada qadar
(ketentuan Allah)”, dan Ibnu Umar menyitir sabda
Rasulullah :
" الإيمان أن تؤمن بالله وملائكته وكتبه ورسله واليوم
الآخر وتؤمن بالقدر خيره وشره " رواه مسلم.
“Iman yaitu hendaklah engkau beriman
kepada Allah, Malaikat MalaikatNya, kitab-kitabNya,
Rasul-rasulNya, hari akhir, dan beriman kepada
Qodar baik dan buruknya ” ( HR. Muslim ) .
Diriwayatkan bahwa Ubadah Ibnu Shomit
berkata kepada anaknya : “Hai anakku, sungguh
kamu tidak akan bisa merasakan lezatnya iman
sebelum kamu meyakini bahwa apa yang telah
ditakdirkan menimpa dirimu pasti tidak akan
meleset, dan apa yang telah ditakdirkan tidak
menimpa dirimu pasti tidak akan menimpamu, aku
telah mendengar Rasulullah bersabda :
" إن أول ما خلق الله القلم, فقال له : اكتب، فقال : رب
وماذا أكتب ؟ قال : اكتب مقادير كل شيء حتى تقوم الساعة
."
|| 236 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
“Sesungguhnya pertama kali yang diciptakan
Allah adalah pena, kemudian Allah berfirman
kepadanya : “ tulislah”, maka pena itu menjawab :
Ya Tuhanku, apa yang mesti aku tulis ?, Allah
berfirman : “ Tulislah ketentuan segala sesuatu
sampai datang hari kiamat ”.
hai anakku, aku juga telah mendengar
Rasulullah bersabda :
" من مات على غير هذا فليس مني "
“Barang siapa yang meninggal dunia tidak
dalam keyakinan seperti ini, maka ia tidak tergolong
ummatku ”.
Dan dalam riwayat Imam Ahmad disebutkan
:
" إن أول ما خلق الله تعالى القلم، فقال له : اكتب،
فجرى في تلك الساعة بما هو كائن إلى يوم القيامة ".
“Sesungguhnya pertama kali yang diciptakan
Allah adalah pena, kemudian Allah berfirman
kepadanya : “tulislah !”, maka ditulislah apa yang
terjadi sampai hari kiamat”.
Diriwayatkan oleh Ibnu Wahb bahwa
Rasulullah bersabda :
" فمن لم يؤمن بالقدر خيره وشره أحرقه الله بالنار ".
“Maka barangsiapa yang tidak beriman
kepada qadar ( ketentuan Allah ) baik dan buruknya,
maka Allah pasti akan membakarnya dengan api
neraka”.
|| 237 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
Diriwayatkan dalam Musnad dan Sunan (1),
dari Ibnu Dailami ia berkata : “Aku datang kepada
Ubay bin Kaab, kemudian aku katakan kepadanya :
‘Ada sesuatu keraguan dalam hatiku tentang
masalah qadar, maka ceritakanlah kepadaku
tentang suatu hadits, dengan harapan semoga Allah
menghilangkan keraguan itu dari hatiku”, maka
ia berkata :
" لو أنفقت مثل جبل أحد ذهبا ما قبله الله منك حتى
تؤمن بالقدر وتعلم أن ما أصابك لم يكن ليخطئك، وما
أخطأك لم يكن ليصيبك، ولو مت على غير هذا لكنت من أهل
النار ".
“Seandainya kamu menginfakkan emas
sebesar gunung uhud, Allah tidak akan
menerimanya darimu, sebelum kamu beriman
kepada qadar, dan kamu meyakini bahwa apa yang
telah ditakdirkan mengenai dirimu pasti tidak akan
meleset, dan apa yang telah ditakdirkan tidak
mengenai dirimu pasti tidak akan menimpamu, dan
jika kamu mati tidak dalam keyakinan seperti ini,
pasti kamu menjadi penghuni neraka.
Kata Ibnu Dailami selanjutnya : “Lalu aku
mendatangi Abdullah bin Mas’ud, Hudzaifah bin
Yaman dan Zaid bin Tsabit, semuanya
mengucapkan kepadaku hadits yang sama dengan
sabda Nabi Muhammad di atas.” ( HR. Al Hakim
dan dinyatakan shoheh ).
(1 ) Musnad di sini maksudnya adalah kitab dikoleksi hadits yang
disusun oleh Imam Ahmad. Dan sunan maksudnya ialah kitab
koleksi hadits yang disusun oleh Abu dawud dan Ibnu majah.
|| 238 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
Kandungan bab ini :
1-Keterangan tentang kewajiban beriman kepada
qadar.
2-Keterangan tentang cara beriman kepada qadar.
3-Amal Ibadah seseorang sia-sia, jika tidak beriman
kepada qadar.
4-Disebutkan bahwa seseorang tidak akan
merasakan iman sebelum ia beriman kepada
qadar.
5-Penjelasan bahwa makhluk pertama yang
diciptakan Allah yaitu pena.
6-Diberitahukan dalam hadits bahwa – dengan
perintah dari Allah - menulis ketentuan
ketentuan sampai hari kiamat.
7-Rasulullah menyatakan bahwa dirinya lepas
dari orang yang tidak beriman kepada qadar.
8-Tradisi para ulama salaf dalam menghilangkan
keraguan, yaitu dengan bertanya kepada ulama.
9-Dan para ulama salaf memberikan jawaban yang
dapat menghilangkan keraguannya tersebut,
dengan hanya menuturkan hadits dari Rasulullah
.
|| 239 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
BAB 61 :
“MUSHOWWIR”
[PARA PERUPA MAKHLUK YANG BERNYAWA]
Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan
Muslim dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah
bersabda :
: ومن أظلم ممن ذهب يخلق كخلقي فليخلقوا " قال الله
ذرة، أو ليخلقوا حبة، أو ليخلقوا شعيرة ".
“Allah berfirman : “Dan tiada seseorang
yang lebih dzolim dari pada orang yang bermaksud
menciptakan ciptaan seperti ciptaanKu, oleh karena
itu. Maka cobalah mereka menciptakan seekor semut
kecil, atau sebutir biji-bijian, atau sebutir biji
gandum”.
Diriwayatkan oleh Imam Bukhori dan
Muslim dari Aisyah, RA bahwa Rasulullah
bersabda :
" أشد الناس عذابا يوم القيامة الذين يضاهئون بخلق الله ".
“Manusia yang paling pedih siksanya pada
hari kiamat adalah orang-orang yang membuat
penyerupaan dengan makhluk Allah ”.
Sebagaimana riwayat Bukhori dan Muslim
dari Ibnu Abbas bahwa ia berkata : Aku
mendengar Rasulullah bersabda :
" كل مصور في النار، يجعل له بكل صورة صورها نفس
يعذب ا في جهنم ".
|| 240 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
“Setiap mushowwir (perupa) berada didalam
neraka, dan setiap rupaka yang dibuatnya diberi
nafas untuk menyiksa dirinya dalam neraka
jahannam”.
Imam Bukhori dan Muslim meriwayatkan
dari Ibnu Abbas dalam hadits yang marfu’,
Rasulullah bersabda :
" من صور صورة في الدنيا كلف أن ينفخ فيها الروح،
وليس بنافخ ".
“Barangsiapa yang membuat rupaka di dunia,
maka kelak (pada hari kiamat) ia akan dibebani
untuk meniupkan ruh kedalam rupaka yang
dibuatnya, namun ia tidak bisa meniupkannya”.
Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Al
Hayyaj, ia berkata : sesungguhnya Ali bin Abi
Tholib berkata kepadaku :
أن لا تدع " ألا أبعثك على ما بعثني عليه رسول الله
صورة إلا طمستها ولا قبرا مشرفا إلا سويته ".
“Maukah kamu aku utus untuk suatu tugas
sebagaimana Rasulullah mengutusku untuk tugas
tersebut ? yaitu : janganlah kamu biarkan ada
sebuah rupaka tanpa kamu musnahkan, dan
janganlah kamu biarkan ada sebuah kuburan yang
menonjol kecuali kamu ratakan.”
|| 241 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
Kandungan bab ini :
1-Ancaman berat bagi para perupa makhluk yang
bernyawa.
2-Hal itu disebabkan karena tidak berlaku sopan
santun kepada Allah , sebagaimana firman Allah
: “Dan Tiada seseorang yang lebih dzolim dari
pada orang yang menciptakan ciptaan seperti
ciptaanKu”.
3-Firman Allah : “Maka cobalah mereka ciptakan
seekor semut kecil, atau sebutir biji bijian, atau
sebutir biji gandum.”menunjukkan adanya
kekuasaan Allah, dan kelemahan manusia.
4-Ditegaskan dalam hadits bahwa para perupa
adalah manusia yang peling pedih siksanya.
5-Allah akan membuat roh untuk setiap rupaka
yang dibuat guna menyiksa perupa tersebut
dalam neraka jahannam.
6-Perupa akan dibebani untuk meniupkan roh ke
dalam rupaka yang dibuatnya.
7-Perintah untuk memusnahkan rupaka apabila
menjumpainya.
|| 242 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
BAB 62
LARANGAN BANYAK BERSUMPAH
Firman Allah :
واحفظوا أيمانكم
“Dan jagalah sumpahmu …” ( QS. Al Maidah,
89 ).
Abu Hurairah berkata : “Aku mendengar
Rasulullah bersabda :
" الحلف منفقة للسلعة ممحقة للكسب ".
“Sumpah itu dapat melariskan barang
dagangan namun dapat mengahapus keberkahan
usaha. ” ( HR. Bukhari dan Muslim ).
Diriwayatkan dari Salman bahwa Rasulullah
bersabda :
" ثلاثة لا يكلمهم الله ولا يزكيهم ولهم عذاب أليم ؛
أشيمط زان، وعائل مستكبر، ورجل جعل الله بضاعته لا يشتري
إلا بيمينه ولا يبيع إلى بيمينه " رواه الطبراني بسند صحيح.
“Tiga orang yang mereka itu tidak diajak
bicara dan tidak disucikan oleh Allah (pada hari
kiamat), dan mereka menerima adzab yang pedih,
yaitu : orang yang sudah beruban (tua) yang
berzina, orang miskin yang sombong, dan orang
yang menjadikan Allah sebagai barang
dagangannya, ia tidak membeli atau menjual kecual i
dengan bersumpah ” (HR. Thabrani dengan sanad
yang shaheh ) .
|| 243 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
Diriwayatkan dalam shoheh Bukhari dan
Muslim dari Imran bin Husain ia berkata :
Rasulullah bersabda :
" خير أمتي قرني ، ثم الذين يلوم ثم الذين يلوم "، -
قال عمران : فلا أدري أذكر بعد قرنه مرتين أو ثلاثا ؟ - " ثم
إن بعدكم قوم يشهدون ولا يستشهدون، ويخونون ولا يؤتمنون،
وينذرون ولا يوفون ويظهر فيهم السمن "
“Sebaik-baik umatku adalah mereka yang
hidup pada masaku, kemudian generasi berikutnya,
kemudian generasi berikutnya lagi” – Imran berkata
: “Aku tidak ingat lagi apakah Rasulullah
menyebutkan generasi setelah masa beliau dua kali
atau tiga ?” – “ Kemudian akan ada setelah masa
kalian orang-orang yang memberikan kesaksian
sebelum ia diminta, mereka berkhianat dan tidak
dapat dipercaya, mereka bernadzar tapi tidak
memenuhi nadzarnya, dan badan mereka tampak
gemuk gemuk ”.
Diriwayatkan pula dalam shaheh Bukhari
dan Muslim, dari Ibnu Mas’ud bahwa Nabi
Muhammad bersabda :
" خير الناس قرني، ثم الذين يلوم ثم الذين يلوم، ثم يجيء
قوم تسبق شهادة أحدهم يمينه ويمينه شهادته ".
“Sebaik-baik manusia adalah mereka yang
hidup pada masaku, kemudian generasi yang
datang berikutnya, kemudian generasi yang datang
|| 244 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
berikutnya lagi, kemudian akan datang orang-orang
dimana diantara mereka kesaksianya mendahului
sumpahnya, dan sumpahnya mendahului
kesaksiannya ”.
Ibrahim (An Nakhoi) berkata : “Mereka
memukuli kami karena kesaksian atau sumpah
(yang kami lakukan) ketika kami masih kecil”.
Kandungan bab ini :
1-Adanya wasiat dari Allah untuk menjaga sumpah.
2-Penjelasan Rasulullah bahwa sumpah itu dapat
melariskan barang dagangan, tapi ia juga dapat
menghapus keberkahan usaha itu.
3-Ancaman berat bagi orang yang selalu
bersumpah, baik ketika menjual atau membeli.
4-Peringatan bahwa dosa itu bisa menjadi besar
walaupun faktor yang mendorong untuk
melakukannya itu kecil (1).
5-Larangan dan celaan bagi orang yang bersumpah
tanpa diminta.
6-Pujian Rasulullah untuk ketiga generasi atau
keempat generasi (sebagaimana tersebut dalam
suatu hadits), dan memberitakan apa yang akan
terjadi selanjutnya.
7-Larangan dan celaan bagi orang yang
memberikan kesaksian tanpa diminta.
8-Orang-orang salaf (terdahulu) memukul anak
anak kecil karena memberikan kesaksian atau
bersumpah 1.
(1 ) Seperti orang yang sudah beruban (tua) yang berzina, atau orang
melarat yang congkak, semestinya mereka tidak melakukan
perbuatan dosa ini, karena faktor yang mendorong mereka untuk
berbuat demikian adalah lemah atau kecil.
|| 245 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
BAB 63 :
PERJANJIAN DENGAN ALLAH DAN NABINYA
Firman Allah :
وأوفوا بعهد الله إذا عاهدتم ولا تنقضوا الأيمان بعد
توكيدها وقد جعلتم الله عليكم كفيلا إن الله يعلم ما تفعلون
“Dan tepatilah perjanjian dengan Allah
apabila kamu berjanji , dan janganlah kamu
membatalkan sumpah-sumpah (mu) itu sesudah
mengukuhkannya, sedang kamu telah menjadikan
Allah sebagai saksimu (terhadap sumpah-sumpah
itu). Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang
kamu perbuat. ” ( QS. An nahl, 91 ) .
Buraidah berkata : “Apabila Rasulullah
mengangkat komandan pasukan perang atau
batalyon, beliau menyampaikan pesan kepadanya
agar selalu bertakwa kepada Allah, dan berlaku
baik kepada kaum muslimin yang bersamanya,
kemudian beliau bersabda :
(1 ) Hal tersebut dilakukan ol eh orang-orang salaf untuk mendidik
anak anak agar tidak gampang bersaksi dan menyatakan sumpah,
yang akhirnya akan menjadi suatu kebiasaan; kalau sudah
menjadi kebiasaan, dengan ringan ia akan bersaksi at au
bersumpah sampai dalam masalah yang tidak patut baginya untuk
bersumpah. Dan banyak bersumpah itu dilarang, karena perbuat an
ini menunjukkan suatu sikap meremehkan dan tidak
mengagungkan nama Allah.
|| 246 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
" اغزوا باسم الله في سبيل الله، قاتلوا من كفر بالله، اغزوا
ولا تغلوا، ولا تغدروا، ولا تمثلوا، ولا تقتلوا وليدا، وإذا لقيت
عدوك من المشركين فادعهم إلى ثلاث خصال – أو خلال –
فأيتهن ما أجابوك فاقبل منهم، وكف عنهم.
“Seranglah mereka dengan “Asma’ Allah, demi
di jalan Allah), perangilah orang-orang yang kafir
kepada Allah, seranglah dan janganlah kamu
menggelapkan harta rampasan perang, jangan
menghianati perjanjian, jangan mencincang korban
yang terbunuh, dan jangan membunuh anak-anak.
Apabila kamu menjumpai musuh musuhmu dari
kalangan orang-orang musyrik, maka ajaklah
mereka kepada tiga hal : mana saja yang mereka
setujui, maka terimalah dan hentikanlah
penyerangan terhadap mereka.
ثم ادعهم إلى الإسلام، فإن أجابوك فاقبل منهم، ثم ادعهم
إلى التحول من دارهم إلى دار المهاجرين، وأخبرهم إم إن فعلوا
ذلك فلهم ما للمهاجرين، وعليهم ما على المهاجرين،
Ajaklah mereka kepada agama islam; jika
mereka menerima maka terimalah mereka,
kemudian ajaklah mereka berhijrah dari daerah
mereka ke daerah orang-orang muhajirin, dan
beritahu mereka jika mereka mau melakukannya
maka bagi mereka hak dan kewajiban sama seperti
hak dan kewajiban orang-orang muhajirin,
|| 247 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
فإن أبوا أن يتحولوا منها فأخبرهم أم يكونون كأعراب
المسلمين يجري عليهم حكم الله تعالى، ولا يكون لهم في الغنيمة
والفيء شيء إلا أن يجاهدوا مع المسلمين،
Tetapi, jika mereka menolak untuk berhijrah
dari daerah mereka, maka beritahu mereka, bahwa
mereka akan mendapat perlakuan seperti orangorang
badui dari kalangan Islam, berlaku bagi
mereka hukum Allah, tetapi mereka tidak
mendapatkan bagian dari hasi l rampasan perang
dan fai, kecuali jika mereka mau bergabung untuk
berjihad dijalan Allah bersama orang-orang Islam.
فإن هم أبوا فاسألهم الجزية، فإن هم أجابوك فاقبل منهم
وكف عنهم، فإن هم أبوا فاستعن بالله وقاتلهم،
Dan jika mereka menolak hal tersebut, maka
mintalah dari mereka jizyah1, kalau mereka
menerima maka terimalah dan hentikan
penyerangan terhadap mereka. Tetapi jika semua itu
ditolak maka mohonlah pertolongan kepada Allah
dan perangilah mereka.
وإذا حاصرت أهل حصن فأرادوك أن تجعل لهم ذمة الله
وذمة نبيه، فلا تجعل لهم ذمة الله وذمة نبيه، ولكن اجعل لهم
1 ) jizyah adalah uang yang diambil dari orang-orang kafir sebagai
tanda ketundukan mereka kepada negara Islam dan sebagai ganti
perlindungan Negara Islam atas jiwa dan harta mereka ( muroji’)
|| 248 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
ذمتك وذمة أصحابك فإنكم أن تخفروا ذممكم وذمة أصحابكم
أهون من أن تخفروا ذمة الله وذمة نبيه،
Dan jika kamu telah mengepung kubu
pertahanan mereka, kemudian mereka menghendaki
darimu agar kamu membuat untuk mereka
perjanjian Allah dan RasulNya, maka janganlah
kamu buatkan untuk mereka perjanjian Allah dan
RasulNya, akan tetapi buatlah untuk mereka
perjanjian dirimu sendiri dan perjanjian sahabatsahabatmu,
karena sesungguhnya melanggar
perjanjianmu sendiri dan sahabat sahabatmu itu
lebih ringan resikonya dari pada melanggar
perjanjian Allah dan RasulNya.
وإذا حاصرت أهل حصن فأرادوك أن تنزلهم على حكم
الله، فلا تنزلهم على حكم الله، ولكن أنزلهم على حكمك
فإنك لا تدري أتصيب فيهم حكم الله أم لا ؟ " رواه مسلم.
Dan jika kamu telah mengepung kubu
pertahanan musuhmu, kemudian mereka
menghendaki agar kamu mengeluarkan mereka atas
dasar hukum Allah, maka janganlah kamu
mengeluarkan mereka atas dasar hukum Allah,
tetapi keluarkanlah mereka atas dasar hukum yang
kamu ijtihadkan, karena sesungguhnya kamu tidak
mengetahui apakah tindakanmu sesuai dengan
hukum Allah atau tidak ” ( HR. Muslim ).
Kandungan bab ini :
1-Perbedaan antara perjanjian Allah dan perjanjian
NabiNya dengan perjanjian kaum muslimin.
|| 249 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
2-Petunjuk Rasulullah untuk memilih salah satu
pilihan yang paling ringan resikonya dari dua
pilihan yang ada.
3-Etika dalam berjihad, yaitu supaya menyeru
dengan mengucapkan “ bismillah fi sabilillah”.
4-Perintah untuk memerangi orang-orang yang
kafir kepada Allah.
5-Perintah untuk senantiasa memohon pertolongan
Allah dalam memerangi orang-orang kafir.
6-Perbedaan antara hukum Allah dan hukum hasil
ijtihad para ulama.
7-Disyariatkan bagi seorang komandan dalam
kondisi yang diperlukan seperti yang tersebut
dalam hadits, untuk berijtihad dalam
menentukan hukum tertentu, walaupun ia tidak
tahu apakah ijtihadnya sesuai dengan hukum
Allah atau tidak ?.
|| 250 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
BAB 64
LARANGAN BERSUMPAH MENDAHULUI ALLAH
Jundub bin Abdullah berkata : Rasulullah
bersabda :
: من ذا " قال رجل : والله لا يغفر الله لفلان، فقال الله
الذي يتألى علي أن لا أغفر لفلان ؟ إني قد غفرت له وأحبطت
عملك " رواه مسلم.
“Ada seorang laki-laki berkata : “Demi Allah,
Allah tidak akan mengampuni si fulan, maka Allah
berfirman : “siapa yang bersumpah mendahuluiKu,
bahwa aku tidak mengampuni sifulan ? sungguh
Aku telah mengampuniNya dan Aku telah
menghapuskan amalmu” ( HR. Muslim ).
Dan disebutkan dalam hadits riwayat Abi
Hurairah bahwa orang yang bersumpah demikian
itu adalah orang yang ahli ibadah. Abu Hurairah
berkata : “Ia telah mengucapkan suatu ucapan
yang menghancurkan dunia dan akhiratnya.”( HR.
Ahmad dan Abu Dawud )
Kandungan bab ini :
1-Peringatan untuk tidak bersumpah mendahului
Allah.
2-Hadits di atas menunjukkan bahwa neraka itu
lebih dekat kepada seseorang dari pada tali sendal
jepitnya.
3-Begitu juga sorga.
|| 251 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
4-Buktinya adalah apa yang telah dikatakan oleh
Abu Hurairah di atas : “Ia telah mengucapkan
perkataan yang membinasakan dunia dan
akhiratNya”.
5-Kadang-kadang seseorang mendapatkan
ampunan dari Allah disebabkan karena adanya
sesuatu yang ia benci.
|| 252 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
BAB 65
LARANGAN MENJADIKAN ALLAH SEBAGAI
PERANTARA KEPADA MAKHLUKNYA
Diriwayatkan dari Jubair bin Mut’im bahwa
ada seorang badui datang kepada Rasulullah
dengan mengatakan : “Ya Rasulullah, orang orang
pada kehabisan tenaga, anak istri kelaparan, dan
harta benda pada musnah, maka mintalah siraman
hujan untuk kami kapada Rabbmu, sungguh kami
menjadikan Allah sebagai perantara kepadamu, dan
kami menjadikanmu sebagai peranatara kepada
Allah”. Maka Nabi bersabda :
" سبحان الله، سبحان الله "، فما زال يسبح حتى عرف
ذلك في وجوه أصحابه، ثم قال :" ويحك ! أتدري ما الله ؟ إن
شأن الله أعظم من ذلك، إنه لا يستشفع بالله على أحد " وذكر
الحديث. رواه أبو داود.
“Maha suci Allah, maha suci Allah” – beliau
masih terus bertasbih sampai nampak pada wajah
para sahabat (perasaan takut karena kamaranhan
beliau ), kemudian beliau bersabda : “ Kasihanilah
dirimu, tahukah kalian siapa Allah itu ? sungguh
kedudukan Allah itu jauh lebih Agung dari pada
yang demikian itu, sesungguhnya tidak dibenarkan
Allah dijadikan sebagai perantara kepada siapapun
dari makhlukNya. ” ( HR. Abu Daud ) .
|| 253 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
Kandungan bab ini :
1-Rasulullah mengingkari seseorang yang
mengatakan :“Kami menjadikan Allah sebagai
perantara kepadamu.”
2-Rasulullah marah sekali ketika mendengar
ucapan ini, dan bertasbih berkali kali, sehingga
para sahabat merasa takut.
3-Rasulullah tidak mengingkari ucapan badui
“kami menjadikanmu sebagai perantara kepada
Allah”.
4-Penjelasan tentang makna sabda Rasul
“Subhanallah” [yang artinya : Maha Suci Allah].
5-Kaum muslimin menjadikan Rasulullah sebagai
perantara [pada masa hidupnya] untuk memohon
[kepada Allah ] siraman hujan.
|| 254 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
BAB 66
UPAYA RASULULLAH DALAM MENJAGA
KEMURNIAN TAUHID, DAN MENUTUP SEMUA
JALAN YANG MENUJU KEPADA KEMUSYRIKAN
Abdullah bin Asy Syikhkhir berkata :
“Ketika aku ikut pergi bersama suatu delegasi Bani
Amir menemui Rasulullah , kami berkata :
" أنت سيدنا، فقال : السيد الله تبارك وتعالى، قلنا :
وأفضلنا فضلا, وأعظمنا طولا، فقال :" قولوا بقولكم أو بعض
قولكم ولا يستجرينكم الشيطان " رواه أبو داود بسند صحيح.
“Engkau adalah sayyiduna ( tuan kami ) ,
maka beliau bersabda :” Sayyid ( Tuan ) yang
sebenarnya adalah Allah ”, kemudian kami
berkata : ‘Engkau adalah yang paling utama dan
paling agung kebaikannya di antara kita. Beliau
bersabda : “Ucapkanlah semua atau sebagaian
kata-kata yang wajar bagi kalian, dan janganlah
kalian terseret oleh syetan” ( HR. Abu Daud dengan
sanad yang shoheh ).
Dikatakan oleh Anas bin Malik bahwa ada
sebagian orang berkata :
يا رسول الله، يا خيرنا وابن خيرنا، وسيدنا وابن سيدنا،
فقال : يا أيها الناس، قولوا بقولكم ولا يستهوينكم الشيطان، أنا
|| 255 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
محمد، عبد الله ورسول الله، ما أحب أن ترفعوني فوق منزلتي
. رواه النسائي بسند جيد. التي أنزلني الله
“Ya Rasulullah, wahai orang yang paling baik
di antara kami, dan putra orang yang terbaik
diantara kami, wahai tuan kami dan putra tuan
kami”, maka Rasulullah bersabda : “Saudarasaudara
sekalian ! ucapkanlah kata-kata yang
wajar saja bagi kamu sekalian, dan janganlah
sekali-kali kal ian terbujuk oleh syetan. Aku adalah
Muhammad, hamba Allah dan utusanNya, aku tidak
senang kalian mengagungkanku melebihi
kedudukanku yang telah diberikan kepadaku oleh
Allah .” ( HR. An Nasai dengan sanad yang jayyid )
Kandungan bab ini :
1-Peringatan kepada para sahabat agar tidak
bersikap berlebih lebihan terhadap beliau (1).
2-Orang yang dipanggil dengan panggilan “Engkau
adalah tuan kami” hendaknya ia menjawab :
“Tuan yang sebenarnya adalah Allah.
3-Rasulullah memperingatkan kepada para
sahabat agar tidak terseret dan terbujuk oleh
syetan, padahal mereka tidak mengatakan kecuali
yang sebenarnya.
4-Rasulullah (tidak menginginkan sanjungan dari
para sahabat yang diatas kedudukan yang
sebenarnya), dengan sabdanya : “Aku tidak
(1 ) Bab ini menunjukkan bahwa tauhid tidak akan sempurna dan
murni, kecuali dengan menghindarkan diri dari setiap ucapan
yang menjurus kepda perlakuan yang berlebih l ebihan terhadap
makhluk, karena dikhawatirkan akan menyeret ke dalam
kemusyrikan.
|| 256 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
senang kamu sekalian mengangkatku melebihi
kedudukan (yang sebenarnya) yang telah
diberikan kepadaku oleh Allah .”
|| 257 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
BAB 67
[KEAGUNGAN DAN KEKUASAAN ALLAH ]
Firman Allah :
وما قدروا الله حق قدره والأرض جميعا قبضته يوم القيامة
والسموات مطويات بيمينه سبحانه وتعالى عما يشركون
“Dan mereka ( orang-orang musyrik ) tidak
mengagung agungkan Allah dengan pengagungan
yang sebenar-benarnya, padahal bumi seluruhnya
dalam genggamanNya pada hari kiamat, dan semua
langit digulung dengan tangan kananNya. Maha Suci
dan Maha Tinggi Allah dari segala perbuatan syirik
mereka. ”( QS. Az zumar 67 ).
Ibnu Mas’ud berkata : “Salah seorang
pendeta yahudi datang kepada Rasulullah seraya
berkata :
يا محمد، إنا نجد أن الله يجعل السموات على إصبع،
والأرضين على إصبع، والشجر على إصبع، والماء على إصبع،
والثرى على إصبع، وسائر الخلق على إصبع، فيقول :" أنا الملك،
حتى بدت نواجذه تصديقا لقول الحبر، ثم قرأ : فضحك النبي
“Wahai Muhammad, sesungguhnya kami
dapati ( dalam kitab suci kami ) bahwa Allah akan
meletakkan langit di atas satu jari, pohon pohon di
atas satu jari, air di atas satu jari, tanah di atas satu
jari , dan seluruh makhluk di atas satu jari ,
kemudian Allah berfirman : “Akulah Penguasa
(raja)”, maka Rasulullah tertawa sampai nampak
|| 258 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
gigi seri beliau, karena membenarkan ucapan
pendeta yahudi itu, kemudian beliau membacakan
firman Allah :
وما قدروا الله حق قدره والأرض جميعا قبضته يوم
القيامة
“Dan mereka ( orang-orang musyrik ) tidak
mengagung-agungkan Allah dengan pengagungan
yang sebenar-benarnya, padahal bumi seluruhnya
dalam genggamanNya pada hari kiamat ”( QS. Az
zumar 67 ).
Dan dalam riwayat Imam Muslim terdapat
tambahan :
" والجبال والشجر على أصبع، ثم يهزهن فيقول : أنا الملك،
أنا الله ".
“ … gunung-gunung dan pohon-pohon di atas
satu jari, kemudian digoncangkannya seraya
berfirman : “Akulah penguasa, Akulah Allah.”
dan dalam riwayat Imam Bukhori dikatakan :
" يجعل السموات على إصبع، والماء والثرى على إصبع،
وسائر الخلق على إصبع. أخرجاه
“… Allah letakkan semua langit di atas satu
jari , air serta tanah di atas satu jari, dan seluruh
|| 259 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
makhluk di atas satu jari.” ( HR. Bukhori dan Muslim
)
Imam Muslim meriwayatkan dari Ibnu Umar
bahwa Rasulullah bersabda :
" يطوي الله السموات يوم القيامة ثم يأخذهن بيده اليمنى،
ثم يقول : أنا الملك، أين الجبارون ؟ أين المتكبرون ؟, ثم يطوي
الأرضين السبع، ثم يأخذهن بشماله، ثم يقول : أنا الملك، أين
الجبارون ؟ أين المتكبرون ؟ ".
“Allah akan menggulung seluruh lapisan
langit pada hari kiamat, lalu diambil dengan tangan
kananNya, dan berfirman : “Akulah penguasa, mana
orang-orang yang berlaku lalim ? mana orang orang
yang sombong ?, kemudian Allah menggulung
ketujuh lapis bumi, lalu diambil dengan tangan
kiriNya dan berfirman : “Aku lah Penguasa, mana
orang-orang yang berlaku lalim ?, mana orang-orang
yang sombong ?”.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas , ia berkata :
" ما السموات السبع والأرضون السبع في كف الرحمن إلا
كخردلة في يد أحدكم ".
“Tidaklah langit tujuh dan bumi tujuh di
Telapak Tangan Allah Ar Rahman, kecuali bagaikan
sebutir biji sawi diletakkan di telapak tangan
seseorang diantara kalian”.
Ibnu Jarir berkata : “Yunus meriwayatkan
kepadaku dari Ibnu Wahb, dari Ibnu Zaid, dari
|| 260 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
bapaknya ( Zaid bin Aslam ), ia berkata : Rasulullah
bersabda :
" ما السموات السبع في الكرسي إلا كدراهم سبعة ألقيت
في ترس "
“Ketujuh langit berada di Kursi, tiada lain
hanyalah bagaikan tujuh keping dirham yang
diletakkan di atas perisai ”.
kemudian Ibnu Jarir berkata : “Dan Abu Dzar
berkata : ‘Aku mendengar Rasulullah bersabda
:
" ما الكرسي في العرش إلا كحلقة من حديد ألقيت بين
ظهري فلاة من الأرض ".
“Kursi yang berada di Arsy tiada lain
hanyalah bagaikan sebuah gelang besi yang
dibuang ditengah tengah padang pasir ”.
Diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud bahwa ia
berkata :
" بين السماء الدنيا والتي تليها خمسمائة عام، وبين كل
سماء وسماء خمسمائة عام، وبين السماء السابعة والكرسي
خمسمائة عام، وبين الكرسي والماء خمسمائة عام، والعرش فوق
الماء، والله فوق العرش، لا يخفى عليه شيء من أعمالكم ".
“Antara langit yang paling bawah dengan yang
berikutnya jaraknya 500 tahun, dan antara setiap
langit jaraknya 500 tahun, antara langit yang
|| 261 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
ketujuh dan Kursi jaraknya 500 tahun, antara Kursi
dan samudra air jaraknya 500 tahun, sedang Arsy
itu berada di atas samudra air itu, dan Allah
berada di atas Arsy, tidak tersembunyi bagi Allah
suatu apapun dari perbuatan kalian.” (HR. Ibnu
Mahdi dari Hamad bin Salamah, dari Aisyah, dari
Zarr, dari Abdullah bin Mas’ud )
Atsar ini diriwayatkan dari berbagai macam
jalan (jalur sanad), demikian yang dikatakan oleh
imam Ad Dzahabi.
Al Abbas bin Abdul Mutholib berkata :
Rasulullah bersabda :
" هل تدرون كم بين السماء والأرض ؟ "، قلنا : الله
ورسوله أعلم, قال : "بينهما مسيرة حمسمائة سنة، ومن كل سماء
إلى سماء مسيرة خمسمائة سنة، وكثف كل سماء مسيرة خمسمائة
سنة، وبين السماء السابعة والعرش بحر بين أسفله وأعلاه كما
فوق ذلك، وليس يخفى عليه شيء بين السماء والأرض، والله
من أعمال بني آدم " أخرجه أبو دود وغيره.
“Tahukah kalian berapa jarak antara langit
dan bumi ? ”, kami menjawab : “Allah dan RasulNya
yang lebih mengetahui”, beliau bersabda : “Antara
langit dan bumi itu jaraknya perjalanan 500 tahun,
dan antara langit yang satu dengan yang lain
jaraknya perjalanan 500 tahun, sedangkan tebalnya
setiap langit adalah perjalanan 500 tahun, antara
langit yang ketujuh dengan Arsy ada samudra, dan
antara dasar samudra dengan permukaanya seperti
|| 262 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
jarak antara langit dengan bumi , dan Allah di atas
itu semua, dan tiada yang tersembunyi bagiNya
sesuatu apapun dari perbuatan anak keturunan
Adam” ( HR. Abu Daud dan ahli hadits yang lain ).
Kandungan bab ini :
1-Penjelasan tentang ayat yang tersebut di atas (1).
2-Pengetahuan tentang sifat-sifat Allah ,
sebagaimana yang terkandung dalam hadits
pertama, masih dikenal dikalangan orang-orang
yahudi yang hidup pada masa Rasulullah ,
mereka tidak mengingkarinya dan tidak
menafsirkannya dengan penafsiran yang
menyimpang dari kebenaran.
3-Ketika pendeta Yahudi menyebutkan tentang
pengetahuan tersebut kepada Rasulullah ,
beliau membenarkannya, dan turunlah ayat Al
Qur’an menegaskannya.
4-Rasulullah tersenyum ketika mendengar
pengetahuan yang agung ini disebutkan oleh
pendeta yahudi.
5-Disebutkan dengan tegas dalam hadits ini adanya
dua tangan bagi Allah, dan bahwa seluruh langit
itu diletakkan di tangan kananNya, dan seluruh
bumi diletakkan di tangan yang lain pada hari
kiamat.
6-Dinyatakan dalam hadits bahwa tangan yang lain
itu adalah tangan kiriNya.
(1 ) Ayat ini menunjukkan keagungan dan kebesaran Allah , dan
kecilNya seluruh makhluk dibandingkan dengan Nya;
menunjukkan pula bahwa siapa yang berbuat syirik, berarti tidak
mengagungkan Allah dengan pengagungan yang sebenar
benarnya.
|| 263 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
7-Disebutkan dalam hadits keadaan orang-orang
yang berlaku lalim, dan berlaku sombong pada
hari kiamat.
8-Dijelaskan bahwa seluruh langit dan bumi
ditelapak tangan Allah itu bagaikan sebutir biji
sawi yang diletakkan di tangan seseorang.
9-Kursi itu lebih besar dari pada langit.
10-Arsy itu lebih besar dari pada Kursi.
11-Arsy itu bukanlah Kursi, dan bukanlah samudra
air.
12-Jarak antara langit yang satu dengan langit
yang lainnya perjalanan 500 tahun.
13-Jarak antara langit yang ketujuh dengan Kursi
perjalanan 500 tahun.
14-Jarak antara Kursi dan samudra perjalanan 500
tahun.
15-Arsy sebagaimana dinyatakan dalam hadits,
berada di atas samudra tersebut.
16-Allah berada di atas Arsy.
17-Jarak antara langit dan bumi itu perjalanan 500
tahun.
18-Tebal masing-masing langit itu perjalanan 500
tahun.
19-Samudra yang berada di atas seluruh langit itu,
antara dasar dengan permukaannya, jauhnya
perjalanan 500 tahun, dan hanya Allah lah yang
maha mengetahui.
Segala Puji hanya milik Allah semata, Rabb
sekalian alam, semoga sholawat serta salam
senantiasa dilimpahkan kepada junjungan Nabi
Muhammad , keluarganya serta para sahabatnya.
|| 264 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
DAFTAR ISTILAH
‘Adh-h = ‘Idhah : sihir, dusta, tindakan
mengadu domba, menghasut dan memfitnah.
‘Adhih ( ism fa’il ) : Tukang sihir.
‘Adwa: Penjangkitan atau penularan penyakit.
‘Ain: Pengaruh jahat yang disebabkan oleh rasa
dengki seseorang melalui matanya, kena mata.
‘Alaihissalam: Semoga salam sejahtera
senantiasa dilimpahkan (Allah) kepadanya.
Allah akbar: Allah Maha besar.
Atsar: ada dua pengertian :
1-hadits
2-perkataan atau perbuatan yang dinisbatkan
kepada sahabat atau tabi’in.
‘Azimah : Lihat ruqyah.
‘Azza wa Jalla : Maha Mulia dan Maha Agung.
Barzakh: Alam ghaib setelah manusia
meninggal dunia sampai hari kiamat, atau alam
kubur.
Dinar: nama satuan uang, pada zaman
Rasulullah yang terbuat dari emas.
Dirham: nama satuan uang, pada zaman
Rasaulullah yang lebih kecil nilainya daripada
dinar, yang terbuat dari perak.
Fai’: harta yang diperoleh kaum muslimin dari
musuh tanpa melalui peperangan, karena ditinggal
lari oleh pemiliknya.
Fa’l : perasaan optimis; harapan bernasib baik
dan sukses.
Ghanimah : harta yang diambil alih oleh
kaum muslimin dari musuh mereka ketika dalam
peperangan; rampasan perang.
Ghaul: hantu (gendruwo), salah satu jenis jin.
|| 265 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
Hadits: tuntunan dan tradisi yang diajarkan
Rasalullah melalui sabda, sikap, perbuatan dan
persetujuan beliau; sesuatu yang dinisbatkan
kepada Nabi , baik berupa perkataan, perbuatan,
sikap, atau persetujuan.
Hamah: burung hantu.
Hasan: hadits yang tingkatannya di bawah
hadits shaheh, karena daya hafal atau kecermatan
dan ketelitian orang yang meriwayatkannya masih
kurang, tetapi bila banyak atau ada berbagai jalan
dalam meriwayatkannya maka hadits tersebut
meningkat menjadi shaheh.
Ibadah: penghambaan diri kepada Allah
dengan mentaati segala perintahNya, dan menjauhi
segala laranganNya, sebagaimana yang telah
diajarkan Rasulullah , disertai dengan penuh rasa
kerendahan hati dan penuh rasa cinta.
Iman: ucapan hati dan lisan yang disertai
dengan perbuatan, diiringi dengan ketulusan niat
karena Allah, dan dilandasi dengan berpegang
teguh kepada sunnah Rasulullah .
Isnad: silsilah orang-orang yang meriwayatkan
hadits dari Rasulullah .
Istinja’: bersuci atau membersihkan diri setelah
buang hajat kecil atau besar.
Iyafah: meramal nasib baik dengan
menerbangkan burung, apabila terbang ke arah
kanan berarti ada alamat baik. Sedang bedanya
dengan thiyarah adalah kalau thiyarah itu meramal
nasib buruk, atau merasa bernasib sial dengan
melihat burung, hewan atau lainnya.
Jahiliyah : kebodohan, yaitu suatu zaman yang
ciri utamanya ialah mengagungkan selain Allah
dengan disembah, dipuja, dipatuhi dan ditaati; ciri
|| 266 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
lainnya kebobrokan mental dan kerusakan akhlak,
seperti zaman sebelum Islam.
Ja’iz: mubah; tidak dilarang dan tidak pula
dianjurkan.
Jayyid: suatu tingkatan sanad di atas hasan.
Jibt: sihir; sebutan yang bisa digunakan untuk
sihir, tukang sihir, tukang ramal, dukun, berhala
dan yang sejenisnya.
Jizyah: semacam pajak yang dipungut dari
orang orang non muslim yang mampu lagi dewasa,
sebagai ganti daripada zakat yang dipungut dari
orang-orang Islam, atas segala perlindungan dan
ketentraman yang diberikan oleh kaum muslimin.
Al Khalil: kekasih mulia, tingkatannya lebih
tinggi daripada habib (kekasih).
Khamilah : pakaian yang berbulu atau
berbeludru; pakaian tersebut terbuat dari wool.
Khamisah : pakaian yang terbuat dari dari
wool atau sutera dengan sulaman yang indah lagi
menarik.
Kunyah (baca : kun-yah) : nama panggilan
untuk kehormatan, seperti : Abu al – Abbas, Abu
Abdillah, Abu Ahmad, dll. Biasanya diambil dari
nama anak yang pertama.
Makruh: sesuatu yang apabila dikerjakan
kurang baik, tetapi apabila ditinggalkan akan
mendapat pahala.
Marfu’: hadits yang disampaikan oleh
Rasulullah ; sesuatu yang dinisbatkan kepada
Rasulullah baik itu berupa ucapan, perbuatan,
sikap atau persetujuan, meskipun yang
menisbatkan itu seorang sahabat atau tabi’in.
Mauquf: sesuatu yang dinisbatkan kepada
seorang sahabat, baik itu berupa ucapan,
|| 267 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
perbuatan atau persetujuan; perkataan yang
diucapkan seorang sahabat atau perbuatan yang
dilakukannya atau persetujuannya terhadap apa
yang dilakukan seorang tabi’in.
Mufti: orang yang memberikan fatwa atau
petunjuk atas suatu masalah.
Nadzar: Ungkapan seseorang dengan ucapan
bahwa ia akan melakukan sesuatu untuk Alloh jika
tercapainya sesuatu baginya
Nau’: bintang ; arti asalnya : tenggelamnya atau
terbitnya suatu bintang.
Nusyrah: tindakan untuk menyembuhkan atau
mengobati orang yang terkena sihir dengan mantera
atau jampi.
Qadha = qadar: ketetapan ilahi, artinya bahwa
segala sesuatu yang terjadi di alam semesta ini
diketahui, dicatat, dikehendaki dan diciptakan oleh
Allah .
Qunut: membaca doa dalam shalat, dilakukan
sebelum ruku’ atau sesudahnya pada rakaat
terakhir, terutama pada waktu nazilah (dalam
keadaan ada bahaya).
Radhiyallahu ‘anhu;
‘anha; ‘anhuma : semoga Allah
senantiasa melimpahkan keridhaan kepadanya
(laki-laki ; wanita ; mereka berdua).
Risywah : sogokan ; uang semir ; uang pelicin.
Riya’: melakukan suatu amal dengan cara
tertentu supaya diperhatikan orang lain dan
dipujinya ; contohnya : seseorang melakukan
shalat, lalu memperindah shalatnya ketika dia
mengetahui ada orang lain yang
memperhatikannya.
|| 268 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
Ruqyah: usaha penyembuhan suatu penyakit
dengan pembacaan ayat-ayat Al Qur’an, doa-doa,
atau mantera-mantera.
Sakrat al maut : rasa pedih dan sakit yang
dirasakan seseorang ketika dicabut nyawanya ;
sekarat.
Sanad: lihat Isnad.
Shafar: bulan kedua dalam tahun hijriyah, yaitu
bulan sesudah bulan bulan muharram.
Shahih: hadits yang diriwayatkan secara
bersinambung oleh orang-orang yang terpercaya
(prilaku, daya hafal dan kecermatannya) mulai dari
awal sanad sampai yang terakhir, bebas dari suatu
keganjilan atau sebab yang menjadikan hadits
tersebut lemah.
Shallallahu
‘alaihi wasallam : semoga Allah
senantiasa melimpahkan shalawat dan salam
sejahtera kepada beliau.
Subhanahu wa ta’ala : Maha suci Allah dan
Maha tinggi.
Subhanallah: Maha suci Allah.
Syahadat : persaksian dengan hati dan lisan
bahwa “Tiada sembahan yang hak selain Allah dan
Muhammad adalah utusan Allah”, dengan mengerti
maknanya dan mengamalkan apa yang menjadi
tuntunannya, baik zhahir maupun batin.
Syafaat: perantaraan, yaitu perantaraan yang
akan dilakukan oleh Rasulullah kepada Allah ,
dan hal itu dengan seizinNya, untuk meringankan
beban umat manusia ketika di padang mahsyar
(pada hari kiamat) dan inilah yang dinamakan
syafaat al kubra (terbesar) atau disebut juga al
Maqam al mahmud ; untuk memasukkan ke dalam
|| 269 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
sorga bagi mereka yang berhak mendapatkan sorga
; untuk tidak memasukkan ke neraka bagi ahli
tauhid dari umatnya yang berdosa yang semestinya
masuk neraka ; untuk mengeluarkan dari neraka
orang orang ahli tauhid yang berdosa yang sudah
masuk neraka ; untuk menambahkan pahala dan
meningkatkan derajat bagi orang-orang penghuni
sorga ; dan perantaraan kepada Allah untuk
meringankan siksa bagi sebagian orang kafir dan
ini khusus untuk paman beliau Abu Thalib.
Ta’ala: Maha Tinggi.
Ta’awwudz: meminta perlindungan kepada
Allah engan mengucapkan A’udzu billah min …” (
aku berlindung kepada Allah dari …)
Tahmid: memuji Allah ta’ala dengan
mengucapkan “Alhamdulillah” (segala puji hanya
milik Allah).
Tahrif: menyelewengkan suatu nash dari Al
Qur’an atau Hadits dengan merobah lafazhnya atau
membelokkan maknanya dari makna yang
sebenarnya.
Takbir: mengagungkan Allah dengan
mengatakan “Allah Akbar” (Allah Maha besar).
Takyif: mempertanyakan bagaimana sifat Allah
itu ; atau menentukan bahwa hakekat sifat Allah
itu begini atau begitu.
Tamimah: sesuatu yang dikalungkan di leher
anak-anak sebagai penangkal atau pengusir
penyakit, pengaruh jahat yang disebabkan dari rasa
dengki seseorang, dsb. Dan termasuk dalam hal ini
apa yang dinamakan dengan haikal.
Tamtsil : menyerupakan sifat Allah dengan
sifat makhlukNya.
|| 270 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
Tathayyur : berfirasat buruk ; merasa
bernasib sial ; atau meramal nasib buruk karena
melihat burung, binatang lain, atau apa saja.
Ta’thil: mengingkari seluruh atau sebagian
sifat-sifat Allah. Sedang perbedaannya dengan
tahrif, bahwa ta’thil tidak mengakui makna
sebenarnya yang terkandung oleh suatu nash dari
Al Qur’an atau Al Hadits. Adapun tahrif ialah
merobah lafadznya atau memberikan tafsiran yang
menyimpang dari makna sebenarnya yang
dikandung oleh nash tersebut. Lihat tahrif.
Ta’wil: ada tiga pengertian :
1-hakekat atau kenyataan yang sebenarnya dari
sesuatu perkataan atau berita. Seperti kata kata
ta’wil yang tersebut dalam Al Qur’an 7 : 3, 53 : 7,
39 : 10, dan sebagainya.
2-penafsiran, seperti kata kata para ahli tafsir :
“ta’wil dari firman Allah …”, artinya : penafsiran
dari firman Allah…
3-penyimpangan suatu kata dari makna yang
sebenarnya ke makna yang lain. Dan inilah yang
dimaksud dengan ta’wil yang sering disebutkan
dalam pembahasan teologis.
Tiwalah: guna-guna ; sesuatu yang dibuat
untuk supaya suami mencintai isterinya atau
sebaliknya.
Thaghut : setiap sesuatu yang diagungkan –
selain Allah – dengan disembah, atau ditaati, atau
dipatuhi, baik yang diagungkan itu batu, manusia,
atau syetan.
Tharq: meramal dengan membuat garis di atas
tanah. Caranya antara lain, seperti yang dilakukan
orang-orang Jahiliyah, yaitu : dengan membuat
|| 271 dari 271 ||
Copyleft 2007 – 1428 @ Maktabah Ummu Salma al-Atsari
garis-garis yang banyak secara acak (sembarangan
), lalu dihapus dua dua, apabila yang tersisa dua
garis itu tandanya akan sukses atau bernasib baik,
tetapi apabila tinggal satu garis saja itu tandanya
akan gagal atau bernasib sial.
Ulama: Ilmuwan ; secara khusus : orang ahli
dalam bidang agama Islam.
Umara’: pemimpin ; penguasa.
Wada’ah : sesuatu yang diambil dari laut,
menyerupai rumah kerang, menurut anggapan
orang-orang Jahiliyah bisa digunakan sebagai
penangkal penyakit.